Sukses

Profil Charlie Munger, Sosok Tangan Kanan Warren Buffett di Berkshire Hathaway

Berikut profil Charlie Munger yang dikenal sebagai investor yang bijak berinvestasi dalam hasilkan uang bahkan sebelum menjadi sosok tangan kanan Warren Buffett.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia investasi global berduka. Miliarder Charlie Munger yang juga dikenal sebagai sosok tangan kanan miliarder Warren Buffett di perusahaan investasi Berkshire Hathaway meninggal dunia pada usia 99 tahun.

Mengutip laman CNBC, Rabu (29/11/2023), Charlie Munger meninggal dunia pada Selasa, 28 November 2023 di rumah sakit di California, demikian disampaikan dalam siaran pers Berkshire Hathaway.

"Berkshire Hathaway tidak mungkin mencapai statusnya saat ini tanpa inspirasi, kebijaksaan dan partisipasi Charlie,” ujar Warren Buffett dalam sebuah pernyataan.

Selain menjadi Vice Chairman Berkshire Hathaway, Charlie Munger juga dikenal sebagai pengacara real estate, chairman dan publisher Daily Journal Corp, anggota dewan Costco. Tak hanya itu, ia juga dikenal sebagai filantrofis dan arsitek.

Pada awal 2023, kekayaan Charlie Munger diperkirakan mencapai USD 2,3 miliar atau sekitar Rp 35,43 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.405). Jumlah kekayaan yang mencengangkan bagi banyak orang. Namun, jauh lebih kecil dibandingkan kekayaan Buffett yang diperkirakan mencapai lebih dari USD 100 miliar atau sekitar Rp 1.540 triliun.

Profil Charlie Munger

Berikut profil Charlie Munger yang dikenal sebagai investor yang bijak berinvestasi dalam hasilkan uang bahkan sebelum menjadi sosok tangan kanan Warren Buffett.

Charles Thomas Munger lahir di Omaha, Amerika Serikat pada 1 Januari 1924. Ayah Munger, Alfred seorang pengacara, dan ibu Florence “Toody” berasal dari keluarga kaya.

Seperti Warren Buffett, Munger bekerja di toko kelontong milik kakek Buffett saat masih muda. Namun, dua calon mitra itu baru bertemu bertahun-tahun kemudian.

Pada usia 17 tahun, Charlie Munger meninggalkan Omaha ke University of Michigan. Dua tahun kemudian pada 1943, ia masuk the Army Air Corps, menurut biografi karya Janet Lowe dengan judul "Damn Right” pada 2003.

Kemudian militer mengirim Munger ke California Institute of Technology di Pasadena untuk mempelajari meteorologi. Di California, ia jatuh cinta dengan teman sekamar saudara perempuannya di Scripps College, Nancy Huggins dan menikah pada 1945.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Dikenalkan kepada Warren Buffett

Munger meski tidak pernah menyelesaikan gelar sarjana, ia lulus magna cum laude dari Harvard Law School pada 1948, dan pasangan tersebut kembali pindah ke California, tempat ia berpraktek hukum real estate.

Pada 1959, saat Munger berusia 35 tahun ia kembali ke Omaha untuk menutup praktik hukum mendiang ayahnya. Saat itu, ia dikenalkan kepada Warren Buffett yang saat itu berusia 29 tahun oleh salah satu klien investor Buffett. Keduanya cocok dan tetap berhubungan meski tinggal jauh.

"Kami mempunyai pemikiran yang sangat mirip sehinggal hal ini menakutkan,” kenang Buffett dalam sebuah wawancara dengan Omaha World-Herald pada 1977.

"Ia adalah pria cerdas dan bermutu tinggi yang pernah saya temui,” ia menambahkan.

Dirikan Firma Hukum

Munger mendirikan firma hukum Munger, Tolles & Olson pada 1962 dan fokus kelola investasi di hedge fund Wheeler, Munger & Co yang juga ia didirikan pada tahun itu.

"Saya bangga menjadi anak Omaha,” ujar Munger pada 2017 saat wawancara dengan Dean Scott Derue of the Michigan Ross Business School.

"Saya terkadang memakai pepatah lama, mereka mengeluarkan anak laki-laki dari Omaha, tetapi mereka tidak pernah mengeluarkan Omaha dari anak laki-laki itu. Semua nilai kuno itu, keluarga adalah yang utama, berada dalam posisi sehingga Anda dapat membantu orang lain ketika kesulitan datang, bijaksana, bijaksana, kewajiban moral untuk bersikap masuk akal adalah lebih penting dari apapun lebih penting dari pada menjadi kaya, lebih penting dari pada menjadi penting, sebuah kewajiban moral yang mutlak,” ia menambahkan.

3 dari 5 halaman

Jadi Vice Chairman Berkshire Hathaway

Di California, ia bermitra dengan Franklin Otis Booth, anggota keluarga pendiri Los Angeles Times di bidang real estate. Salah satu pengembangan awal mereka adalah proyek kondominium yang menguntungkan di properti kakek Booth di Pasadena.

Munger mengenalkan Booth kepada Buffett pada 1963, dan menjadi salah satu investor terbesar di Berkshire Hathaway. Adapun Booth meninggal pada 2008.

"Saya punya lima proyek real estate,” ujar Munger kepada Derue.

"Saya melakukan keduanya secara berdampingan selama beberapa tahun, dan dalam beberapa tahun saya mendapat USD 3 juta-USD 4 juta,” ia menambahkan.

Pada 1975, Munger menutup hedge fund. Tiga tahun kemudian, ia menjadi vice chairman Berkshire Hathaway.

Munger kehilangan mata kiri setelah komplikasi operasi katarak pada 1980. Ia menjadi chairman dan CEO of Wesco Financial pada 1984-2011, ketika Berkshire milik Buffett membeli sisa saham perusahaan asuransi dan investasi yang berbasis di Pasadena, California yang tidak dimilikinya.

Pujian Buffett

Buffett memuji Munger karena memperluas strategi investasi dan mendukung mengambil perusahaan bermasalah dengan harga rendah dengan harapan mendapatkan keuntungan menjadi fokus pada perusahaan berkualitas lebih tinggi tetapi dengan harga rendah.

Contoh awal dari pergeseran ini pada 1972, saat kemampuan Munger untuk membujuk Buffett agar menandatangani pembelian See’s Candies oleh Berkshire seharga USD 25 juta meski produsen permen California tersebut memiliki pendapatan sebelum pajak tahunan hanya sekitar USD 4 juta. Sejak itu, perusahaan ini telah hasilkan penjualan lebih dari USD 2 miliar untuk Berkshire.

“Dia menjauhkan saya dari gagasan membeli perusahaan-perusahaan yang biasa-biasa saja dengan harga yang sangat murah, mengetahui ada sedikit keuntungan di dalamnya, dan mencari beberapa bisnis yang benar-benar bagus yang dapat dibeli dengan harga wajar,” ujar Buffett kepada CNBC pada Mei 2016.

4 dari 5 halaman

Sosok Dermawan dan Arsitek

Munger mendonasikan ratusan juta dolar AS kepada institusi pendidikan termasuk Universitas Michigan, Universitas Stanford dan Harvard Law School. Saat mendonasi, ia sering kali mengeluarkan ketentuan sekolah itu menerima desain bangunannya meski tidak dilatih formal sebagai arsitek.

Di sekolah persiapan Harvard-Westlake di Los Angeles, tempat Munger menjadi anggota dewan selama beberapa dekade, ia memastikan kamar mandi anak perempuan lebih besar ketimbang kamar mandi anak laki-laki selama pembangunan pusat sains pada 1990-an.

“Kapan pun Anda pergi menonton pertandingan sepak bola atau suatu acara, selalu ada antrean besar di luar kamar mandi perempuan. Orang bodoh macam apa yang membuat kamar mandi pria dan kamar mandi wanita berukuran sama? Jawabannya adalah arsitek biasa.

Munger dan istri memiliki tiga anak, Wendy, Molly dan Teddy yang meninggal karena leukemia pada usia 9 tahun. Munger bercerai pada 1953.

Dua tahun kemudian, ia menikah dengan Nancy Barry yang ditemui pada kencan buta di sebuah restoran. Pasangan itu memiliki empat anak, Charles Jr, Emilie, Barry dan Philip. Ia juga merupakan ayah tiri dari dua putra lainnya William Harold Borthwick dan David Borthwick.

Ia menikah dengan Nancy Barry selama 54 tahun. Hingga kematian Nancy Barry pada 2010, menyumbangkan USD 43,5 juta kepada Universitas Stanford untuk membantu membangun Munger Graduate Residence yang menampung 600 mahasiswa hukum dan pascasarjana.

Saat ditanya mengenai rahasia panjang umur dan bahagia, Munger menuturkan, jawabannya mudah karena sangat sederhana. “Kamu tidak punya banyak rasa iri, kamu tidak punya banyak kebencia, kamu tidak mengeluarkan secara berlebihan, kamu tetap ceria meski dalam kesulitan,” ujar Munger.

“Anda berurusan dengan orang-orang yang dapat diandalkan dan Anda melakukan apa yang seharusnya Anda lakukan. Dan semua aturan sederhana ini bekerja dengan baik untuk membuat hidup Anda lebih baik,” kata dia.

“Dan tetap ceria karena itu adalah hal yang bijaksana untuk dilakukan,” Munger menambahkan.

5 dari 5 halaman

Sosok Charlie Munger di Mata Warren Buffett

Pada rapat pemegang saham Berkshire, Munger menuturkan, kalau tidak menyenangkan untuk membeli sebuah bisnis di mana Anda benar-benar berharap bisnis ini akan dilikuidasi sebelum bangkrut.

Munger menjadi sosok yang jujur terhadap komentar Buffett. “Tidak ada lagi yang perlu saya tambahkan,” ujar dia setelah salah satu jawaban Buffett yang lantang terhadap pertanyaan pada pertemuan tahunan Berkshire di Omaha, Nebraska.

Namun, seperti teman dan kolega, Munger adalah sumber kebijaksanaan dalam investasi dan kehidupan. “Saya mempunyai seorang teman yang mengatakan, aturan pertama dalam memancing adalah menangkap ikan di tempat ikan itu berada. Aturan memancing yang kedua adalah jangan pernah melupakan aturan pertama. Kami pandai menangkap ikan di tempat yang ada ikannya,” ujar Munger yang saat itu berusia 93 tahun, kepada ribuan orang pada pertemuan Berkshire pada 2017.

Ia percaya pada apa yang disebutnya efek lollapalooza  yang merupakan gabungan berbagai faktor untuk mendorong psikologi investasi.

Buffett menuturkan, selama 60 tahun mengenal Munger tidak pernah bertengkar. “Charlie telah memberi saya hadiah terbaik yang bisa diberikan seseorang kepada orang lain. Ia menjadikan saya orang lebih bak dari pada sebelumnya. Ia memberi saya banyak nasihat bagus dari waktu ke waktu. Saya menjalani kehidupan lebih baik karena Charlie,” ujar dia.

Perpaduan pemikiran ini fokus pada investasi nilai. Saham yang dipilih karena harganya tampak terlalu rendah berdasarkan fundamental jangka panjang perusahaan.

"Semua investasi cerdas adalah investasi nilai, memperoleh lebih dari yang Anda bayarkan. Anda harus menghargai bisnis untuk menilai sahamnya,” kata Munger.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.