Sukses

Menpan RB Janjikan Rekrutmen CPNS 2024 Banyak untuk Fresh Graduate

Menpan RB Azwar Anas bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani membahas mengenai rencana rekrutmen CPNS 2024.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Abdullah Azwar Anas mengungkapkan hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada Rabu (22/11). Salah satunya membahas mengenai rencana rekrutmen CPNS 2024.

"Oh ya, jadi kita menyampaikan rencana rekrutmen (CASN) di 2024 yang masih akan dipetakan," ujar Menpan RB kepada awak media di Kementerian Keuangan.

Menteri Anas belum bersedia menyebutkan secara pasti jumlah formasi yang tersedia pada rekrutmen CASN tahun depan. Namun, dia menjanjikan formasi untuk fresh graduate atau lulusan sarjana baru akan lebih banyak tersedia pada rekrutmen CPNS 2024 dibandingkan tahun ini.

"(CPNS 2024) terutama untuk menampung fresh graduate sedang di kaji untuk jumlah yang lebih besar dibandingkan 2023 dan keuangannya akan dihitung," pungkas Menteri Anas meninggalkan awak media.

Menpan RB Minta Maaf

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas meminta maaf kepada fresh graduate atau lulusan sarjana baru karena tahun ini belum bisa membuka formasi atau lowongan lebih banyak. 

"InsyaAllah tahun 2024 saya sudah minta kepada BKN (Badan Kepegawaian Negara), kepada tim SDMA di KemenPAN-RB, kita akan buat kebijakan lebih besar lagi untuk rekrutmen fresh graduate di tahun 2024" kata Anas dalam acara Pembukaan SKD CPNS 2023, di Kantor Pusat BKN, Jakarta, Kamis (9/11).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Banyak untuk Honorer

Anas menjelaskan, hal itu dikarenakan tahun ini lowongan diprioritaskan untuk 80 persen untuk honorer yang telah mengabdi. Ada yang mulai 5 tahun, 10 tahun, bahkan ada yang telah 20 tahun mengabdi.

Anas pun mengakui, bahwa pihaknya banyak menerima kritik dan usulan karena belum membuka formasi fresh graduate di pemerintah daerah.

Anas meyakinkan, untuk talenta-talenta digital dan formasi yang lain akan kembali dibuka tahun 2024.

"Sekarang sedang kita data dan perencanaan sedang akan kita validasi dan kita perbaiki," tambah Anas.

3 dari 3 halaman

Waspada Joki CPNS 2023, Terciduk di 3 Kota Besar Ini

Badan Kepegawaian Negara (BKN) menemukan praktik penggunaan jasa joki pada pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Aparatur Sipil Negara 2023. Penggunaan jasa Joki CPNS tersebut terlacak di tiga kota besar Indonesia.

"Beberapa waktu yang lalu BKN menemukan beberapa joki di tiga lokasi yang pertama di Makassar, yang kedua terjadi di Surabaya, dan ketiga di Lampung," kata kata Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen dalam acara webinar Keterbukaan Informasi Publik Transparansi Seleksi CASN 2023 di Jakarta,  Senin (20/11).

Suharmen menjelaskan, terungkapnya praktik jasa joki dalam tes CPNS ini berkat penggunaan teknologi canggih yang dapat mendeteksi wajah peserta. Teknologi ini dinamai face recognation (sistem deteksi wajah). 

"Kita mencoba untuk melakukan antisipasi terhadap joki atau calo untuk membenahi dan menerapkan beberapa teknologi pertama dengan menggunakan sistem face recognation dengan tingkat akurasi yang berbeda tertangkap by sistem," ucapnya.

Peserta Tes CASN

Bagi peserta tes CASN yang kedapatan menggunakan jasa joki akan dijatuhi sanksi tegas berupa blacklist seumur hidup. Dengan ini, pupus sudah harapan mereka untuk menjadi PNS maupun PPPK.

"Kepada mereka mereka yang menggunakan joki atau calo secara otomatis nomor induk kependudukan (NIK) akan langsung diblokir secara permanen. Sehingga, yang bersangkutan tidak akan bisa mengikuti seleksi sesuai dengan ketentuan KementerianPanRB," ujarnya.

Untuk itu, Suharmen meminta kepada seluruh peserta CASN untuk tidak tergiur iming-iming janji joki lolos menjadi PNS. Mengingat, terdapat sejumlah kerugian materi  dan immateril yang akan dialami oleh peserta itu sendiri.

"Jadi, yang bersangkutan bisa dipastikan akan rugi berkali-kali. Pertama rugi karena dia harus membayar joki. Kedua, dan alhamdulillah tertangkap maka yang harus dibawa ke pihak kepolisian dilaporkan ke kepolisian,  dan yang bersangkutan kemudian di blokir nomor induk dudukannya sehingga tidak bisa mengikuti pelaksanaan seleksi tahap jadi ini yang kerugian yang diambil harus dialami oleh orang-orang yang kemudian tidak percaya diri," pungkas Suharmen.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini