Sukses

Mendag Berterimakasih ke Pengusaha Ritel: Ekonomi Indonesia Tumbuh Berkat Peran Peritel

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta kepada para pengusaha ritel untuk terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengapresiasi perusahaan ritel yang telah menggerakkan perekonomian Indonesia. Ia pun meminta kepada para pengusaha ritel tersebut untuk terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Permintaan Zulfikli Hasan ini diungkapkan dalam penutupan Indonesia Retail Summit & Expo 2023 (IRS 2023) yang juga sekaligus malam anugerah Harmoni Award 2023. Acara ini diselenggarakan Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), di Jakarta, pada Selasa 15 Agustus 2023.

“Saya berterima kasih kepada para pengusaha ritel karena ekonomi Indonesia tumbuh berkat peran para peritel. Kalau ada yang perlu kita diskusikan tidak perlu sungkan. Kita adalah satu tim, yaitu pemerintah, pengusaha, masyarakat, dan politisi,” kata Zulkifli Hasan.

Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) itu menjelaskan pada triwulan II 2023, perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 5,17% year-on-year (yoy) ditopang oleh kegiatan konsumsi rumah tangga yang berkontribusi sebesar 53,31%. Konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2023 juga meningkat sebesar 5,23% (yoy).

“Pertumbuhan positif ini tentu tidak lepas dari kontribusi para peritel kita,” tambahnya.

Indonesia Retail Summit (IRS) 2023 merupakan waktu bagi pemangku kepentingan untuk memperkuat promosi produk Indonesia ke dunia. Apalagi dalam situasi perekonomian Indonesia yang kini berangsur pulih. Selain itu, pusat perbelanjaan dan penyewanya kembali ramai.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

John Riady: Kebangkitan Sektor Ritel Jadi Bukti Strategi Omnichannel

Sebelumnya, Pusat perbelanjaan modern dan ritel selama kuartal I/2023, khususnya selama Ramadan dan Lebaran berhasil meraih kinerja positif. Realisasi kinerja ini dinikmati oleh para pelaku usaha yang ikut mengembangkan berbagai saluran penjualan, baik digital maupun luring.

Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady menilai momen Ramadan dan Lebaran berkontribusi terhadap realisasi kinerja Kuartal I/2023. Menurutnya, daya beli yang membaik serta pelonggaran kebijakan terkait pandemi, telah mengungkit kinerja sektor riil tersebut.

Keputusan pemerintah melonggarkan mobilitas masyarakat dengan mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) selama pandemi Covid-19 pada akhir Desember tahun lalu, dilanjutkan peningkatan konsumsi selama Ramadan dan Lebaran tahun ini berhasil membuat perekonomian seperti berlari. 

Peningkatan konsumsi masyarakat yang mencerminkan daya beli mulai membaik seiring melandainya angka kasus Covid-19. Momen inilah yang memacu pertumbuhan signifikan bagi sektor ritel maupun pusat perbelanjaan modern.

Lippo Group yang juga memiliki jejaring bisnis ritel seperti Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) hingga pusat-pusat perbelanjaan modern pun ikut ketiban berkah tersebut. “Hal ini pun diakui asosiasi terkait, bahwa kunjungan mal dan kinerja ritel modern memetik pertumbuhan lumayan selama Ramadan dan Lebaran 2023,” kata John.

Lebih jauh, John menjelaskan geliat konsumsi masyarakat ini menggenapi kinerja kuartal pertama sekaligus membuka prospek positif pada tahun ini. Sebagaimana dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), selama kuartal I/2023, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 5,03 persen.

“Hal itu cukup positif di tengah situasi perekonomian dunia yang penuh ketidakpastian. Lebih menggembirakan lagi, penopang PDB terbesar lebih dari separuhnya tetap berasal dari konsumsi rumah tangga, artinya permintaan domestik sudah semakin baik,” jelas John.

3 dari 4 halaman

Prospek

Pada sisi lain, John menyoroti prospek sektor ritel maupun pusat perbelanjaan modern ke depan sangat menjanjikan. Dia mengungkapkan selama momen Libur Lebaran 2023, seperti terjadi “arus balik” kunjungan mal atau pusat perbelanjaan modern.

Arus kunjungan mal di kota-kota besar, khususnya Jakarta malah dipadati masyarakat dari beragam wilayah. Selain itu, peran mal sudah sangat bergeser dan semakin luas sebagai sarana tamasya kaum urban. “Tren ini pun diakui asosiasi ritel dan para pengusaha mal, bahwa kunjungan masyarakat ke mal sudah lintas provinsi, serta multi kebutuhan,” tegasnya.

Salah satu faktor pendorong tren tersebut, lanjut John, tak lain adalah semakin baiknya infrastruktur yang bisa menyambungkan antarprovinsi, bahkan antarpulau. “Maka ke depan, tren mal tidak lagi sekadar menggarap pasar di kota-kota sekitar, melainkan sebagai pusat wisata urban baru yang bisa dilirik pasar lebih luas,” simpulnya.

Sementara terkait sektor ritel, John menjelaskan walau selama momen Ramadan dan Lebaran tingkat pertumbuhan belum sesuai ekspektasi sebagian kalangan pebisnis, secara keseluruhan kuartal pertama tahun ini cukup baik. 

Hal itupun, kata John, tampak dari kinerja omzet yang dijaring para pelaku usaha sektor ritel. “Kami MPPA pun mencatatkan pertumbuhan top line yang lumayan baik, tumbuh di atas 5 persen secara tahunan.”

4 dari 4 halaman

Penetrasi Digital

Hanya saja, John menambahkan kinerja yang mengkilap dari sektor ritel itu harus dibarengi dengan penetrasi digital. “Semisal, momen Ramadan dan Lebaran kemarin, masyarakat berbelanja tidak sekadar datang secara offline, melainkan pula berburu produk yang dibutuhkan melalui channel digital,” katanya.

John mengulas hasrat belanja masyarakat umumnya cenderung masih menginginkan adanya interaksi langsung terhadap barang maupun layanan. Di tengah penetrasi teknologi digital yang masif, tentunya sektor ritel pun harus siap melakukan berbagai inovasi guna meningkatkan nilai tambah bagi konsumen.

Menurut John, pasar ritel Indonesia yang sangat besar memang sangat menjanjikan, tetapi dipenuhi dengan kompetisi yang sangat ketat. Karena itu, kunci sukses sektor ritel adalah inovasi yang mengawinkan layanan daring maupun luring atau biasa dikenal sebagai omnichannel. 

“Yang jelas, omnichannel ini online dan offline harus terintegrasi, bukan sekadar ada tetapi tidak terkoneksi. Inovasi omnichannel inilah yang kami lakukan di Lippo Group, sehingga bisa menawarkan prospek ritel yang baik di masa depan,” tutup John.

.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.