Sukses

Produksi Gas Jatim Bakal Mengalir ke Jawa Barat, Kapan Terwujud?

Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa-Bali-Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 telah tersambung hingga Kendal, Jawa Tengah. Targetnya, pipa gas Cisem-1 bisa tersambung hingga Batang, Jawa Tengah di akhir 2023 ini.

Liputan6.com, Jakarta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat hasil produksi gas bumi dari Jawa Timur dan Jawa Tengah bisa dialirkan ke Jawa Barat. Ini akan bergantung pada ketersambungan dari pipa gas Cirebon-Semarang (Cisem).

Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa-Bali-Nusa Tenggara (Jabanusa) Nurwahidi mengatakan pembangunan pipa transmisi gas Cisem-1 telah tersambung hingga Kendal, Jawa Tengah. Targetnya, pipa gas Cisem-1 bisa tersambung hingga Batang, Jawa Tengah di akhir 2023 ini.

Jika itu terealisasi, maka pembangunan selanjutnya akan menyasar ke wilayah Cirebon, Jawa Barat. Dengan demikian, hasil produksi gas dari Jawa Timur bisa dialirkan ke Jawa Barat.

"Kita akan membangun sampai Batang, dan sampai kendal sekarang audah terbangun, insyaAllah akhir tahun ini sampai Batang dan yang berikutnya akan dibangun sampai ke Cirebon," urai Nurwahidi, ditemui di Fasilitas Produksi PGN Saka, Gresik, Jawa Timur, Senin (27/11/2023).

"Baru kita bisa mengalirkan potensi suplai gas yang dari Jawa Timur, Jawa Tengah ke Jawa Barat," sambungnya.

Dia mengatakan saat ini memang suplai gas ke Jawa Barat masih mengalami kekurangan. Pada saat yang sama, produksi gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah cukup banyak. 

Namun, serapan dari industri di dua provinsi produsen gas bumi itu belum bisa maksimal. Maka, infrastruktur seperti pipa gas Cisem ini menjadi vital untuk bisa mendistribusikan gas ke wilayah yang membutuhkan.

"Kondisi yang ada di wilayah Jawa Barat itu kayaknya sekarang undersupply, kekurangan gas. Dan kebetulan memang untuk men-supply over dari Jawa Timur ke Jawa Barat pipa yang ada belum tersambung sehingga belum bisa di-supply ke Jawa Barat," bebernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dibangun 2024

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa pembangunan proyek pipa gas Cisem Tahap I (Ruas Semarang-Batang) sepanjang 60 KM telah selesai dibangun. Adapun proyek pipa gas Cisem Tahap II (Batang-Kandang Haur) yang akan mulai dibangun pada 2024 mendatang.

"Saat ini (ruas) Semarang-Batang telah selesai, dan sedang disiapkan proyek pipa gas Batang-Cirebon-Kandang Haur sepanjang 240 KM," kata Menteri Arifin, dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Selasa (31/10/2023).

Sebagai informasi, pembangunan transmisi pipa gas bumi Cirebon-Semarang (CISEM) dan Dumai-Sei Mangke merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

Kementerian ESDM merinci, proyek pipa gas Cisem Tahap I menelan biaya hingga Rp 1,13 triliun, dan Cisem Tahap II direncanakan akan menghabiskan biaya Rp 3,34 ptriliun. Biaya tersebut dimasukkan ke dalam APBN dengan skema multi years contract.

3 dari 4 halaman

Total Biaya Proyek

Sehingga total biaya proyek pipa gas cisem mencapai Rp 4,47 triliun.

Potensi demand pipa CISEM tahap II ini, antara lain industri di Cirebon, Tegal. Pekalongan, Brebes dan Pemalang dengan volume sekitar 5,8-12 MMSCFD.

Selain itu, konsumen komersial seperti hotel dan restoran. Juga, jaringan gas rumah tangga, kilang minyak Balongan dengan volume 24 MMSCFD dan berpotensi meningkat hingga 42 MMCSFD. Permintaan lainnya adalah pembangkit tenaga listrik dengan volume 189-199 MMCSFD.

4 dari 4 halaman

Siap Alirkan Pasokan

Sebelumnya, Pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang atau pipa gas Cisem siap mengalirkan pasokan. Pembangunan pipa gas Cisem merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bertujuan meningkatkan akses gas bumi bagi seluruh masyarakat maupun industri.

Proyek pipa gas ini merupakan terobosan karena untuk pertama kalinya pipa transmisi gas bumi dibangun langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui pembiayaan APBN dengan total biaya sekitar Rp 1 triliun.

Pembangunan dan pengelolaan Pipa Cisem dilakukan oleh Direktorat Jenderal Migas (via Lemigas) melalui kerjasama dengan Pertagas.

Pipa transmisi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas kepada konsumen gas bumi untuk dapat menikmati harga gas yang lebih terjangkau dan kompetitif, sehingga mendorong pertumbuhan industri dan meningkatkan daya beli.

Proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang Tahap 1 (Cisem-1) ruas Semarang-Batang direncanakan akan diresmikan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM dengan mengalirkan gas bumi ke kawasan industri Kendal hari ini, Jumat (17/11/2023). Proyek Cisem Tahap 1 tersebut memiliki panjang 60 KM dengan diameter pipa 20 Inch.

Dengan mengalirnya gas di Pipa Cisem-1, maka industri-industri di Kawasan Industri Kendal ini akan langsung dapat menikmati penurunan harga gas sekitar USD 2 per MMBTU, dengan awal pengaliran gas untuk lima industri (Golden Snack, Daeyoung Textile, Inmas Surya Makmur, Golden Textile, dan Certal Pertiwi Bahari).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.