Sukses

Tertinggi Sebelum Pandemi, Maskapai Global Diramal Terbangkan 4,7 Miliar Penumpang di 2024

Organisasi itu mencatat, angka ini merupakan angka tertinggi dalam sejarah yang melebihi angka sebelum pandemi sebesar 4,5 miliar pada tahun 2019.

Liputan6.com, Jakarta
Maskapai penerbangan global diperkirakan akan mengangkut jumlah penumpang tertinggi pada tahun depan karena sektor ini telah pulih dari pandemi COVID-19. 
 
Hal itu diungkapkan oleh Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA), dalam tinjauannya terhadap tren industri maskapai penerbangan menjelang akhir tahun. 
 
“Orang-orang suka bepergian dan hal ini telah membantu maskapai penerbangan untuk kembali ke tingkat konektivitas sebelum pandemi,” kata Direktur Jenderal IATA Willie Walsh, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (7/12/2023).
 
IATA memprediksi 4,7 miliar orang di seluruh dunia akan terbang pada tahun 2024 mendatang. Organisasi itu mencatat, angka ini merupakan angka tertinggi dalam sejarah yang melebihi angka sebelum pandemi sebesar 4,5 miliar pada tahun 2019.
 
Untuk tahun ini, mereka memperkirakan akan ada 4,29 miliar penumpang, turun kecil dari perkiraan bulan Juni sebesar 4,35 miliar.
 
“Kecepatan pemulihannya luar biasa namun juga tampaknya pandemi ini telah merugikan pertumbuhan sektor penerbangan selama empat tahun,” ujar Walsh.
 
Catatan IATA menunjukkan industri maskapai dunia telah mengalami kerugian sebesar USD 183 miliar selama tahun 2020 hingga 2022. 
 
IATA menaikkan perkiraan labanya, memperkirakan maskapai penerbangan akan membukukan laba bersih sebesar USD 23,3 miliar pada tahun 2023, lebih dari dua kali lipat perkiraan pada bulan Juni sebesar USD 9,8 miliar.
 
IATA kini memperkirakan industri maskapai akan mencatat gabungan laba bersih sebesar USD 25,7 miliar pada tahun 2024 dengan peningkatan pendapatan sebesar 7,6 persen menjadi USD 964 miliar.
 
Walsh menegaskan, membangun masa depan yang tahan terhadap guncangan bagi industri maskapai global yang sangat penting.
 
 
 
 
 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini