Sukses

Uang Jadi Salah Satu Penyebab Stres Terbesar Wanita, Ini Tips Atasinya

Perempuan bisa saja mengubah emosinya untuk memajukan finansialnya. Survei Ellevest baru-baru ini menemukan bahwa 86% wanita mengatakan investasi membuat mereka merasa kuat.

Liputan6.com, Jakarta - Perempuan punya hubungan yang rumit dengan uang.

Hal ini mungkin berawal dari perasaan terhadap keuangan mereka. Meskipun laki-laki paling sering mengatakan bahwa mereka “memberikan harapan” pada perkara keuangan, bagi wanita keuangan bisa menyebabkan stres menurut survei Fidelity Investments pada tahun 223.

“Sumber stres nomor satu bagi wanita adalah uang,” kata CEO Ellevest, sebuah platform investasi online untuk wanita, Sallie Krawcheck dikutip dari CNBC, Senin (4/12/2023).

“Perempuan menghabiskan waktu seminggu lebih (setiap) tahun untuk mengkhawatirkan uang,” katanya.

Ada beberapa alasan mengapa permasalahan keuangan perempuan menjadi lebih parah.

Krawcheck mengatakan, tujuan utama perempuan adalah untuk menopang kekayaan yang mereka miliki, sementara prioritas kedua adalah mengurus keluarga. Sebaliknya, prioritas utama laki-laki adalah menabung untuk masa pensiun.

Perencana Keuangan Bersertifikat dan Direktur Layanan Perempuan dan Kekayaan di ACM Wealth, Cary Carbonaro mengatakan ada faktor-faktor lain yang menghambat perempuan secara finansial.

Apa yang disebut dengan “good daughter penalty” membuat perhatian terhadap seluruh keluarga seringkali menjadi tanggung jawabnya. Ketika tiba waktunya untuk pensiun, perempuan seringkali memiliki uang lebih sedikit dibandingkan laki-laki. Namun, memiliki harapan hidup lebih panjang dan biaya perawatan kesehatan lebih tinggi.

Cobalah cara ini supaya terbebas dari rasa stres karena memikirkan keuangan bagi perempuan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mulai dari hal kecil: Kamu tidak harus melakukan semuanya sekaligus

Perempuan bisa saja mengubah emosinya untuk memajukan finansialnya. Survei Ellevest baru-baru ini menemukan bahwa 86% wanita mengatakan investasi membuat mereka merasa kuat.

Namun, mereka tidak mengambil peran proaktif dalam kehidupan finansialnya untuk menghadapi risiko yang lebih besar.

“Saya bekerja dengan sebagian besar perempuan, dan ketika mereka menemui saya, hal itu biasanya terjadi karena mereka berada dalam keadaan kritis seperti kematian, perceraian, atau kecacatan,” kata Carbonaro.

Meningkatkan kondisi keuangan perempuan dan menghindari bencana di masa depan tidaklah terlalu sulit.

Menurut seorang perencana keuangan bersertifikat dan presiden serta CEO Francis Financial di New York, Stacy Francis, mengatakan bahwa ada pendekatan langkah demi langkah yang terbaik.

“Kamu tidak harus melakukan semuanya sekaligus karena sejujurnya, ini bisa menyebabkan kewalahan dan mengintimidasi,” kata Francis.

Langkah pertama yang dilakukan adalah kembalikan ke keadaan yang netral. Francis mengatakan, jika kamu memiliki hutang kartu kredit atau pinjaman berbunga tinggi, membayarnya dengan penuh semangat harus menjadi tujuan utama.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan dana darurat senilai tiga hingga enam bulan dari pengeluaran bulanan.

“Itu jaring pengamannya,” kata Francis. “Itu akan melindungi kamu dari keharusan menggunakan kartu kredit berbunga tinggi yang berbahaya untuk beberapa pengeluaran tak terduga.”

“Setelah memiliki dana darurat yang cukup, saatnya beralih untuk tujuan jangka panjang,” kata Francis. Itu termasuk menabung untuk rumah, meningkatkan rencana penangguhan untuk setidaknya mendapat kecocokan dengan pemberi kerja, atau menabung di rekening pensiun lain seperti rekening pensiun individu.

 

3 dari 3 halaman

Tahun baru sebagai waktu untuk mengatur ulang keuangan

Setelah mencapai tujuan tersebut, Francis mengatakan, ulangi langkah tersebut. Pikirkan utang, tabungan, dan perencanaan jangka panjang.

Pada akhirnya, tujuannya adalah menyisihkan 20% dari penghasilan. Namun, Francis pun mengakui tidak mudah untuk mencapainya. Ia mengatakan, perlu waktu 10 tahun untuk secara bertahap meningkatkan tabungannya untuk mencapai tingkat tersebut.

Namun, Francis melanjutkan bahwa hanya meningkatkan tabungan sebesar 1% atau 2% pertahun juga merupakan suatu kemajuan.

Ketika tahun ini hampir berakhir, hal ini memberikan beberapa peluang bagi perempuan untuk mengatur kondisi keuangan mereka.

“Rencanakan untuk meminta kenaikan gaji di tempat kerja pada tahun baru jika diperlukan,” kata Francis.

Tinjau kembali juga pengeluaran kamu pada tahun 2023 dengan melihat laporan kartu kredit dan bank.

“Lihatlah hal tersebut tanpa menghakimi,” Kata Francis. Lihatlah dimana kamu dapat melakukan pengurangan untuk meningkatkan pembayaran utang dan tingkat tabungan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.