Sukses

Erick Thohir Bakal Sikat Oknum BUMN yang Ngutang ke Vendor Gara-Gara Dikorupsi

Menteri BUMN Erick Thohir mengerahkan dukungan untuk memberesi utang sejumlah perusahaan BUMN yang harus dibayarkan kepada sejumlah vendor. Meskipun perusahaan bersangkutan telah bubar, semisal Istaka Karya.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir mengerahkan dukungan untuk memberesi utang sejumlah perusahaan BUMN yang harus dibayarkan kepada sejumlah vendor. Meskipun perusahaan bersangkutan telah bubar, semisal Istaka Karya.

Erick Thohir menyiapkan solusi untuk menyelesaikan masalah terkait Istaka Karya, meskipun kasus itu terjadi saat ia belum menjabat jadi Menteri BUMN. Ia pun tak segan bakal menghukum sejumlah oknum yang terindikasi melakukan korupsi di dalamnya.

"Makanya kita proses yang sudah jalan, kita coba cari solusi, kita bantu. Tetapi bukan berarti saya juga menyalahkan menteri sebelumnya. Pokoknya kalau ada korupsi kita tangkap," tegas Erick Thohir di Jakarta, Senin (7/8/2023).

"Cuman kalau ini ada proses hukum, kita hormati. Kalau ada permasalahan masalah keuangan, kita perbaiki, kita selesaikan. Saya enggak mau lari," dia menambahkan.

Selain Istaka Karya, Erick juga menyoroti BUMN karya lain yang tersandung masalah keuangan, Amarta Karya. Perusahaan tersebut masih memiliki utang kepada sejumlah vendor dan belum dilunasi.

Guna menuntasi perkara itu, Erick Thohir mengajak duduk sejumlah jajarannya dengan bank-bank Himbara pada Senin (7/8/2023) pagi ini. Mengacu peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himbara tidak boleh membantu BUMN karya yang tengah melakukan restrukturisasi utang.

"Nah, ini lah yang kita bilang tolong bedakan antara korporasi dan project. Asal project-nya ini ada guarantee dan bayaran multiyears. Kan selesai. Tapi jangan ditaro di sini, nanti dialirkan beli tanah lagi, beli gedung lagi. Proyeknya yang harus diselesaikan, itu yang coba kita perbaiki," tegasnya.

Kasus BUMN Karya

Kembali, Erick menekankan, kasus BUMN karya merupakan masalah yang sudah terjadi sejak lama. Kendati begitu, ia bakal tetap bertanggung jawab terhadap permasalahan itu dengan memberikan solusi.

Kembali, masalah karya ini kan bukan masalah hari ini. Terus kalau saya misalnya harus bertanggung jawab, ya saya bertanggung jawab, tapi dengan penyelesaian yang saya berikan solusi hari ini.

"Cuman kalau saya tanggung jawab kasus korupsi yang tahun 2006, ya saya enggak tahu. Masalah vendor yang dulu-dulu saya enggak tahu, tapi saya cari solusi buat vendor-vendor itu," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Jamin Restrukturisasi BUMN Karya Tak Ganggu Proyek IKN

Menteri BUMN Erick Thohir menjamin, proses restrukturisasi BUMN karya tidak akan mengganggu pengerjaan proyek IKN di Kalimantan Timur. Seperti diketahui, sejumlah BUMN karya berhasil meraih kontrak untuk menggarap proyek tersebut.

Bahkan terkait kelanjutan BUMN karya, Erick Thohir dan jajarannya telah mengadakan rapat agar segala proyek yang dibawahi tetap bisa diselesaikan selama proses restrukturisasi berlangsung.

"Yang IKN intinya, saya sudah rapat dengan tentu Karya-Karya tadi pagi dengan Pak Wamen, Pak Rosan (Roeslani) dan Pak Wamen Pak Tiko (Kartika Wirjoatmodjo). Untuk Karya dan Himbara segera mendorong pembangunan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh pemerintah," ujarnya di Jakarta, Senin (7/8/2023).Selain kelanjutan proyek, Erick juga fokus mengintensifkan restrukturisasi utang BUMN karya yang mencatatkan utang hingga ratusan triliun rupiah. Sehingga kesulitan dana tidak turut mengganggu jalannya proyek yang sedang ditangani.

"Mengenai pendanaan nanti kita dukung, kita lakukan persiapan. Lalu kalau ada isu restrukturisasi Waskita Wika itu kan proses biasa. Itu kan perusahaan," kata Erick.

"Tapi kalau proyek yang dibawa kan jalan terus. Apalagi udah ada guarantee pembayaran multi years. Tinggal nanti dari pihak OJK aja kita ajak bicara," tegasnya.

Enam BUMN 

Seperti diketahui, sebanyak enam perusahaan BUMN karya telah menunjukan dukungan pembangunan IKN melalui kerjasama pendirian perusahaan patungan bernama PT Karya Logistik Nusantara (KLN) pada 10 Februari 2023.

KLN dibentuk bersama oleh Hutama Karya, Adhi Karya, Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan (PT PP), Brantas Abipraya, dan Nindya Karya. Modal dasar dan modal disetor KLN masing-masing senilai Rp 340 miliar dan Rp 85 miliar.

 

3 dari 3 halaman

Bangun IKN Nusantara, 6 BUMN Karya Bentuk Perusahaan Patungan

Enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya termasuk salah satunya PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) membentuk perusahaan patungan untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara). Perusahaan patungan tersebut adalah PT Karya Logistik Nusantara (PT KLN).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menjelaskan, perusahaan patungan ini dibentuk untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dalam penyediaan bahan dasar konstruksi, serta fokus pada bidang bisnis beton pracetak dan perdagangan material konstruksi.

“Hadirnya PT KLN diharapkan terselenggaranya proyek pembangunan IKN dengan memberikan jaminan supply dan mutu produk material konstruksi,” terang Tjahjo dalam keterangan tertulis, Kamis (16/3/2023).

Rencana pemindahan IKN membuat adanya pembangunan secara massif di Kawasan IKN dimana terdapat kebutuhan material konstruksi yang sangat besar, khususnya kebutuhan beton.

Melihat peluang ini, 6 BUMN Karya menginisiasi membentuk sebuah perusahaan yang khusus, untuk memastikan kebutuhan dasar konstruksi terpenuhi selama proses pembangunan IKN.

“Dengan kantor operasi berkedudukan di Balikpapan, PT KLN saat ini sudah mulai beroperasi dan sesegera mungkin memasok kebutuhan beton pada proyek-proyek di IKN. Melalui PT KLN ini juga dapat menunjang kegiatan usaha perusahaan,” tutup Tjahjo Purnomo, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.

Selain Hutama Karya, BUMN Karya yang fokus pada bidang konstruksi adalah:

  • PT Adhi Karya (Persero) Tbk
  • PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
  • PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
  • PT Brantas Abipraya (Persero)
  • PT Nindya Karya (Persero). 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini