Sukses

CEO Eagle High Plantations Henderi Djunaidi: Supaya Dipercaya Harus Punya Integritas

CEO Eagle High Plantations Henderi Djuanidi berbagi pengalaman hadapi pandemi COVID-19, upaya digitalisasi operasional perseroan dan komitmen jalankan ESG.

Liputan6.com, Jakarta - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit tidak hanya berpangku tangan menghadapi ketidakpastian dan perkembangan teknologi.

Eagle High Plantations terus bergerak dalam hadapi ketidakpastian seiring industri sawit yang bergerak dinamis baik dari faktor harga kelapa sawit, alam dan lainnya. Akan tetapi, perseroan berupaya untuk tetap meraih kinerja positif di tengah tantangan yang hadapi. Upaya dilakukan juga meraih hasil cukup positif.

Pada 2022, Eagle High Plantations meraih lonjakan pendapatan mencapai 56 persen. Perseroan membukukan pendapatan tumbuh menjadi Rp 4,57 triliun dibandingkan periode 2021 Rp 2,31 triliun. Perseroan pun kembali mencatat laba bersih pada 2022. Tercatat laba Rp 17,4 miliar pada 2022 dari sebelumnya rugi Rp 1,4 triliun.

Pada semester I 2023, perseroan meraih laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 74,40 miliar dari sebelumnya rugi Rp 197,5 miliar. Namun, pendapatan susut 7,5 persen menjadi Rp 2,41 triliun dari semester I 2022 sebesar Rp 2,31 triliun.

Sementara itu, upaya yang dilakukan seperti melakukan digitalisasi dalam menjalankan operasional. Hal ini mengingat lahan perkebunan yang luas. Perseroan mencatat luas kebun kelapa sawit yang dikelola perseroan pada 2023 dengan luas tanam mencapai 87.000 hektar (ha). Dengan demikian membutuhkan alat untuk pengelolaan operasional.

Selain itu, Perusahaan yang bergerak di industri perkebunan kelapa sawit berkomitmen menerapkan konsep yang mengedepankan environmental, social dan government (ESG).

Ingin tahu target jangka pendek hingga panjang Eagle High Plantations? Upaya saja apa yang dilakukan untuk menerapkan ESG? Hingga strategi perseroan menciptakan industri berkelanjutan serta memberikan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan?

Berikut petikan wawancara dengan Sheila Octarina dalam program Bincang Liputan6: Top CEO bersama CEO PT Eagle High Plantations Tbk, Henderi Djunaidi:

  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 14 halaman

Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19

Kalau bicara soal bisnis pastikan bicara keuntungan dan kerugian. Biasa begitu?

Oh begitu ya? Tidak selalu begitu.

Kita baru hadapi pandemi COVID-19, pastinya semua sektor tergerus dengan pandemi. Bagaimana Eagle High Plantation bisa survive?

Yang pandemi seperti tadi disampaikan betul, semua orang boleh dibilang ngumpat  di rumah yang termasuk bisnis juga kita ngumpat di rumah.

Yang kita lakukan adalah mempersiapkan diri. Jadi mempersiapkan diri kembali fundamentalnya kayak begini, hari-hari di rumah, bersihkan rumah, dandanannya sama kita bersihkan semua area, ada yang kurang kita perhatikan. Jadi kita lebih fokus bersihkan. Sekarang setelah pandemi selesai, mendadak rumah kita sudah bersih semua. Sudah rapi semua ya orangnya lebih terlatih. Ya selama pandemi itu kita latih orangnya semua jadi lebih siap jadi growth kita makanya lebih cepat.

Jadi memang kita konsolidasi sebentar itu karena kondisi memang apa ya istilahnya? memang salah kita ngomongnya memaksa ya, tapi kita take itu sebagai satu hal yang positif.

Kemudian dengan setelah pandemi hari ini, syukur kita berkembang dengan lebih baik karena kita lebih siap semuanya. Kondisinya boleh dibilang sangat prima. Kita lakukan semua hal di depan, yang bisa dilihat hari ini. Happy ya. Kita grup double digit terus. Sudah hampir dua tahun ini berturut turut.

Apakah ada layoff karyawan karena pandemi COVID-19?

Tidak ada, kita tidak ada sama sekali.Tidak ada. Cuma kita harus akui, banyak yang ingin pulang kampung bersama keluarganya karena melewati masa-masa yang sulit. Jadi harus diakui bahwa kalau kita menurun dengan otomatis saja karena mereka pengen bersama keluarganya.

Rata-rata kami di kebun itu adalah orang merantau. Ya tadi baru ngobrol, katanya orang Kalimantan sama-sama pasti tahu ya, jadi pengen lebih dekat sama keluarga. Boleh dibilang hampir mungkin 20 persen, 25 persen mereka kembali ke kampungnya untuk bersama keluarga. Tapi setelah pandemi, ya mereka balik lagi semua.

Apakah bisa dibilang dikasih cuti pak?

Mereka mengajukan surat resign, mengajukan surat resign. Mereka kembali ke kampung. Hari ini seperti karyawan baru, tapi stok lama, muka lama begitu. Tentu  kalau berpengalaman kita lebih tahu mereka ya skill-nya sudah ada, tahu budaya perusahaan, why not? Ya lebih baik daripada kita cari seseorang yang yang baru, yang yang yang masih penyesuaian. Kalau ini langsung. Justru kita welcome yang seperti itu. Banyak kita alumni ini, alumni dan kembali lagi ke Eagle High hari ini.

3 dari 14 halaman

Target Perseroan

Bagaimana target jangka pendek hingga jangka panjang untuk Perusahaan terutama di sektor sawit?

Hari ini kalau jangka pendek kita tahu bisnis ini volatile sekali, apalagi kita komoditas harus tahu, jadi yang penting adalah tetap kita menjaga produktivitas dan efisiensi. Itu yang yang utama.

Kami sangat diberkati, beberapa tahun lalu seperti tadi saya sampaikan sudah disiapkan pas pandemi itu buka, logistiknya gampang. Kami perlu peremajaan alat berat semua. Jadi hari ini makanya menunjukkan bahwa produktivitas kita itu naik double digit.

Double digitnya pun double digit yang tebal bukan hanya 10, 11 persen itu belasan persen. Sampai ini sampai semester 1 ini sudah 20 persen. Jadi kira- kira begitu.

Kalau jangka pendek bagaimana menyesuaikan day to day yang sangat volatile ya kita bisa dengar banyak berita di luar, ada deforestasi lagi, dari luar. Di dalam negeri kekurangan minyak goreng, dan hal-hal itu juga sangat volatile sekali ya.

Fokus ESG

Apalagi pemerintah menentukan beberapa kebijakannya itu ke harga levy dua minggu sekali, satu bulan sekali. Jadi itu hari. sangat fleksibel. Perusahaan kalau jangka panjang pada umumnya seperti perusahaan-perusahan yang lain, bukan hanya sawit. Kita sangat fokus pada ESG, transformasi ke digital hari ini kita Eagle High sudah memulai itu, memulai itu dalam waktu dekat.

Makanya kita bisa lihat dalam waktu dekat ini ya bahwa kita ada sertifikasi praktik-praktik ESG di lapangan kita itu sangat-sangat aktif dijalankan. Ya ini kalau ada kesempatan bisa berkunjung ke lapangan, bagaimana kita mengurangi pemakaian chemical yang banyak kita pakai baru biological jadi alam melawan alam. Jadi bukan pakai kimia lagi begitu.

Upaya Jangka Panjang

Mengurangi hal-hal seperti itu jangka panjangnya kita akan fokus pada ESG, dari transformasi ke digital. Yang suka atau enggak suka kita harus ke digital ya. Sawit itu luas. Kita kalau jalanin semuanya setiap hari itu enggak memungkinkan dan harus pakai tools. Ya kira-kira begitu. Jadi tidak hanya mengejar profit ke arah seperti itu.

Kalau digital bisa mengundang anak-anak muda yang kerja di pedalaman, ya?Tapi keren,kerja tetap pakai handphone megangnya ya, jadi tidak membedakan mereka saat di kota juga, mereka bisa merasakan hal yang sama. Bedanya di kebun sudah bisa canggih semua. Rata-rata orang dari luar kota, tentu sesama kita itu tinggal itu kayak ngekos, ganti teman begitu ya dalam kompleks perumahan. Jadi punya komunitas yang berbeda. Jangka panjang seperti itu kita harapkan.

4 dari 14 halaman

Jalankan Digitalisasi di Perseroan

Ingin menyesuaikan ke digital, apakah di perkebunan sawit sinyal kencang?

Tentu ada masalah. Ya tentu belum. Tapi saya sangat yakin bahwa hari ini pemerintah pun sangat agresif untuk infrastruktur di kita ngomong connection. BTS dibangun terus, Betulkan ya kita ngomong dan beberapa hal ada beberapa yang tidak perlu pakai digital, connection juga.

Apa connection juga ya kita ngomong GPS kita bisa monitor GPS itu dari dari hp kita ya sambil kita jalan ada koneksi kayak google map begitu, bisa jalan saja tahu langsung dari satelit ya. Jadi sebenarnya tidak semuanya harus sana ada connection ya tentu lebih baik nya ada, dan beberapa hal kayak kita penyesuaian saja. Kita siapkan dulu hari ini walaupun tidak langsung real time.

Maksudnya hari ini kita whatsapp (wa), langsung dari itu ya. Tapi apa yang ada kita catat dulu, malam kita kembalikan ke kantor, kita hanya upload karena sudah ada signal kita upload semua.

Ya berbeda-beda jam dilihat dulu beberapa jam atau beberapa menit wajarlah jalan ya, sambil kita ikutin pemerintah sampai pedalaman pun sekarang sudah lagi dikembangkan. Yang kedua, kita juga mengundang beberapa provider yang ada di kebun kita. Ada beberapa provider kayak Telkomsel juga mulai memasang BTS di dalam kebun kita.

5 dari 14 halaman

Fasilitas untuk Karyawan

Apa fasilitas yang ditawarkan bekerja di perkebunan sawit mengingat pernah dengar juga listrik dimatikan pada jam tertentu?

Satu, tentu rumah yang layak. Ya, rumah yang layak, tidak ada beda sama kota. Kamu dapat air bersih sebening di Jakarta atau di kota besar. Itu yang basic. Yang kedua, kamu belanja tidak harus jauh-jauh ya.

Di dalamnya kita bangun seperti jadi ada koperasi karyawan. Kita bentuk koperasi karyawan ya mereka memang iya, anggotanya kita- kita semua karyawan itu menjadi anggota koperasi itu kita buka seperti Alfamart di dalam kebun itu belanja juga gampang, toko sembako ya toko sembako dan lain lain. Termasuk mau beli voucher juga boleh boleh signal kamu bisa loh ya. ATM juga ada ya, jadi kita bikin itu saja. Tentu tidak seperti kota, tapi punya komunitas sendiri.

Yang basic-basic pasti tersedia yang masih basic. Kalau listrik ya ada beberapa. Kita masih pakai genset tadi. Betul ada jam-jam tertentu kita nyala itu karena kenapa memang siang hari mereka ke lapangan kerjanya di lapangan. Di rumah ada listrik juga, percuma.

Untungnya lagi itu terbuka, enggak kayak Jakarta masih ada gedung tinggi yang dibawa ketutup. Tahu itu terbuka begitu ya. Matahari masuk juga terang sekali. Ya pada intinya semua mereka ke lapangan tentu ada beberapa fasilitas umum. Masjid butuh listrik, gereja butuh, tempat penitipan anak, sekolah di dalam itu ada semua. Itu tentu kita provide 24 jam. Ya tentu mereka pulang kerja sudah gelap, magrib ya listrik juga ada.

Jadi yang sudah menikah bisa bawa keluarga ke sana?

Oh tentu begitu. Kita justru encourage bahwa yang berkeluarga bawa ke dalam. Dan di situ ada laki laki dan perempuan. Mereka juga berkenalan dan married juga, karena ada beberapa aktivitas memang dikerjakan oleh perempuan.

6 dari 14 halaman

Tantangan Perseroan

Apa saja faktor pendukung produksi dan keuangan, sekaligus tantangannya?

Kalau faktor pendukung tentu kita ngomong kayak kita lama menghasilkan sesuatu. Kita harus punya orang yang cukup, alat yang cukup, mesin yang cukup. Itu sudah pasti. Alat alat pendukung seperti itu kalau kita bicara iya ya. Contoh kalau di sawit yang jumlah pemanen nya cukup dan tukang bersihin-nya juga cukup.

Pendukungnya ya tentu dikasih alat dia, kalau harus pakai cangkul ya pakai cangkul. Ya begitu ya treknya cukup. Yang tidak kalah penting tentu infrastruktur seperti jalan harus mulus ya jembatannya itu.

Kalau di pabrik ya tentu listrik nya sudah cukup. Mesin prima ya. Hal-hal seperti itu yang mendukung dan meningkatkan produktivitas dan tentu efisiensi. Ya, mobil tua sama mobil baru yang mana lebih efisien. Pasti yang baru bukan? Itu yang tadi saya sampaikan.

Selama pandemi itu sudah kita siapkan semua, ya kita take positif. Think positif-nya adalah selama masa lesu, ya sudah kita berbenah diri. Kita inventaris kembali. Apa yang kurang? Kurang yang harus kita perbaiki. Hal itu yang kemarin kita bangun begitu pandemi buka, yang langsung cepat naik begitu.

Tantangannya sekarang kalau industri sawit ini ya tadi saya sampaikan yang sangat volatile saat ini yang kadang kita sulit untuk memprediksi besok itu apa yang terjadi ya, peraturan pemerintah. Kemudian harga juga bergejolak terus, belum kurs rupiah ya harganya tetap, tapi karena kursnya turun tetep 600 dolar Amerika Serikat. Tapi kalau kursnya berubah-berubah.

Jadi ada hal hal belum cuaca yang sekarang mulai. Ngomong ngomong El Nino, yang hujan ya panas sebentar hujan terus sebentar panas terus ya Kalimantan banjir ya? Ya jadi hal-hal yang di luar dugaan kita atau di luar kontrol kita itu juga banyak yang harus kita hadapi. Ya, lebih banyak itu tantangannya adalah hal yang ketidakpastian, yang kita enggak-engga bisa catat kapan mau hujan kapan itu engga tau ya kira-kira begitu. Kita harus selalu selalu antisipatif, selalu ada preventifnya.

7 dari 14 halaman

Jurus Hadapi Isu Negatif Lingkungan

Bagaimana Eagle High Plantations hadapi isu-isu yang mengatakan sektor perkebunan sawit dikaitkan dengan kerusakan lingkungan? Apakah benar?

Di mana kita merusak? Kalau bagi kami dan saya yakin pemerintah juga merasa tidak merusak ya. Yang pertama kita ngomong kalau enggak ada sawit dan padat karya. Berapa banyak pengangguran lagi? Justru sawit yang mempekerjakan semakin banyak orang, itu yang pertama. Jadi memberikan kontribusi terhadap ekonomi.

Kalau kita bicara lingkungan tadi,kita tahu bahwa banyak juga area. Begini dari pemerintah itu pasti sudah mengalokasikan ini untuk kawasan industri ini, untuk kawasan rumah ini, untuk kawasan sawit begini. Itu sudah ada kawasannya memang sudah, ini sudah untuk peruntukannya apa? Sawit.

Kalau kita tanam di situ enggak ada salahnya, karena pemerintah pasti sudah memperhitungkan. Hutannya harus berapa persen, sawitnya berapa persen, pabriknya berapa persen sudah pasti. Jika menurut kami bahwa itu tidak apa setelahnya ya kita ngomong sudah dialokasikan, diperhitungkan dengan detail bahwa itu memang sudah tidak merusak lingkungan.

Selain itu, dengan ada sawit kita bicara daripada dia gundul, hanya rumput-rumput justru memberikan kontribusi ya masih yang bagus, lebih rindang, lebih tidak erosi. Dibandingkan kalau itu gundul. Kita tahu Kalimantan juga lewat dan ya kan begitu. Jadi kita lihat dari sisi lingkungan apa atau pun sosial ekonominya.

Itu memberikan nilai positif. Kita juga harus menyiapkan plasma untuk daerah setempat. Ya teman-teman daerahnya berkembang pun ikut. Selain perusahaan saja, masyarakat ikut mampu memiliki.Jadi ya seperti saya bilang, sosial, ekonomi maupun lingkungan itu sudah sudah tercover semua ya.

8 dari 14 halaman

Jalankan Industri Berkelanjutan

Bagaimana perseroan menjalankan industri berkelanjutan dengan proses penciptaan barang dan jasa dengan sistem yang bebas polusi, ekonomis, aman, sehat bagi karyawan, konsumen dan masyarakat sekitar juga?

Tadi saya sudah sampaikan juga ya, kita sangat komit dari hari ke hari untuk mengurangi segala polusi. Contohnya kita beberapa mengurangi penggunaan genset, kita bangun biogas plant. Biogas plant itu dari limbahnya sawit sendiri begitu. Ya, sudah ada, sudah jalan, ya kita sudah suplai ke PLN begitu. Jadi benar-benar energi terbarukan ya kan? Selain itu, tadi saya sampaikan di lapangan, kita coba mengurangi chemical tadi, mengurangi solar, ya ini mengurangi kimia.

Jadi kalau kalau nanti di lapangan itu gampangnya begini, ada rumput yang bermanfaat, ada rumput yang tidak bermanfaat. Ya sawit ini bukannya kalau bersih botak di bawahnya itu bagus, justru kita ada harus ada rumput-rumput yang kita ngomong, yang pendek-pendek, yang bermanfaat, yang ada karena menjaga kelembapan ya tidak menguap. Makanya tadi balik lagi ke lingkungannya. Justru bagus kita menahan begitu ya.

Contoh lalang tahu ya lalang. Ya gampangnya yaitu memang harus dibasmi. Kalau dibasmi jadi nanti terlalu terbuka. Seperti saya bilang, menguap apa lagi ini mau El Nino, ini bisa menyebabkan kebakaran dan lain lain. Ya, kita harus menggantikan dengan satu rumput yang bermanfaat justru memberikan unsur hara kembali pada tanamannya itu.

Dengan unsur hara kembali pada tanaman itu, justru memberikan mengurangi kebutuhan pupuk-pupuk organik itu. Jadi hal hal seperti itu kita pakai contoh misalnya ada beberapa hama.

Kita ngomong paling gampang tikus yang makan sawit. Banyak orang memberikan racun supaya mau membasmi sawit. Kami menggunakan burung hantu sebagai predatornya. Jadi begitu, jadi untuk mengurangi kimia, ada hal-hal kayak begitu di lapangan sudah kita jalankan dan kita harapkan semakin hari semakin meningkat. Sampai zero chemical.

9 dari 14 halaman

Respons Terkait Anggapan Ada Pembakaran Lahan Sawit

Kalau dalam waktu satu minggu dan satu bulan, seberapa sering ke perkebunan sawit?

Sebulan dua kali, satu dua kali ya tergantung load di Jakarta.

Dengar kabar kalau sawit sudah panen mau kembali ditanam itu dibakar dan itu menyebabkan asap, apakah benar seperti itu?

Sampai saat ini, saya enggak melihat bahwa tidak ada perusahaan yang membakar. Ya, kebakaran itu terjadi karena musim panas ya. Gampangnya begini, kalau kita dulu SMA ya pakai cahaya, habis itu pakai kaca pembesar kertas. Saya enggak tau kalau zaman saya sekolah itu masih begitu.

Dicobain saat kebakar begitu yah?Kira-kira begitu ya matahari saking panasnya, keringnya rumput rumputnya yang apa yang kering, lama lama kekeringan, ya sudah tentu muncul api ya. Atau kita kadang-kadang lengah ya? Teman-temannya terlambat apa ngerokok ya lupa buang puntungnya enggak mati.

Terjadi kebakaran masa musim kemarau. Tapi kalau dalam praktik-praktik kita bilang membuka lahan atau pun kita dalam merawat kebun itu tidak ada yang menggunakan api atau apapun. Ya pembukaan lahan semua pakai alat berat, bukan pakai bakar.

Ya kita semua pakai alat berat, sudah mekanis semua begitu. Kira kira seperti itu. Di lapangan itu, saya bilang kalau kalau kebakaran itu kita ngomong hari ini kecelakaan.

Nah yang boleh dibilang ya enggak ada yang disengaja. Ada enggak pohon sawit yang kebakar? Enggak ada yang kebakar, pasti yang kebakar, yang area yang terbuka lalu lalang begitu? Dan sebagian itu memang area yang belum di tanam ya belum di tanam. Bukan berati bukan belum tentu kita punya, masyarakat punya juga yang belum di tanam belum di usahakan. Dan itu tidak ada intensi dan semua karena musim panas saja begitu.

10 dari 14 halaman

Dampak Kebijakan Uni Eropa

Bagaimana dampak ada UU Anti Deforestasi dari Eropa terhadap perseroan?

Kita bilang kalau imbasnya indirectly pasti ada. Ya ini suplai demand. Kalau si pembelinya merasa keberatan akhirnya tidak beli suplainya lebih ya harga turun dan in directly seperti itu. Tapi kita lihat faktanya hari ini ya memang ngomong.

Jadi ya sebagai pembeli, sebagai customer tentu kita berusaha memenuhi apa maunya customer ya? Jadi mengeluarkan undang undang itu harus ada fairness nya juga. Seperti tadi saya sampaikan bahwa itulah lahan-lahan itu memang sudah peruntukannya untuk sawit. Iya, sudah ada plot dan plot plotnya, jadi tidak ada deforestation.

Oke, yang kedua hari ini kita serahkan ke pemerintah. Pemerintah juga sudah aktif menjalankan promosi ini. Bahwa tidak semuanya itu tidak ada deforestasi.

Mungkin sering di berita-berita juga kita denger ya. Jadi hari ini bukan hanya Indonesia, sudah bekerja sama dengan Malaysia juga untuk menjelaskan hal ini. Make clear, kita ngomong praktek yang sebenarnya tidak seperti yang mereka pikir begitu? Tapi faktanya paling gampang, complain-complain.  tapi tetep beli. Bukan belinya berkurang malah tambah banyak.

Apalagi sekarang perang Rusia Ukraina ya Ukraina itu adalah minyak matahari, ya bunga matahari. Bijih matahari itu sebagai sumber salah satu minyak goreng juga. Kita mau minyak ya minyak nabati istilahnya. Kalau gampangnya ya kalau dengan terganggunya itu mau enggak mau harus diganti dengan apa?

Persaingan dengan sawit? Kalau kita mau bicara yang lahan yang paling banyak digunakan peruntukannya bukan sawit. Paling paling besar itu adalah Pertama adalah lahan terbuka yang digunakan untuk pemeliharaan kerbau, sapi. Kalau sapi enggak banyak ya ? Ya tentu Australia dan negara negara itu yang pelihara sapi semua, ya kan?

Yang kedua itu kedelai. Kedelai itu lahannya gede sekali ya siapa? Bukan Indonesia juga. Justru produk sawit ini yang paling produktif. Satu hektar sawit itu untuk menghasilkan minyak yang sama, dari satu hektar sawit itu, kedelai itu butuh 10 kali lipat. Oke, jadi siapa ya yang kalau mau membabat hutan, kalau mau dihitung itu dianggap babat hutan ya siapa yang lebih besar, kira-kira begitu.

11 dari 14 halaman

Strategi Hadapi Kebijakan Uni Eropa

Ada strategi baru perseroan hadapi kebijakan tersebut?

Seperti tadi saya sampaikan. Namanya juga customer, karena kebetulan kita memang tidak jual langsung, tapi kita jual ke perusahaan karena kita cuma proses sampai CPO. Tentu CPO itu proses sampai barang jadi ya kita ada customer nya. Customer  kita itulah yang ekspor. Kalau tuntutan deforestasi itu dari awal ya, which is masuknya dia di perusahaan yang sawit perkebunannya. Ya tentu kalau dia menuntut ke customer kita, ya mau engga mau kita juga harus perbaikan.

Apa pun kita, apa ada masukan, kita ngomong sebagai masukan dari itu yang bisa kita aplikasi dan reasonable pasti kita jalankan. Ya seperti kita bicarakan, kalau penanaman baru itu sebenernya sudah jelas dapet itu juga dari mereka mereka juga yang minta customer customer itu yang minta.

Contohnya sebelum buka kita harus lakukan land used analisis yang tadi saya bilang apakah benar untuk sawit, izinnya ada atau enggak? Kemudian high cart apa conservation value, HSP yang biasa kita ngomong. Kebiasaannya itu juga dijelaskan di situ. Oh ternyata memang habitatnya binatang yang dilindungi dan lain lain itu enggak bisa disentuh ya kita jalankan dia sebelum menanam itu sudah dilakukan, termasuk sosial impact assesment. Jadi termasuk itu di situ, apakah ada pengaruh pada perusahaan sawit ini, apakah mengganggu sosial budaya di sana?

Ada memberikan impact positif atau tidak? Mengganggu yang ekonomi mereka atau tidak? Itu semua dijalanin. Jadi ada beberapa rule itu ya sudah ditetapkan ya tentu kita jalankan. Termasuk Indonesia pun hari ini ada ISPO. Sama saja seperti itu, enggak ada bedanya. Jadi yang paling penting adalah requirement yang reasonable. Yang kedua adalah memberikan kesempatan kepada kita untuk mempelajari. Harus penyesuaian, karena sesuatu yang baru. Diberi waktu untuk penyesuaian. Untuk melaksanakan hal itu saya rasa itu fair.

12 dari 14 halaman

Harapan sebagai CEO Perseroan

Apa harapan dan target sebagai CEO Perseroan ke depan?

Tadi saya sudah sentuh. Kita inginnya adalah satu perusahaan itu bukan hanya profit seperti tadi saya disampaikan. Ya namanya bisnis pasti mau profit ya. Tapi yang yang tidak kalah pentingnya adalah ya kita memperhatikan lingkungan tadi ESG kita jalankan ya itu sesuatu yang jangan dianggap sebagai mandatory atau dipaksa jadi beban, tapi kita bagian dari dunia.

Apa yang bisa kita kontribusi, kita kontribusinya ya dari perusahaan tetapi komit untuk menjalankan. Misalnya saya sebagai pemimpin di sini ingin menjalankan itu sebagai kontribusi kita dalam hal menjaga lingkungan, ekonomi, tentu transparansi juga. Yang berikutnya tadi saya sampaikan digitalisasi dan yang terintegrasi supaya lebih efisien.

Teman-teman di lapangan juga merasa saya bukan di hutan, enggak ada bedanya. Sambil di kota ternyata balik ke kota penuh. Justru di sana lebih canggih, saya apa-apa pesan pun pakai tetep di sana pakai Gojek ya saya tetep di sana juga bisa.

 

13 dari 14 halaman

Kesejahteraan Karyawan di Perusahaan Sawit

Di sana enggak mikir tempat tinggal,  di sini mikir kontrakan?

Betul, jadinya malah bisa bangga bahwa oh listrik rumah saya ini energi terbarukan, enggak ada solar sama sekali. Jadi sesuatu yang berbeda. Jadi kita pengen karyawan kita itu punya komunitas yang banyak, bagus dan canggih, yang tidak bedanya sama kota dan dia bisa berkarya lebih lebih baik dan bisa mengajak keluarga di sana karena rumah semua disiapkan, fasilitas ada, sekolah semua ada, tempat ibadah ada ya jadi kamu kerja.

Kalau namanya Lebaran kita di Jakarta merantau ke Jakarta, pulang juga pulang ke Jawa. Ya sekali sekali ya itu wajar? Tapi ya pada intinya pengen mereka itu seperti saudara sendiri juga di sana punya komunitas sendiri ya tidak.

Hal yang masih mengikuti zaman tetap mengikuti zaman tidak hanya terpencil di sana. Yang paling terakhir adalah tentu kita bicara sejahtera ya kalau karyawan kita juga sejahtera. Yang sejahtera itu jangan diukur dari ekonomi atau materi. Bukan material saja ya. Tentu kita bilang rohani, jasmani, kesehatan, keturunan kita bahagia, keluarga sehat. Mudah-mudahan turun temurun anaknya bisa kerja lagi di sawit.

Dia terjamin?

Betul kan? Ya seperti itu kira-kira. Ya ini sawit. Ini bukan satu generasi sekali. Tanamannya berumur 5 tahun 30 tahun ya kan? Habis itu yang tadi dikatakan di  di tanam ulang begitu. Ya kalau bisa anak cucu terus di sana ya enggak ada salahnya. Jadi kita ingin sesuatu yang berbeda ya. Ya  dianggap sudah jadi satu kesatuan dan satu keluarga bersama perusahaan harus bisa bilang kalau selama attitude baik, bekerja dengan baik dan lain lain, ya silakan saja. Turun temurun pun enggak apa apa, ya kan? Dan tidak ketinggalan seperti di kota.

Apakah sulit melamar kerja di Perusahaan perkebunan sawit dan apakah ada jurusan tertentu?

Mau tidak ya kita basicly semua jurusan itu dibutuhkan. Tadi ini presenter boleh jadi penyiar di sawit, dia hubungan sama masyarakat. Kita butuh komunikasi sama siaran. Kita ada rencana ini atau kita ada rencana beberapa CSR. Ngomongnya butuh komunikasi sama masyarakat juga butuh pengalaman.

Jadi kembali pada kita sendiri, ya ? Jangan kita anggap bahwa saya ini presenternya presenter. Asal bisa menggunakan nilainya apa? Nilainya berkomunikasi ya videonya di komunikasi. Kita butuh orang yang berkomunikasi. Agronomi iya, orang keuangan juga butuh administrasi, ya engineer yang jagain rumah siapa?

Rumah kalau rusak bagaimana? Di Eagle High mungkin 10 ribu rumah ada belum mesjid, belum sekolah dan lain lain. Ya kan guru dia. Kalau teknisi kita ngomong alat berat sebanyak itu, kendaraan sebanyak itu banyak dengan hampir semua ada.

14 dari 14 halaman

Prinsip Hidup

Bagaimana prinsip hidup yang dipegang seiring dipercaya memimpin Perusahaan?

Tadi kata-kata dipercaya yang dipercaya, yang kalau kita supaya dipercaya apa yang pertama integritas? Iya kan? Betul engga? Supaya dipercaya ya kita harus tentu harus punya integritas ya. Yang kedua ya tentu kalau saya simpel ajalah ya integritas. Yang kedua, kita harus ada komitmen dan disiplin.

Ya kalau kita sudah terima gaji, kita harus bawa itu. Terima itu karena sudah ada tanggung jawab atau job desknya ya harus kita penuhi. Betul ya? Simple as that.

Siapa inspirasi Bapak? Dan pedoman yang mungkin dijalankan sekarang terutama dari pribadi bapak?

Pedoman umum yang di ataslah pegangannya di Atas. Ya, tentu kita selalu kembali pada itu ya. Jadi hari-hari kita kerja pasti ada stress ya kita kerja itu ada, ada tujuan ada,ada target ya? We must do the best. Untuk capai target itu sudah pasti ya. Kalau kita sudah melakukan yang terbaik ternyata enggak dapet, ya bersyukur saja begitu.

Ingat, bersyukur begitu? Kalau kita sudah lakukan yang terbaik, saya yakin saya yakin sekali ya. Kitalah kalau mau sekolah, mau ujian. Kalau kita sudah belajar, sudah siap. Sejelek jeleknya masuk nilai 6 lulus itu masih ada? Kalau sudah ternyata kita habis ujian, merasa bahwa oh saya dapat nilai 8, keluarnya dapat 6. Bersyukur saja saya sudah lakukan yang terbaik. Yah, saya rasa begitu saya sesimpel itu saja. Itu sehari-hari saya jalanin.

Berapa total karyawan?

Lebih kurang total semua 15 ribu orang.

Perusahaan besar ini banyak handle karyawan, bagaimana cara bapak hadapi stres dan untuk bangkit?

Tadi saya sudah sampaikan, yang pertama kita menilai diri kita sudah lakukan yang terbaik atau belum?

Intropeksi diri?

Instropeksi diri sudah lakukan yang terbaik belum? Hari ini, setiap hari itu kalau saya pribadi, saya ada agenda hari ini saya menyelesaikan ini tercapai atau tidak?

Malam saya sebelum tidur itu saya berhasil. Berhasil ya. Ya yang enggak dibikin tertulis, tapi sudah ada gambarannya. Saya biasanya kalau pribadi sebelum tidur itu saya mau reflect, hari ini saya ngapain saja, ada yang ketinggalan atau tidak, ada yang saya masih kurang atau engga?.

Besok pagi pagi cepet sekali manggil sudah manggil anak buah. Karena malam ada refresh dulu. Ya. Saya pribadi begitu ya enggak enggak harus semua orang seperti itu? Jadi ya kembali seperti saya bilang, kalau kita sudah melakukan yang terbaik, ya apapun ya sudah bersyukur saja. Kalau enggak dapat ternyata enggak bisa semua mimpi kita dapetin dengan kita. Enggak, enggak sesempurna itu kan dengan yang sisanya. Bersyukur saja.

 

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.