Sukses

AstraZeneca Operasikan 500 Kendaraan Listrik Bantu Tekan Emisi

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Bersama dengan AstraZeneca serta mitra lokal, secara resmi meluncurkan armada operasional AstraZeneca yang terdiri dari hingga 500 sepeda motor dan mobil berbahan dasar listrik (Electric Vehicle).

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) bersama dengan AstraZeneca serta mitra lokal, secara resmi meluncurkan armada operasional AstraZeneca yang terdiri dari hingga 500 sepeda motor dan mobil listrik (Electric Vehicle).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Marves, Nani Hendiarti, menyampaikan apresiasi kepada AstraZeneca atas pendekatan visi mereka terhadap keberlanjutan lingkungan, dan dalam mengurangi emisi karbon perusahaan. 

"Pemerintah selama ini telah bekerja dekat dengan AstraZeneca. Kami membuktikan langsung komitmen keberlangsungan AstraZeneca Indonesia, yang tidak hanya terbatas pada transisi armada operasional menjadi kendaraan listrik saja, namun juga program penanaman pohon di sepanjang sungai Citarum yang sudah terlebih dulu dijalankan. Upaya ini selaras dengan visi pemerintah untuk mengurangi emisi karbon demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," ucap Neni.

Sejumlah 500 kendaraan tersebut akan mulai beroperasi di Pulau Jawa dengan rincian 350 motor dan 150 mobil.

President Director of AstraZeneca Indonesia Sewhan Chon mengatakan, saat ini perusahaannya baru menggunakan sebanyak 120 sepeda motor listrik dan ke depannya akan ada tambahan sebanyak 30 motor listrik.

“Jadi totalnya akan ada sekitar 150 motor, dan sisa 350 nya untuk mobil listrik yang akan dijadikan sebagai armada operasional di perusahaan kami,” ujar Sewhan

Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia Hoerry Satrio mengatakan proses transisi ini akan berlangsung secara bertahap hingga akhir tahun 2024 dan distribusi akan bergantung pada produksi kendaraan listrik dan kesiapan internal.

"Kami akan memulai dengan mengubah armada operasional kami dengan 214 sepeda motor listrik dan 100 mobil listrik, yang akan mengurangi dampak emisi karbon dari aktivitas terkait mobilitas pekerjaan secara signifikan," ujar Hoerry.

Peresmian transisi kendaraan ini diresmikan dengan dengan penandatanganan kontrak kerja sama atau memorandum of understansing (MoU) antara PT Astrazeneca Indonesia, PT Volta Semesta Indonesia dan Arthaasia Finance, yang dilakukan pada Selasa (31/10/2023) di halaman parkir VIP Kemenko Marves.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dukungan Pemerintah Sudah Ada

Ada pun dalam doorstop Sewhan Chon juga mengatakan bahwa kelangsungan kendaraan listrik (Electric Vehicle) ini tidak akan bisa dimulai apabila pemerintah tidak memberikan kemudahan. Kemudahan itu seperti membantu dalam membangun ekosistem kendaraan listrik.

“Jadi sekali lagi, pemerintah Indonesia sangat mendukung dan ini adalah bukti bahwa pemerintah Indonesia 100% mendukung inisiatif dan upaya untuk membangun yang lebih hijau,”

Nani Hendiarti beranggapan bahwa sejalan dengan komitmen Indonesia dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060, mengurangi emisi karbon di sektor transportasi adalah salah satu agenda utama yang bisa dilakukan.

Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap gas rumah kaca (27%), yang masih didominasi oleh bahan bakar fosil.

 

3 dari 3 halaman

Capai Target Kurangi Emisi

Maka dari itu, Nani menambahkan, untuk mencapai target pengurangan emisi berdasarkan kontribusi yang ditentukan Secara Nasional (NDC) Indonesia, transisi ke sepeda motor listrik atau kendaraan roda dua harus mencapai 1,8 juta pada tahun 2025 dan 13 juta pada tahun 2030, sedangkan kendaraan roda empat harus mencapai 0,4 juta pada tahun 2025 dan 2 juta pada tahun 2030. 

Meskipun sekarang masih akan diluncurkan di Pulau Jawa saja, tetapi Nani menurutkan bahwa sudah AstraZeneca sudah mendapatkan banyak pesanan di pulau lain.

"Upaya keberlanjutan yang komprehensif dari AstraZeneca di Indonesia menjadi contoh yang bagus, semoga ini bisa menjadi inisiatif keberlanjutan bagi perusahaan lainnya," tuturnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini