Sukses

Kantongi PMN Rp 6 Triliun, Wijaya Karya Garap Proyek di IKN Nusantara

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA akan mengantongi penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 6 triliun di 2024 mendatang. Dana ini akan dialokasikan untuk menggarap proyek strategis seperti di IKN Nusantara.

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA akan mengantongi penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 6 triliun di 2024 mendatang. Dana ini akan dialokasikan untuk menggarap proyek strategis seperti di IKN Nusantara.

Sebagai informasi, angka PMN Rp 6 triliun ini lebih rendah dari usulan awal sebesar Rp 10 triliun. Namun, angka ini dinilai cukup untuk menggarap proyek Wijaya Karya.

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan saat ini perusahaan tengah menjalani restrukturisasi. Pada saat yang sama, ada proyek strategis nasional (PSN) dan proyek di IKN Nusantara yang harus selesai tepat waktu.

"PMN 2024 sebesar Rp 6 triliun akan digunakan untuk penguatan permodalan dalam menunjang kebutuhan modal kerja proyek baik proyek di IKN maupun PSN yang sedang dikerjakan. Di mana dari total proyek itu kurang lebih nilai pekerjaannya Rp 33,3 triliun," ungkap dia dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Suntikan Modal

Agung menyebut suntikan modal ini akan membuat proses penyehatan perusahaan menjadi lebih cepat. Utamanya akan menurunkan rasio utang (debt to equity ratio/DER) menjadi lebih rendah.

"Dengan PMN Rp 6 triliun pada tahun 2024, akan berdampak kepada penyehatan yang lebih cepat, dimana kira-kira akan tercapai 15 tahun untuk dengan target DER 0,8 dan tingkat utang berbunga dibagi ebitda di bawah 5 atau 4,49 akan tercapai di 2039," paparnya.

Menurutnya, PMN akan berdampak baik juga terhadap pengembangan proyek yang sedang digarap. Sebagai tambahan lainnya, reputasi WIKA akan ikut sehat. "Tentu hal ini juga akan membantu brand maupun reputasi WIKA yang memang sedang mengerjakan proyek-proyek besar maupun strategis," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Minta PMN Lagi di 2025

Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyebut dana Rp 6 triliun untuk WIKA sudah cukup untuk saat ini. Hanya saja, pihaknya akan kembali mengajukan PMN Rp 4 triliun untuk 2025 mendatang.

Tiko menyebut ada usulan untuk suntikan PMN sebesar Rp 6 triliun bagi PT Wijaya Karya (Persero). Diketahui, besaran ini lebih kecil dari usulan semula dengan Rp 10 triliun.

"WIKA ada pengurangan dari usulan awal Rp 10 triliun, tapi menurut kami Rp 6 triliun cukup memadai. Nanti mungkin 2025 akan kita akan tambahkan lagi yang Rp 4 triliun-nya lagi," kata dia beberapa waktu lalu.

 

3 dari 4 halaman

HK Butuh Dana Rp 34 Triliun Rampungkan JTTS

PT Hutama Karya (Persero) masih membutuhkan dana sekitar Rp 34,98 triliun untuk merampungkan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap I dan Tahap II. Kebutuhan dana ini disebut akan dipenuhi lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) di tahun 2023 dan 2023.

Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan pemerintah menargetkan JTTS tahap I dan II bisa rampung di 2024, tahun depan. Sebagai langkah dukungan, HK sendiri akan menerima PMN sebesar Rp 18,6 triliun di 2024, termasuk untuk menyelesaikan proyek yang digarap Waskita Karya.

"Pembangunan JTTS tahap I dan tahap II ditargetkan selesai 2024, namun masih diperlukan pendanaan melalui ekuitas sebesar Rp34,98 triliun yang diproyeksikan akan dipenuhi dr PMN tahun 2023 dan 2024," ungkap dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Dia mengatakan, ada dua proyek strategis nasional (PSN) yang perlu dipastikan selesai. Yakni, JTTS ruas Tol Kayu Agung - Palembang - Betung (Kapal Betung) dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) yang diluar JTTS.

Dia menjelaskan, untuk alokasi PMN tahun anggaran 2024, HK akan mengantongi Rp 6,1 triliun. Dana itu akan digunakan untuk pengerjaan tol Binjai-Langsa Rp1,29 triliun. Kisaran-Indrapura Rp638 miliar. Kuala Tanjung-Parapat Rp194 miliar. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu Rp478 miliar.

Kemudian, Sigli -Banda Aceh Rp1,8 triliun. Pekanbaru-Padang seksi Sicincin-Padang Rp2,12 triliun. Seksi Pekanbaru-Kampar Rp448 miliar.

"Totalnya untuk tahap I Rp 6,1 triliun," ujarnya.

 

4 dari 4 halaman

Selesaikan Proyek Waskita

Sementara itu, sekitar Rp 12 triliun sisanya akan digunakan untuk menyelesaikan proyek garapan Waskita Karya. Ini juga masuk dalam ruas JTTS. Yakni, Kayu Agung- Palembang sepanjang 112 km.

Serta diluar JTTS, ada proyek tol Bocimi seksi Cibadak-Sukabumi Barat sepanjang 14 km. Kedua proyek ini membutuhkan dana sekitar Rp 12,5 triliun.

"Sehingga total PMN yang akan kami terima Rp 18,64 triliun," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.