Sukses

Tak Berhenti di CPO, Bappebti Bakal Bikin Bursa Nikel hingga Kopi

Untuk pembentukan Bursa CPO, Didid menegaskan bursa CPO ini bersifat sukarela atau tidak ada paksaan. Namun pihaknya yakin seluruh pelaku usaha bersedia untuk berpatisipasi dalam upaya menegakkan marwah CPO di tanah air.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) resmi meluncurkan bursa berjangka Crude Palm Oil (CPO) pada hari ini. Bursa berjangka komoditas ini tidak akan berhenti di CPO saja tetapi akan menyusul komoditas-komoditas lainnya.  

Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko menjelaskan, pada hari ini Kemendag dan Bappebti  telah meluncurkan Bursa CPO. Ke Depan akan ada komoditas lain untuk masuk ke perdagangan, diantaranya, nikel, kakao, karet hingga kopi.

"Setelah CPO, Bappebti akan teruskan (Bursa) seperti kopi, karet, kakao, nikel dan sebagainya," kata Didid dalam acara peluncuran Bursa CPO Indonesia, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

Untuk pembentukan Bursa CPO, Didid menegaskan bursa CPO ini bersifat sukarela atau tidak ada paksaan. Namun pihaknya yakin seluruh pelaku usaha bersedia untuk berpatisipasi dalam upaya menegakkan marwah CPO di tanah air.

Pihaknya juga akan mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) pengusaha kelapa sawit untuk ikut serta dalam bursa CPO Indonesia ini. Hal ini karena perdagangan di Bursa akan menempatkan penjual dan pembeli pada level permainan yang sama (level playing field).

"Perdagangan di Bursa akan menempatkan penjual dan pembeli pada same level playing field memiliki kekuatan-kekuatan tawar yang sama karena perdagangan melalui bursa akan mempertemukan many seller dengan many buyer," imbuhnya.

Hingga saat ini, sudah ada 18 perusahaan yang minat untuk bergabung dalam perdagangan bursa CPO melalui ICDX.

"Usaha saat ini sudah bergabung sebanyak 18 pelaku usaha CPO yang siap untuk berdagang melalui bursa ICDX," tambahnya.

 Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bursa CPO Meluncur Hari Ini, Mendag Yakin Indonesia Jadi Barometer Harga Sawit Dunia

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meluncurkan Bursa Crude Palm Oil (CPO) di Hotel Mulia, Jakarta, Jumat, (13/10/2023). Mendag ingin dengan adanya Bursa CPO ini membawa Indonesia lebih maju dan lebih dikenal dunia.

Zulkifli Hasan bercerita, Indonesia adalah produsen CPO nomor satu di dunia. Tetapi selama ini yang lebih dikenal adalah Malaysia dan Rotterdam Belanda yang memiliki bursa CPO lebih dahulu.

Untuk itu, pemerintah saat ini membenahi tata kelola kelapa sawit di Indonesia dengan meluncurkan Bursa CPO ini sehingga lebih dikenal di dunia dan diharapkan akan menjadi acuan dunia.

"Kita ingin Indonesia maju 100 tahun pasca merdeka tahun 1945. Salah satunya kita mesti benahi tata kelola perdagangan CPO kita yang produksinya nomor satu di dunia, hampir 47 juta ton. Ekspor hampir USD 30 miliar tapi bertahun-tahun acuannya Malaysia dan Rotterdam," kata mendag.

“Nah, kita berharap dengan adanya bursa ini nanti. Maka, barometer harga CPO, (patokan) harga (CPO) dunia itu ada di kita,” jelas Zulkifli Hasan.

 

3 dari 3 halaman

Mekanisme Perdagangan

Sebelumnya, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) secara resmi telah menunjuk Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) sebagai penyelenggara pasar fisik untuk produk CPO atau crude palm oil. Keputusan penunjukkan bursa CPO ini diumumkan melalui Surat Keputusan Kepala Bappebti Nomor 1/Bappebti/SC-SCPO/10/2023 pada tanggal 9 Oktober 2023.

Keputusan ini tertulis dalam Keputusan Kepala Bappebti No 1/Bappebti/SC-SCPO/10/2023, yang dikeluarkan pada tanggal 9 Oktober 2023.

"ICDX akan memberikan informasi teknis terkait mekanisme perdagangan saat peluncuran bursa CPO Indonesia, yang akan dilakukan bersama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Bappebti," kata Head of Corporate Communication Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group, P Giri Hatmoko dalam keterangan, Rabu 11 Oktober 2023. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini