Sukses

Luhut: Afrika Selatan Minta Bantuan Indonesia Atasi Krisis Listrik

Menko Luhut menyebut Afrika Selatan meminta bantuan Indonesia untuk mengatasi pasokan listrik di negara tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bercerita terkait kunjungan yang ketiga kali ke Afrika Selatan. Pasalnya, Afrika Selatan meminta bantuan Indonesia untuk mengatasi pasokan listrik di negara tersebut.

"Ada satu momen yang paling berkesan saya alami yaitu saat kunjungan ke Afrika Selatan. Mereka meminta bantuan kepada Indonesia terkait pasokan listrik di sana yang sangat minim jumlahnya, sampai-sampai lampu kota di Johannesburg sering nyala-padam," kata Luhut dikutip dari instagram pribadinya, Selasa (5/9/2023).

Padahal, kata Luhut, Afrika Selatan memiliki pasokan gas yang melimpah yang belum dimanfaatkan, dan sebenarnya gas dimiliki tersebut berpotensi menghasilkan listrik sampai 100 megawatt.

Mendengar hal itu, Pemerintah Indonesia berinisiatif membuat kesepakatan antara Pertamina dan pihak Afrika Selatan untuk bekerja sama.

"Selain itu, beberapa kesepakatan kerja sama di bidang energi, sumber daya mineral, bahan pangan, bahkan pharmaceutical juga berhasil kami eksplorasi lebih jauh dengan Kenya, Zimbabwe, dan Tanzania," ujarnya.

Kerjasama Indonesia - Negara Afrika

Lebih lanjut, Luhut mengatakan, jika dahulu Presiden Soekarno membakar semangat bangsa-bangsa Asia dan Afrika dalam KAA tahun 1955 untuk lepas dari cengkeraman kolonialisme, maka kerja sama dengan beberapa negara Afrika ini adalah upaya untuk terus menghidupkan nyala api “Spirit Bandung”.

"Dengan bersatu memperjuangkan hak untuk mengolah kekayaan alam kita secara berdikari, dan saling berbagi pengalaman antar negara berkembang bagaimana mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, untuk masa dunia yang lebih setara dan berkeadilan," ujar Menko Luhut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Buka Langkah Strategis

Adapun kunjungan Luhut ke benua Afrika sudah yang ketiga kali nya. Namun, yang membuatnya berkesan adalah karena selain ini menjadi kunjungan pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak tahun 2014, kunjungan ke negara-negara Afrika ini juga membuka satu langkah strategis bagi perekonomian dan geopolitik Indonesia.

"Dari atas pesawat kepresidenan yang membawa kami menuju benua Afrika, saya teringat salah satu pepatah terkenal dari sana, “Jika ingin melangkah dengan cepat, melangkahlah sendiri. Jika ingin melangkah jauh, melangkahlah bersama-sama," ujarnya.

Menurutnya, semangat itulah yang i sampaikan kepada para pengusaha dan pejabat tinggi di Afrika Selatan, bahwa kepentingan nasional kedua negara harus menjadi goals utama setiap kerja sama yang disepakati.

3 dari 4 halaman

Cerita Miris Jokowi Pulang dari Afrika, Semua Tentang Air

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan betul peran air yang begitu penting dalam kehidupan. Terlebih RI 1 baru saja pulang dari kunjungan kelilingnya ke Afrika, yang beberapa wilayahnya kerap kesulitan pasokan air.

Pernyataan itu diberikan Presiden Jokowi saat meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mebidang yang berada di Kota Binjai, Sumatera Utara, Jumat (25/08/2023).

"Saya baru pulang dari Afrika dan saya merasakan betul arti air untuk kehidupan," ujar Jokowi.Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas berharap, pembangunan SPAM Mebidang berkapasitas 1.100 liter per detik dapat memenuhi kebutuhan air di kawasan Mebidang, Sumatera Utara.

“Alhamdulillah pada pagi ini telah selesai SPAM Mebidang yang menelan anggaran Rp 948 miliar. Ini kerja sama antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/ kota. Kalau kerjasama berjalan dengan baik seperti ini, maka pembangunan juga berjalan dengan cepat,” kata Jokowi.

 

4 dari 4 halaman

Pesan ke Pemda

Jokowi juga berpesan kepada pemerintah daerah untuk memperhatikan keberlanjutannya. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Saya minta kepada Gubernur, Bupati dan Walikota agar menindaklanjuti sambungan-sambungan ke 88.000 rumah tangga, karena menyangkut 440 ribu jiwa, sangat besar sekali,” pinta Presiden Jokowi.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini