Sukses

Beras dan Cabai Masih Mahal, Berikut Daftar Lengkap Harga Pangan Hari Ini

Sejumlah harga pangan di wilayah Jakarta menjelang Natal masih terpantau mengalami kenaikan. Misalnya untuk harga beras saat ini masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023 lalu.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah harga pangan di wilayah Jakarta menjelang Natal masih terpantau mengalami kenaikan. Misalnya untuk harga beras saat ini masih melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sejak Maret 2023 lalu.

Dilansir dari Info Pangan Jakarta, Minggu (3/12/2023) harga pangan seperti beras medium rata-rata dikisaran Rp 12.748 per kg. Untuk harga beras medium tertinggi terjadi di Pasar Petojo Ilir Rp 15.000 per kg, dan harga beras medium terendah dijual di Pasar Baru Metro Atom Rp 11.000 per kg.

Sementara, untuk beras premium rata-rata dikisaran Rp 14.255 per kg, dan harga beras premium tertinggi dijual di Pasar Cempaka Putih yang menembus Rp 18.000 per kg. Sedangkan harga beras premium termurah di jual di Pasar Pesanggrahan Rp 11.000 per kg.

Adapun penetapan HET beras di bagi menjadi tiga zona, yakni Zona 1 meliputi Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali. NTB, dan Sulawesi. Zona 2 meliputi Sumatera selain Lampung dan Sumatera Selatan, NTT, dan Kalimantan. Zona 3 meliputi Maluku dan Papua.

Untuk HET Beras Medium di Zona 1 Rp 10.900/kg, di Zona 2 Rp 11.500/kg, dan di Zona 3 Rp 11.800/kg. Kemudian untuk HET Beras Premium di Zona 1 Rp 13.900/kg, di Zona 2 Rp 14.400/kg, dan di Zona 3 Rp 14.800/kg.

Harga Cabai Masih Mahal

Disisi lain, tidak hanya komoditas beras saja yang harganya masih melonjak. Terdapat sejumlah jenis cabai yang harganya semakin melonjak, diantaranya cabai merah besar mengalami enaikan Rp 2.038 menjadi Rp 90.609 per kg.

Kemudian, cabai rawit merah mengalami kenaikan Rp 533 menjadi Rp 102.928 per kg, dan harga cabai rawit merah tertingg dijual di Pasar Mayestik Rp 120.000 per kg, dan harga terendah di Pasar Pademangan Timur Rp 85.000 per kg.

Sementara untuk harga cabai rawit hijau mengalami penurunan Rp 431 menjadi Rp 66.452 per kg, dan cabai merah kriting juga turun Rp 1.649 menjadi Rp 89.047 per kg. Namun, harganya masih mahal.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daftar Lengkap Harga Kebutuhan Pokok

Berikut daftar lengkap harga kebutuhan pokok hari ini berdasarkan Info Pangan Jakarta yang dikutip Liputan6.com:

  • Harga Beras IR I (IR 64) Rp 13.742/kg
  • Harga Beras IR II (IR 64) Ramos Rp 13.194/kg
  • Harga Beras IR III (IR 64) Rp 12.748/kg
  • Harga Beras Muncul I Rp 14.285/kg
  • Harga Beras IR 42/Pera Rp 14.810/kg
  • Harga Beras Setra I/Premium Rp 14.254/kg
  • Harga Minyak Goreng (Kuning/Curah) Rp 15.851/kg
  • Harga Cabai Merah Keriting Rp 89.047/kg
  • Harga Cabai Merah Besar (TW) Rp 90.609/kg
  • Harga Cabai Rawit Merah Rp 102.928/kg
  • Harga Cabai Rawit Hijau Rp 66.452/kg
  • Harga Bawang Merah Rp 35.928/kg
  • Harga Bawang Putih Rp 40.500/kg
  • Harga Ayam Broiler/Ras Rp 39.400/ekor
  • Harga Telur Ayam Ras Rp 28.035/kg
  • Harga Gula Pasir Rp 16.321/kg
  • Harga Daging Sapi Has (Paha Belakang) Rp 142.926/kg
  • Harga Daging Sapi Murni (Semur) Rp 138.452/kg
  • Harga Daging Kambing Rp 146.200/kg
3 dari 4 halaman

Harga Cabai Rawit Menggila Sentuh Rp 100 Ribu per Kg, Ini Penyebabnya

Badan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga komoditas cabai yang kian mencekik konsumen. Tercatat, harga cabai rawit merah sudah menyentuh Rp100.000 per kilogram (kg) di berbagai daerah.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menyebut, kenaikan harga komoditas cabai merah maupun rawit dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, faktor cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi produksi cabai.

"Faktor pertama (kenaikan cabai) pada November tahun ini karena cuaca yang tidak menentu," kata Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/12/2023).Faktor kedua penyebab mahalnya harga harga pangan pedas tersebut adalah turunnya produksi cabai di sejumlah sentra wilayah. Alhasil, pasokan cabai menjadi berkurang.

Adapun faktor ketiga penyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi.

Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.

 

4 dari 4 halaman

Inflasi Cabai

Edy mencatat, inflasi cabai merah tertinggi terjadi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dia menyebut kenaikan harga cabai merah di wilayah tersebut akibat dampak dari kemarau panjang.

"Kenaikan cabai diduga petani cabe di Kabupaten Bulukumba itu tengah menghadapi dampak serius dari musim kemarau panjang sebagai fenomena apa El Nino," ungkap Edy.

Sementara inflasi tertinggi untuk komoditas cabai rawit terjadi di Sumenep, Madura. Eddy menyebut, lonjakan harga cabai di Sumenep akibat berkurangnya pasokan.

"Sumenep tercatat inflasi cabe rawit tertinggi akibat pasokan cabai rawit ke Sumenep kemudian yang menipis ini," pungkas Edy.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini