Sukses

Usai Gempa Donggala Magnitudo 6,3, Hindari Bangunan Rusak dan Retak

Gempa magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Kabupaten Donggala pada Sabtu Pukul 21:43 WIB. Usai gempa Donggala yang dipicu Sesar Palu Koro tersebut, BMKG mengimbau warga Provinsi Sulawesi hindari bangunan rusak dan retak.

Liputan6.com, Jakarta Gempa magnitudo 6,3 mengguncang wilayah Kabupaten Donggala pada Sabtu Pukul 21:43 WIB.  Usai gempa Donggala yang dipicu Sesar Palu Koro tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga Provinsi Sulawesi Tengah tetap tenang.

BMKG juga mengimbau warga tetap waspada terhadap gempa susulan, namun jangan sampai panik berlebihan karena hal seperti itu dapat memperburuk keadaan. 

"Untuk sementara hindari bangunan retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan guncangan, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," tutur Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika kelas I Palu Hendrik Leopatty dikutip dari Antara, Minggu (9/10/2023). 

Ia meminta warga selalu memperbaharui informasi yang dirilis BMKG melalui berbagai kanal, ini dimaksudkan supaya warga tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang sengaja di buat oleh oknum tertentu dengan tujuan membuat kepanikan. 

"Tetap tenang, jangan terpancing dengan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata dia.

Gempa magnitudo 6,3 terletak pada koordinat 0,02° LU ; 119,77° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 kilometer barat laut Donggala, Sulawesi Tengah pada kedalaman 20 kilometer sebagaimana hasil pemutakhiran BMKG. 

Episenter dan Kedalaman Hiposenter Gempa

Dipaparkannya, episenter dan kedalaman hiposenter gempa yang terjadi, merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar Palu Koro, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip). 

Gempa dirasakan di Donggala dengan skala intensitas V-VI MMI atau getaran dirasakan semua penduduk, kemudian Kota Palu dengan skala intensitas IV MMI, Poso, Sigi, dan Tolitoli juga di rasakan dengan skala intensitas III MMI. 

"Gempa juga dirasakan di Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo dan Samarinda Provinsi Kalimantan dengan skala intensitas II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, kemudian Kota Gorontalo juga dirasakan dengan skala intensitas II MMI atau getaran dirasakan oleh sejumlah orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang," ucap Hendrik.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gempa Hari Ini Sabtu 9 September 2023: Empat Kali Buat Indonesia Bergetar

Di akhir pekan, Sabtu (9/9/2023) gempa kembali menggetarkan Indonesia. Hingga pukul 20.30 WIB, ada empat kali gempa hari ini terjadi di Bumi Pertiwi.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, lindu pertama pada hari ini terjadi pada pukul 04:28:37 WIB di wilayah Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Pusat gempa berada di laut 26 kilometer timur laut Lembata," terang BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id.

Lindu tersebut berada pada koordinat titik 8.24 Lintang Selatan (LS) dan 123.55 Bujur Timur (BT). Gempa yang terjadi memiliki kekuatan magnitudo 2,8 dengan kedalaman 14 kilometer. Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) I-II di Kabupaten Lembata.

Pada pukul 05:50:02 WIB, gempa bumi menggetarkan wilayah Melonguane, Provinsi Sulawesi Utara. Lindu berkekuatan magnitudo 4,7 dengan kedalaman 82 kilometer.

Episenter gempa berada pada koordinat titik 4.27 Lintang Utara (LU) dan 126.4 Bujur Timur (BT). Pusat lindu berada di laut 43 kilometer barat laut Melonguane. Gempa dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II-III di Kepulauan Sangihe.

Kemudian di pagi hari pukul 07:06:16 WIB, lindu terjadi di wilayah Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pusat gempa berada di laut 119 kilometer timur laut Lombok Utara.

Lindu dirasakan MMI (Modified Mercalli Intensity) II di Kuta. Lalu MMI II-III di Denpasar, Lombok Utara, Mataram, dan Lombok Barat. Gempa bumi tersebut memiliki kekuatan magnitudo 5,7 dengan kedalaman 500 kilometer.

Episenter lindu berada pada koordinat titik 7.19 Lintang Selatan (LS) dan 116.61 Bujur Timur (BT).

3 dari 4 halaman

Gempa Selanjutnya

Gempa selanjutnya terjadi pada siang tadi pukul 12:02:51 WIB di wilayah Maluku Barat Daya. Pusat lindu berada pada 101 kilometer timur laur Maluku Barat Daya.

Episenter gempa berada pada koordinat garis Bujur -7.62 dan Lintang 128.54. Lindu memiliki kekuatan magnitudo 5 dengan kedalaman 210 kilometer.

Apa Itu Gempa Bumi?

Untuk diketahui, gempa bumi adalah bencana alam yang bersifat merusak. Fenomena ini bisa terjadi setiap saat dan berlangsung dalam waktu singkat. Dan Indonesia termasuk wilayah rawan akan bencana gempa.

Gempa bumi adalah bencana yang bisa menyebabkan kerugian nyawa dan materil.

Menurut WHO, secara global gempa bumi menyebabkan 750 ribu kematian selama kurun 1998-2017. Lebih dari 125 juta orang terkena dampak gempa bumi selama periode ini.

 

4 dari 4 halaman

Tanggap Bencana Gempa Bumi

Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi. Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini