Sukses

Top, Inflasi Indonesia Terendah di Antara Negara G20

Menteri Koordinator Bidang Perekomonian Airlangga Hartarto memuji inflasi Indonesia yang berhasil berdiri di tingkat terendah di antara negara negara maju di G20.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekomonian Airlangga Hartarto memuji inflasi Indonesia yang berhasil berdiri di tingkat terendah di antara negara negara maju di G20.

"Inflasi Indonesia dapat terkendali dan kembali dalam rentang target sasaran sesuai dengan APBN di 3% plus 1%. Inflasi di bulan juli tercatat 3,08 % year on year dan angka inflasi ini lebih baik dibandingkan sejumlah negara G20 lainnya," kata Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 yang disiarkan secara daring pada Kamis (31/8/2023).

Airlangga memaparkan, inflasi India berada di 7,44%, Inggris 6,8%, dan Uni Eropa 5,3% .

Menko juga memuji kelancaran distribusi pangan, juga kebijakan fiskal moneter serta sektor yang memastikan inflasi terkendali dalam rentang sasaran.

"Dan salah satu yang telah diupayakan (dalam penahanan inflasi pangan) yaitu penguatan cadangan beras cadangan pangan pemerintah, utamanya beras dan stabilisasi pasokan dan harga pangan. Dan pemerintah memberikan bantuan beras dari bulan Maret sampai Juni untuk 21,3 juta. Dan sebesar 10kg per KPM per bulannya dan tentunya program ini akan dilanjutkan," bebernya.

Terkait cadangan beras, Airlangga menjelaskan, BULOG melaporkan bahwa ketersediaan beras yang tercatat per 30 Agustus 2023 mencapai 1,5 juta ton.

"Jadi dengan adanya pengadaan lagi diharapkan sampai akhir tahun (stok beras) relatif aman," sebutnya.

Realisasi Belanja Kementerian/Lembaga

Adapun realisasi belanja Kementerian/Lembaga yang mendukung pengendalian inflasi mencapai Rp. 47,03 triliun atau 37,12% dari total pagu Rp. 126,68 triliun.

"K/L yang telah merealisasikan anggaran dalam budget tagging pengendalian inflasi antara lain Kementerian Sosial, Kementerian ESDM, dan Kementerian Perhubungan.Sesuai dengan Permendagri, pemerintah daerah juga diamanatkan mengalokasikan APBD untuk pengendalian inflasi untuk menggunakan belanja tak terduga untuk pengendalian harga barang dan jasa yang menjadi kebutuhan masyarakat," papar Airlangga.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BI Bidik Inflasi Indonesia Turun ke 2,5% di 2024, Sanggup?

Bank Indonesia (BI) menargetkan inflasi Indonesia di kisaran 2,5% plus 1% pada tahun 2024 mendatang.

"Kami memperkirakan inflasi tahun 2024 akan terkendali dalam sasaran yang menurun menjadi 2,5% plus 1%," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 yang disiarkan secara daring pada Kamis (31/8/2023).

"Tentunya ini perlu dibarengi dengan penguatan sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia dalam pengendalian inflasi. Khususnya untuk memitigasi gangguan jangka pendek seperti dampak el nino, ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga maupun penanganan permasalahan struktural," jelas Gubernur Perry..

Perry juga menekankan pentingnya pengendalian inflasi seperti produktivitas, kelancaran distribusi integrasi data, serta penguatan kelembagaan dan SDM.

Sementara untuk sisa tahun 2023, inflasi Indonesia ditargetkan menyentuh 3% plus minus 1%.

" Bahkan untuk akhir tahun ini, insya allah (inflasi RI) akan mencapai sekitar 3 persen," ungkap Perry.

"Dan tentunya perlu kita turunkan tahun depan menjadi sasaran 2,5% plus minus 1% pada tahun 2024," lanjutnya.

 

3 dari 3 halaman

Inflasi Indonesia Kembali ke Sasaran

Perry juga memuji inflasi Indonesia yang turun lebih cepat dan telah kembali pada sasarannya 3 persen pada Juli 2023.

"Inflasi turun dari 5,51 persen pada akhir 2022 menjadi 3,08 persen, ini termasuk salah satu yang terendah di dunia," imbuhnya.

Dijelaskannya, penurunan ini terjadi di seluruh kelompok, yang mencakup inflasi inti, harga pangan yang bergejolak, maupun harga yang diatur oleh pemerintah. Seluruh wilayah juga mencatat penurunan inflasi dan telah berada dalam sasaran inflasi nasional.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini