Sukses

Antisipasi El Nino, 6 Provinsi Bakal Jadi Tulang Punggung Pasokan Beras Nasional

Selain tetapkan provinsi yang jadi tulang punggung pasokan beras nasional, Kementerian Pertanian telah siapkan sembilan skema sebagai strategi antisipasi iklim ektrem efek El Nino.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah siapkan langkah antisipasi hadapi El Nino. Salah satunya dengan menetapkan enam provinsi di Indonesia menjadi penopang pasokan beras nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menuturkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan untuk mencari provinsi-provinsi yang dapat menjadi andalan hadapi El Nino. Pihaknya sudah menyiapkan langkah-langkah tersebut. Demikian mengutip dari Antara, ditulis Minggu (13/8/2023).

Adapun enam provinsi yang menjadi tulang punggung pasokan beras nasional untuk antisipasi dampak El Nino antara lain Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan. Enam provinsi tersebut telah berperan sebagai sentra produksi pangan nasional.

“Keenam provinsi ini bisa jadi penyelamat RI menghadapi iklim ekstrem El Nino,” tutur dia.

Syahrul menuturkan, sebagai langkah konkret, Kementerian Pertanian telah siapkan sembilan skema sebagai strategi antisipasi iklim ektrem efek El Nino antara lain identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, percepatan tanam, peningkatan ketersediaan peralatan dan mesin pertanian (alsintan) dan peningkatan ketersediaan air.

Selanjutnya penyediaan benih tahan kekeringan, program 1.000 hektar, pengembangan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian, penyiapan lumbung pangan hingga tingkat desa.

“Tadi saya sudah langsung tanam di sini bersama Pak Wali Kota. Tiga bulan kemudian kita punya beras, itu yang ingin kita capai,” ujar dia.

Dalam hadapi El Nino, Syahrul menuturkan, pihaknya sudah meminta seluruh provinsi dan kabupaten kota di Indonesia, termasuk di NTB untuk melakukan langkah-langkah antisipasi supaya tidak berdampak terhadap penurunan produksi pangan.

“Rapat koordinasi kali ini dalam rangka mengantisipasi cuaca El Nino, karena kalau tidak diantisipasi dengan baik, El Nino mempunyai dampak yang signifikan terhadap penurunan produksi,” kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mapping Lokasi Terdampak Kekeringan

Selain itu, terkait identifikasi dan mapping lokasi terdampak kekeringan, pemerintah telah kelompokkan daerah hijau, kuning dan merah.

“Kita berharap dengan agenda yang cukup ketat kita lakukan pada bagian wilayah yang sudah kita mapping pada setiap provinsi dan kabupaten, ada daerah hijau yang harus terus booster karena airnya masih cukup, ada daerah kuning yang airnya pas-pasan untuk itu harus kita bending dan dimanfaatkan se-efektif mungkin,” ujar dia.

Kementerian Pertanian akan melakukan intervensi melalui penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, intervensi mekanisasi dan teknologi pada daerah kuning. Terutama pada daerah merah, antara lain daerah yang defisit air, ke depan akan ditanam komoditas lain untuk perkuat ketahanan pangan daerah itu.

“Daerah merah itu daerah kering, daerah yang tanpa El Nino pun memang bersoal. Oleh karena itu daerah merah ini akan kita memperkuat cadangan-cadangan pangan yang harus booster sampai 100 ribu hektare,” ujar dia.

3 dari 4 halaman

Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: El Nino dan Perlambatan Ekspor

Sebelumnya, Indonesia melanjutkan tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Hal ini dibuktikan dengan laporan BPS dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2023 mencapai 5,17 persen.

Angka ini menandai pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5 persen dalam dalam 7 kuartal berturut-turut.

Secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat mencapai 3,86 persen. Dengan capaian ini, maka PDB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) mencapai Rp 5.226,7 triliun.

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh. Edy Mahmud, dikutip Selasa (8/8/2023).

Ekonom sekaligus Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira mengingatkan, baiknya masyarakat tidak terlena meski ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen. Hal itu dikarenakan perekonomian dunia yang masih dihantui tantangan yang berat.

"Kuartal ke II ada lebaran, ada THR. Tapi kuartal berikutnya Indonesia berhadapan dengan El Nino yang bisa membuat inflasi pangan naik, pendapatan sektor pertanian menurun. Sementara kinerja ekspor melemah dipengaruhi kondisi permintaan mitra dagang Indonesia khususnya Tiongkok, Eropa dan AS," jelas Bhima kepada Liputan6.com.

"Ada swing pada harga komoditas yang harus dipersiapkan karena mempengaruhi pendapatan sektor pertambangan dan perkebunan," dia menambahkan.

 

4 dari 4 halaman

Industri Manufaktur

Selain itu, kondisi industri manufaktur juga tumbuh masih di bawah pertumbuhan ekonomi hanya 4,88 persen dengan porsi 18,2 persen terhadap PDB.

Tak hanya itu, juga ada fenomena deindustrialisasi yang terus berlanjut dan mengancam lapangan kerja serta daya beli masyarakat.

"Kuartal ke III dan IV pertumbuhan ekonomi ditaksir pada kisaran 4,7-4,95 persen year on year. Sehingga akhir tahun ekonomi akan tumbuh 5 persen atau dibawah target pemerintah 5,3 persen," ungkap Bhima.

Menurutnya, fenomena kekeringan ekstrem El Nino dapat berdampak pada ekonomi Indonesia karena pertanian di dalam negeri menyumbang 13,3 persen PDB dan menyerap tenaga kerja paling besar.

"Kalau sampai sektor pertanian terganggu cuaca ekstrem dan gagal panen imbasnya pertumbuhan ekonomi bisa melambat," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini