Sukses

Kartu Prakerja Gelombang 62 Dibuka Hari Ini 11 Oktober 2023, Cek Syarat Daftarnya

Program Kartu Prakerja Gelombang 62 telah dibuka pada Rabu, (11/10/2023). Ayo buruan daftar.

Liputan6.com, Jakarta - Ini yang ditunggu-tunggu bagi Anda yang belum mendapatkan kesempatan untuk ikuti pelatihan di program kartu prakerja. Kini pendaftaran program Kartu Prakerja Gelombang 62 telah dibuka pada Rabu, (11/10/2023).

Pengumuman tersebut disampaikan dalam instagram resmi Program Prakerja @prakerja.go.id. “Kamu yang masih mau ikut gelombang Prakerja tahun ini? Ini dia yang kamu mau, Sob!Tanpa menunggu hari Jumat, Gelombang 62 sudah dibuka hari ini,” demikian mengutip akun instagram @prakerja.go.id.

Adapun program Kartu Prakerja Gelombang 62 ini merupakan gelombang terakhir pada 2023. “Gelombang ini adalah gelombang terakhir di tahun ini!Jadi ayo gabung dengan pastikan bahwa kamu sudah bikin akun di www.prakerja.go.id dan klik gabung gelombang di dashboard prakerja kamu,”

Unggahan tersebut juga mengajak masyarakat untuk segera bergabung. “Ayo buruan!Gabung gelombang dan#JadiBisa bareng #Prakerja!,”

Adapun program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja terkena PHK, dan atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Berikut syarat mendaftar:

  • WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahun
  • Tidak sedang menempuh pendidikan formal
  • Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
  • Bukan pejabat negara, pimpinan dan anggota DPR, aparatur sipil negara, prajurit TNI, anggota Polri, kepala desa dan perangkat desa, dan direksi/komisaris/dewan pengawas pada BUMN atau BUMD.
  • Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi penerima Kartu Prakerja.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tata Cara Daftar

Berikut tata cara daftar

Apabila kamu memenuhi semua persyarat di atas, berikut tata cara mendaftar Kartu Prakerja yang disadur dari kemnaker.go.id

• Pertama, calon peserta atau pendaftar wajib mendaftarkan diri dan membuat akun Prakerja di situs www.prakerja.go.id.

• Buat akun dengan memasukkan alamat email dan password.

• Verifikasi KTP dan KK dengan memasukkan 16 digit NIK, 16 digit KK dan tanggal lahir kamu

• Isi data diri kamu

• Unggah foto e-KTP

• Scan wajah dengan cara mengedipkan mata

• Jawab pertanyaan tentang alasan mengikuti Kartu Prakerja

• Isi pertanyaan mengenai pelatihan yang diminati dan keterampilan.

• Verifikasi nomor HP kamu yang masih aktif

• Isi pernyataan pendaftar sesuai kondisi kamu.

• Ikuti Tes Kemampuan Dasar (TKD)

• Setelah itu, peserta bisa memilih pelatihan yang diinginkan di platform digital mitra resmi program Kartu Prakerja 2023, termasuk SIAPkerja

 

3 dari 3 halaman

Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke 70 Negara Anggota Unesco

Sebelumnya diberitakan, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggelar konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang. Nantinya, program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari 70-an negara anggota Unesco.

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan dalam forum itu akan dibahas secara detail soal program Kartu Prakerja. Tujuannya untuk bertukar pikiran antardelegasi yang hadir.

"Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk ktia menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong," ujarnya dalam Media Gathering, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Pada kesempatan yang sama, nantinya akan dicari peluang-peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco. Utamanya dalam lingkup penguatan pembelajaran yang jadi fokus program Kartu Prakerja.

"Kemudian kita juga ingin bertukar pikiran terjadi peer-to-peer learning dengan negara-negara Unesco supaya kemudian kita bisa mencari aspek atau area of collaboration," bebernya.

"Kita kemudian bisa saling mencontoh, what works what doesnt, sehingga yang belum sampai kepada titik itujangan sampai mengulang kesalahan dari negara lain," tambah Denni.

Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Maka, diperlukan diskusi secara intens dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara.

"Itulah gunanya forum diskusi yang intens hanya 300 peserta multi negara itu. Karena masalah yang dihadapi Indonesia saya yakin masalah bersama. Negara berkembang juga menghadapi pengangguran, menghadapi diarupsi semuanya sama," tuturnya.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.