Sukses

Sambut HUT ke-26 Kementerian BUMN, MIND ID Percepat Hilirisasi Komoditas Pertambangan

Kementerian BUMN terus mendorong perusahaan pertambangan milik negara untuk melakukan transformasi bisnis dengan melakukan hilirisasi barang tambang sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN memastikan kehadiran organisasi mampu memberi nilai tambah bagi warga sekitar operasional perusahaan yang memasuki usia ke-26 tahun pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak terkecuali BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID.

Dalam perjalanannya, Kementerian BUMN terus mendorong perusahaan pertambangan milik negara untuk melakukan transformasi bisnis dengan melakukan hilirisasi barang tambang sehingga memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Hilirisasi tersebut sudah sesuai dengan peta jalan Kementerian BUMN untuk meningkatkan nilai tambah, mendorong pengembangan industri manufaktur dalam negeri, dan meningkatkan daya saing produk hilirisasi tambang di pasar regional dan global.

"Kami segenap jajaran direksi dan karyawan MIND ID mengucapkan selamat ulang tahun untuk Kementerian BUMN yang ke-26. Semoga Kementerian BUMN terus menjadi pelopor perubahan, berkontribusi nyata dan menggerakan Indonesia untuk terus maju," ujar Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (15/4/2024).

Sebagai induk perusahaan pertambangan milik negara, MIND ID terus berupaya mempercepat dan memaksimalkan hilirisasi komoditas pertambangan di Indonesia.

"Hadirnya MIND ID sebagai strategic holding industri pertambangan selain memastikan sinergi dan kolaborasi di setiap rantai bisnis antar Anggota Grup MIND ID, juga diharapkan dapat fokus mengembangkan bisnis hilirisasi,” ujar Heri.

Di bawah naungan MIND ID, setiap anggotanya sedang menjalankan berbagai proyek hilirisasi dengan perkembangan yang cepat.

Salah satunya adalah pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. SGAR tersebut memiliki kapasitas hingga 1 juta ton per tahun.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembangunan Smelter

SGAR dilengkapi oleh penghubung rantai pasokan antara mineral bijih bauksit dari PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) dengan pabrik peleburan aluminium milik PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).

Pembangunan smelter tembaga juga sedang dijalankan oleh Anggota Grup MIND ID, PT Freeport Indonesia (PTFI) di kawasan ekonomi khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur. Smelter ini nantinya akan memproduksi hingga 600.000 ton katoda tembaga dan 35-50 ton emas per tahunnya.

Proyek yang dinamakan Smelter Manyar ini memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun. Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton konsentrat tembaga setiap tahun.

Dengan begitu, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), juga sedang menyelesaikan pembangunan smelter feronikel. Proyek pembangunan pabrik di Halmahera Timur oleh ANTAM saat ini sudah memasuki tahapan commissioning.

3 dari 4 halaman

Mitra Binaan MIND ID Mampu Ciptakan Nilai Tambah

Sebelumnya, BUMN Holding Industri Pertambangan Mining Industry Indonesia (MIND ID) terus mendukung komunitas mitra binaan Grup MIND ID dalam menciptakan nilai tambah. Upaya memberi nilai tambah dari sektor industri pertambangan merupakan bagian dari kewajiban yang diberikan pemerintah kepada Grup MIND ID.

“MIND ID dan mitra binaan Grup MIND ID berkomitmen menciptakan nilai tambah untuk mendukung pembangunan ekonomi dan kemandirian masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan,” ucap Sekretaris Perusahaan MIND ID Heri Yusuf, Senin (8/4/2024).

Di antara dukungan terhadap komunitas binaan dalam menciptakan nilai tambah yakni melalui Anggota Grup MIND ID, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) yang melalui Program Desa Binaan Batu Bara Bersama Lubuk Cuik (Babe Lucu) di Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara yang tiga telah menunjukkan pencapaian signifikan dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi desa.

Capaian kinerja program di Desa Lubuk Cuik terus meningkat dengan penghasilan para petani setempat mencapai akumulasi ekonomi hingga Rp42,6 miliar per tahun. Hal ini didukung aktivitas produktif ekonomi dari lebih dari 400 petani cabai yang terlibat dalam program ini.

Selain meningkatkan nilai ekonomi, Program Babe Lucu juga berhasil menciptakan 34 hektare lahan produktif serta mengembangkan lahan baru seluas 6,8 hektare selama tiga tahun pelaksanaan program.

 

4 dari 4 halaman

Rumah Kakao

Selain itu, Anggota Grup MIND ID lainnya, PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil mendukung komunitas binaanya untuk terus maju dan menciptakan nilai tambah. Melalui Koperasi Buah Dewa yang merupakan koperasi binaan PT Freeport Indonesia telah berhasil membangun Rumah Kakao dan Pertanian menggunakan hasil usaha mereka.

Program ketahanan pangan yang dijalankan oleh PT Freeport Indonesia melalui Koperasi Buah Dewa fokus pada pengembangan tanaman bernilai ekonomis seperti kakao, pisang, ubi, dan keladi.

Pola pembinaan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat lokal memberikan hasil yang positif, di mana perusahaan hanya memfasilitasi dalam hal pembinaan, pelatihan, serta pemasaran hasil kebun.

Program ini merupakan langkah konkret dalam mempersiapkan ekonomi masyarakat pascatambang. Melalui kemandirian dan peningkatan kapasitas lokal, diharapkan masyarakat dapat terus berkembang dan mandiri dalam mengelola sumber daya alam serta memperkuat ekonomi lokal.

Pengrajin Perak Bali

Cerita lainnya berasal dari Anggota Grup MIND ID PT Aneka Tambang (Antam) lewat kesuksesan pengrajin emas dan perak, Mutiara di Desa Celuk, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali.

Berdiri sejak 1980, toko emas dan perak mutiara kini sudah beralih tangan ke generasi selanjutnya yakni Wayan Arnawa. Ia melanjutkan usaha yang semula digagas oleh ayahnya dan kini berhasil maju berkat bantuan dari Antam.

Sumber penghasilan Desa Celuk memang berasal dari kerajinan perak dan emas. Wayan yang telah menjadi mitra binaan Antam sejak 2020 lalu mengatakan bahwa berkat Antam, dirinya dapat mengembangkan usahanya lebih besar lagi karena kemudahan mendapatkan bahan baku yang berkualitas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.