Sukses

Citigroup Bakal PHK Karyawan dan Reorganisasi Manajemen

CEO Citigroup Jane Fraser menuturkan, reorganisasi akan rampung kuartal I 2024. Adapun Citigroup berupaya reorganisasi dan PHK untuk mendulang laba.

Liputan6.com, Jakarta - CEO Citigroup Jane Fraser mengumumkan reorganisasi perusahaan dengan mengurangi lapisan manajemen. Pengumuman tersebut disampaikan Jane Fraser pada Rabu, 13 September 2023.

Fraser menuturkan, Citigroup akan dibagi menjadi lima lini bisnis utama yang melapor langsung kepadanya. Sebelumnya, perusahaan ini memiliki dua divisi utama yang melayani konsumen dan klien institusi besar. Demikian mengutip dari CNBC, Jumat (15/9/2023).

Adapun perubahan itu akan mencakup pemutusan hubungan kerja (PHK), meski perusahaan yang berbasis di New York ini belum memutuskan jumlahnya, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Mendekati tahun ketiga di Citigroup, Jane Fraser berupaya merevitalisasi perusahaan yang sahamnya terus merosot. Sedangkan Citigroup berdasarkan aset termasuk bank terbesar ketiga di Amerika Serikat setelah JPMorgan Chase dan Bank of America.

Bank ini memiliki unit perbankan ritel domestik yang jauh lebih kecil dibandingkan pesaingnya. Hal ini dinilai menjadi alasan Citigroup mengalami kesulitan di era krisis keuangan setelah 2008.

“Perubahan ini menghilangkan kompleksitas yang tidak perlu di seluruh bank, meningkatkan akuntabilitas dalam memberikan layanan nasabah yang unggul dan memperkuat kemampuan kami untuk mendapatkan keuntunhgan dari hubungan alami yang ada di antara bisnis kami, semuanya dengan tujuan mencapai target jangka menengah kami,” ujar Fraser.

Adapun struktur Citigroup sebelumnya mengakibatkan ketegangan antar manajer dan kurangnya akuntabilitas yang terkadang menggagalkan inisiatif baru, menurut karyawan saat ini dan mantan karyawan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saham Citigroup Terus Melemah

Analis Wells Fargo, Mike Mayo menuturkan, pendirian perusahaan ini dimulai dua dekade lalu ketika Sandy Weill menjalankan Citigroup.

Lima bisnis yang dijalankan adalah US Personal Banking, manajemen kekayaan, perbankan investasi dan komersial, perdaganan dan layanan institusional. Fraser juga konsolidasikan manajemen bisnis non-Amerika Serikat di bawah Ernesto Torres Cantu.

Meskipun sang CEO juga telah kembali menarik kehadiran Citigroup di luar negeri dengan keluar lebih dari 12 negara, termasuk Meksiko tetapi ini belum cukup.

Adapun saham Citigroup telah turun sekitar 40 persen sejak Fraser mengambil alih pada Maret 2021 yang merupakan koreksi terburuk di antara pesaing bank besarnya.

Citigroup diperdagangkan dengan valuasi terendah antara bank-bank besar AS lainnya. Harganya sekitar USD 41 per saham. “Harga saham tersebut berada pada tingkat yang terlihat pada krisis 2008,” ujar dia.

3 dari 3 halaman

Reorganisasi Bakal Selesai Kuartal I 2024

Meskipun beberapa pesaingnya telah mengurangi lapangan kerja di tengah kemerosotan aktivitas wall street, jumlah staf Citigroup telah meningkat seiring dengan kepatuhan perusahaan terhadap tuntutan regulator untuk meningkatkan pengendalian risiko.

Citigroup memiliki 240.000 pekerja pada Juni, 4 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya.Dalam memo kepada karyawan, Fraser membahas PHK yang akan datang. Ia menuturkan, reorganisasi akan selesai pada kuartal I 2024.

“Kami akan mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa rekan yang sangat berbakat dan pekerja keras yang telah memberikan kontribusi penting bagi perusahaan kami,” ujar Fraser.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini