Sukses

Tak Terima Hilirisasi Diremehkan, Bahlil: Itu Otaknya Keliru

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia tak terima kepada orang-orang yang meremehkan hilirisasi di Indonesia. Menurutnya pemikiran itu patut diragukan.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia tak terima kepada orang-orang yang meremehkan hilirisasi di Indonesia. Menurutnya pemikiran itu patut diragukan.

Bahlil menjelaskan program hilirisasi ini merupakan perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mana program ini harus terus digenjot dan menjadi point penting bagi pertumbuhan ekonomi tanah air.

"Jadi kalau ada hari ini yg mengatkan hilirisasi adalah jalan yg keliru saya ingin mengatakan bahwa yang bicara itu otaknya yang keliru, negara harus berjalan lurus menjaga kedaulatan bangsa kita," kata Bahlil dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023, Jakarta, Kamis (7/12).

Ia menuturkan arah kebijakan ke depan hilirisasi menjadi bagian terpenting. Oleh karena itu pihaknya, seperti Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Bupati, Gubernur merupakan benteng pertahan terdapat untuk menjaga investasi hilirisasi.

Sebagai tambahan informasi, dikesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa hilirisasi berhasil memberikan pendapatan kepada negara. Contohnya nikel, pada tahun 2017 nilai ekspornya hanya USD3,3 miliar. Begitu masuk hilirisasi di tahun 2022 nilainya bertambah di angka Rp33,8 miliar.

"Lompatannya berapa berarti? melompat sangat tinggi sekali, itu baru 1-2 turunan, kalau nanti turnannya semakin banyak apalagi masuk ke EV (kendaraan listrik) baterai itu penigkatannya pasti akan sangat tinggi sekali, apalagi masuk lagi ke EV vechicle akan lompat tinggi sekali, ini lah yg bolak-balik saya sampaikan, nilai tambah yg harus dikejar," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia memamerkan hasil kinerja Kementeriannya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023, Jakarta, Kamis (7/12/2023). Ia menjelaskan sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2020 kuartal III, investasi di Pulau Jawa lebih besar dibandingkan di luar Pulau Jawa. Namun sejak kuartal III 2020 hingga kuartal III 2023 investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadia memamerkan hasil kinerja Kementeriannya di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023, Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Ia menjelaskan sejak Indonesia merdeka hingga tahun 2020 kuartal III, investasi di Pulau Jawa lebih besar dibandingkan di luar Pulau Jawa. Namun sejak kuartal III 2020 hingga kuartal III 2023 investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar dibandingkan di Pulau Jawa.

"PMA (Penanaman Modal Asing) Sulawesi Tengah mengalahkan Jakarta, mengalahkan Jawa Timur, mengalahkan Maluku Utara, bukan karena menterinta orang timur, tapi karena kebaikan Bapak Presiden memberikan penguatan kepada Kementerian Investasi," kata Bahlil Lahadalia.

Menurut Bahlil ciri investasi yang berkualitas adalah penyerapan investasi. Sesuai dengan mandat Presiden, ia bilang mengurus investasi jangan hanya yang besar-besar saja, tetapi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) juga harus diurus.

"Maka kami laporkan, tahun 2022, selain target investasi kita Rp1.207 triliun. Alhamdulillah UMKM mampu memberkan kontirbusi kurang lebih Rp340 triliun di luar Rp1.207 tirliun sebagai bentuk afirmatif negara dalam memberikan kemudahan mereka lewat NIB gratis," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Di Tengah Covid-19

Kinerja positif itu ia sebut bisa dicapai pada saat era Pandemi Covid-19. Padahal Foreign Direct Investment (FDI) atau arus modal internasional yang masuk susah dengan kondisi ekonomi global belum membaik.

"Tapi alhamdulillah FDI kita dari sejak 2020 sampai sekarang PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) itu perimbangannya 52-53 persen PMA dan PMDN kita itu 47-48 persen PMDN," jelasnya.

Bahkan kata Bahlil, FDI Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. "FDI yg masuk di dunia itu yg pertama benua Amerika, yg kedua adalah Asia Tenggara, dan Asia Tenggara untuk sektor keuangan Singapur paling besar, tapi di sektor riil Indonesia yg paling besar," terang Menteri Investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.