Sukses

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 59 Dibuka, Segini Nilai Insentifnya

Program Kartu Prakerja Gelombang 59 sudah dibuka. Bagi Anda yang belum bisa karena belum daftar, pendaftaran saat ini melalui www.prakerja.go.id.

Liputan6.com, Jakarta - Program Kartu Prakerja kembali dibuka. Kali ini Prakerja Gelombang 59 sudah dibuka. Bagi Anda yang belum daftar ini menjadi kesempatan.

Demikian pengumuman yang dikutip lewat akun instagram resmi @prakerja.go.id. “Siapa yang kemarin nungguin pembukaan gelombang 59? Sekarang udah dibuka nih Sob!Yuk langsung klik ‘Gabung Gelombang’ sekarang di dashboard Prakerja kamu,” demikian mengutip dari akun instagram kartu prakerja.

Selain itu, bagi Anda yang belum bisa karena belum daftar, pendaftaran saat ini melalui www.prakerja.go.id.

“Belum bisa gabung karena belum daftar? Daftar sekarang melalui www.prakerja.go.id secara mandiri supaya #JadiBisa gabung gelombang,”

Syarat Mendaftar:

  • WNI berusia paling rendah 18 tahun dan paling tinggi 64 tahun
  • Tidak sedang menempuh pendidikan formal
  • Sedang mencari kerja, pekerja/buruh yang terkena PHK, atau pekerja/buruh yang membutuhkan peningkatan kompetensi kerja, seperti pekerja/buruh yang dirumahkan dan pekerja bukan penerima upah, termasuk pelaku usaha mikro dan kecil.
  • Bukan pejabat negara, pimpin dan anggota DPRD, Aparatur Sipil Negara, Prajurit TNI, anggota Polri, Kepala Desa dan perangkat desa dan direksi/komisaris/dewan pengawas pada BUMN dan BUMD
  • Maksimal 2 NIK dalam 1 KK yang menjadi penerima kartu prakerja

Besaran Insentif

Dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, bagi peserta yang lolos Kartu Prakerja di setiap gelombang akan mendapatkan bantuan dan insentif berupa bantuan biaya pelatihan.

Besaran insentif yang akan didapatkan peserta Kartu Prakerja Gelombang 59 sebesar Rp 4,2 juta.

Biaya tersebut terbagi untuk biaya pelatihan Rp 3,5 juta, insentif setelah pelatihan sebesar Rp 600 ribu dan insentif pengisian survei Rp 50.000 yang disebutkan sebanyak dua kali.

Adapun berikut langkah mudah Kartu Prakerja:

1.Daftar

Buat akun Prakerja dengan data diri. Siapkan e-mail, NIK, nomor KK, nomor HP yang masih aktif dan selesaikan tes kemampuan dasar untuk menyelesaikan proses pendaftaran kartu prakerja.

2.Gabung gelombang

Ikut seleksi dengan gabung gelombang. Tunggu pengumuman hasil seleksinya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Mitra Prakerja

3.Pilih pelatihan

Gunakan saldo pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, pilih yang kamu butuhkan di Mitra Platform Digital dan bayar dengan nomor Kartu Prakerjamu. Pastikan rekening bank/e-wallet kamu sudah tersambung sebelum membeli pelatihan.

4.Ikuti pelatihan

Kerjakan pre-test dan post-test selesaikan pelatihan dan dapatkan sertifikat.

5.Beri rating dan ulasan

Berikan rating dan ulasan terhadap pelatihan yang telah kamu selesaikan di dashboard Prakerjamu.

6.Dapatkan insentif

Tunggu beberapa hari, kamu akan menerima insentif Rp 600.000 di rekening bank/e-wallet

7.Isu survey evaluasi

Jawab dua survey evaluasi di dashboard Prakerjamu dan dapatkan insentif Rp 50.000 untuk setiap survey.

Adapun mitra kartu prakerja antara lain:

  • Platform Digital: Siap Kerja, Tokopedia, Bulalapak, Karier.mu, Pintar, Pijar
  • Mitra Pembayaran: BNI, BCA, OVO, LinkAja, Gopay dan Dana
  • Mitra Job Platform: Karir.com, topkarir, jobstreet
3 dari 5 halaman

Kartu Prakerja Bakal Dipamerkan ke 70 Negara Anggota Unesco

Sebelumnya, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja akan menggelar konferensi internasional di Nusa Dua, Bali, 3-6 Juli 2023 mendatang. Nantinya, program Kartu Prakerja akan dipresentasikan ke 300 anggota delegasi dari 70-an negara anggota Unesco.

Direktur Eksekutif Prakerja Denni Puspa Purbasari menerangkan dalam forum itu akan dibahas secara detail soal program Kartu Prakerja. Tujuannya untuk bertukar pikiran antardelegasi yang hadir.

"Tujuan kita mengadakan konferensi itu adalah menyediakan forum diskusi untuk ktia menyebarluaskan prakerja tapi di sisi lain kita mencari input dari negara lain, apa yang bisa diperbaiki, dan kemudian apa yang bisa dihindari supaya itu tidak go wrong," ujarnya dalam Media Gathering, di Jakarta, Selasa (20/6/2023).

Pada kesempatan yang sama, nantinya akan dicari peluang-peluang kerja sama dengan negara-negara anggota Unesco. Utamanya dalam lingkup penguatan pembelajaran yang jadi fokus program Kartu Prakerja.

"Kemudian kita juga ingin bertukar pikiran terjadi peer-to-peer learning dengan negara-negara Unesco supaya kemudian kita bisa mencari aspek atau area of collaboration," bebernya.

"Kita kemudian bisa saling mencontoh, what works what doesnt, sehingga yang belum sampai kepada titik itujangan sampai mengulang kesalahan dari negara lain," tambah Denni.

Denni melihat peluang ini sebagai upaya untuk membahas tantangan yang dihadapi negara berkembang dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di negaranya. Maka, diperlukan diskusi secara intens dengan jumlah peserta yang dibatasi per negara.

"Itulah gunanya forum diskusi yang intens hanya 300 peserta multi negara itu. Karena masalah yang dihadapi Indonesia saya yakin masalah bersama. Negara berkembang juga menghadapi pengangguran, menghadapi diarupsi semuanya sama," tuturnya.

 

4 dari 5 halaman

Diakui UNESCO, Program Kartu Prakerja Besutan Jokowi Jadi Contoh di Dunia

Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyebut Indonesia sebagai negara percontohan dalam pembelajaran inklusif untuk semua orang melalui Program Kartu Prakerja.

"Indonesia adalah pilihan yang sangat baik untuk konferensi Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) karena menjadi contoh bagaimana mempromosikan pembelajaran inklusif untuk semua," kata Chair of the Governing Board UNESCO Institute for Lifelong Learning (ILCC) Daniel Baril di Bali, Selasa (4/7/2023).

Kata Baril sejak tahun 2020, program Kartu Prakerja yang telah diluncurkan Pemerintah Indonesia telah memberikan kesempatan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan kepada 17 juta pelajar, dan mendorong banyak pelajar yang sebelumnya menganggur untuk bekerja.

"Ini benar-benar contoh yang bagus," ujarnya.

Menurutnya, Setiap orang berhak atas pendidikan. Hal ini tertuang dalam pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Dia menegaskan Pendidikan merupakan hak universal dan hak untuk semua orang, tidak peduli dari mana mereka berasal dan tidak terbatas oleh usia.

 

5 dari 5 halaman

Proses Belajar Sepanjang Hayat

"Karena pendidikan tidak berhenti di gerbang sekolah atau di akhir pendidikan tinggi, itu adalah proses belajar sepanjang hayat," ujarnya.

Lebih lanjut, Baril menyebut membangun budaya belajar sepanjang hayat tidak hanya mengakui hak fundamental ini, tetapi juga melengkapi diri secara kolektif dan individual untuk mengarungi transisi penting di zaman saat ini.

Dimana dalam dunia yang terus berkembang yang ditandai dengan kemajuan teknologi yang cepat, didorong oleh kecerdasan buatan generatif, dan dipengaruhi oleh volatilitas pasar tenaga kerja, perubahan iklim, dan pergeseran demografis, pentingnya pembelajaran seumur hidup menjadi lebih penting dari sebelumnya.

"Merangkul pembelajaran seumur hidup sangat penting untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam membentuk masyarakat kita dan menjalani kehidupan yang memuaskan," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini