Liputan6.com, Jakarta - PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), berkomitmen dalam menjalankan inisiatif Environmental, Social, and Governance (ESG) dan corporate social responsibility (CSR).
Inisiatif itu diwujudkan melalui pembukaan Siloam Clinic di Papua, mendukung program pemerintah untuk wisata medis, hingga program skrining kanker payudara gratis untuk wanita Indonesia.
Baca Juga
Masyarakat di pedesaan dan orang-orang yang tinggal di daerah terpencil harus berjuang lebih untuk mendapatkan akses ke layanan perawatan kesehatan yang berkualitas. Salah satu tantangan di daerah terpencil adalah kurangnya dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat setempat.
Advertisement
Klinik Siloam didirikan dengan visi untuk melayani masyarakat di daerah terpencil di Indonesia.
Presiden Komisaris SILO sekaligus Group CEO LPKR John Riady menjelaskan, di Papua misalnya, terletak di lokasi yang sulit dan dikelilingi pegunungan, sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki layanan kesehatan yang mudah diakses.
Dengan pemahaman akan kebutuhan layanan kesehatan yang mendesak bagi masyarakat setempat, Siloam mendirikan klinik di Papua pada tahun 2019 dan kini telah mengoperasikan 7 klinik di daerah pegunungan di Papua.
"SILO memajukan kemitraan di Papua dengan puskesmas-puskesmas dalam mengembangkan klinik-klinik Siloam di daerah-daerah terpencil di Papua," ungkap John Riady dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7/2023).
Wisata Medis
John menambahkan bahwa SILO juga ikut berperan serta dalam mendukung industri wisata medis di Indonesia. SILO bermitra dengan pemerintah untuk menjadikan 7 unit rumah sakitnya sebagai rekomendasi untuk wisata medis di Indonesia.
Adapun rumah sakit yang dinominasikan adalah Siloam Lippo Village, Siloam TB Simatupang, Siloam Kebon Jeruk, MRCCC, BIMC Nusa Dua, Siloam Denpasar, dan Siloam Medan.
Kampanye #SELANGKAH
Di samping itu, penerapan inisiatif ESG juga dilakukan kampanye #SELANGKAH: SEmangat LAwan KANker. SILO turut mendukung perjuangan dunia melawan kanker dengan mengurangi kesenjangan akses ke perawatan medis, akses ke pendidikan, dan akses ke personel medis yang berkompetensi.
Melalui program ini, para wanita Indonesia dapat melakukan skrining kanker payudara gratis di seluruh rumah sakit Siloam yang berpartisipasi. Selain itu, masyarakat umum juga dapat berkontribusi dengan menjadi sponsor atau donator untuk komunitas lainnya.
Dongkrak Pendapatan, Siloam Terapkan Harga Sama di 41 Rumah Sakit
Sebelumnya, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus pertumbuhan, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) di sektor pelayanan kesehatan, menerapkan program inisiatif strategis, yaitu program inisiatif pertumbuhan pendapatan (revenue growth) dan manajemen pembiayaan (cost management).
Group CEO Lippo Karawaci sekaligus Presiden Komisaris Siloam John Riady menjelaskan, dalam inisiatif pertumbuhan pendapatan, Siloam International Hospitals menetapkan paket harga yang seragam di berbagai rumah sakit.
Seperti diketahui, Siloam International Hospitals saat ini mengoperasikan 41 rumah sakit yang tersebar di 23 provinsi, menjadi yang terbesar di Indonesia dan mencakup lebih dari 50 persen populasi.
RS Siloam terdiri dari 15 rumah sakit di kawasan Jabodetabek dan 26 rumah sakit yang tersebar di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Ambon. SILO juga mengoperasikan 66 Klinik Siloam.
"Untuk meningkatkan pendapatan, SILO juga melakukan otomatisasi tim penjualan dan proses dalam pelayanan pasien," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2023).
Per Kuartal I 2023, Siloam Digital Channels termasuk live chats, WhatsApp, dan aplikasi MySiloam, berkontribusi melayani sekitar 18% dari total pasien rawat jalan.
Di samping itu, Siloam International Hospitals berkomitmen mengoptimalkan efisiensi penyelenggaraan pelayanan BPJS Kesehatan.
Siloam International Hospitals pun akan memaksimalkan pemanfaatan peralatan, meningkatkan pengembalian investasi, dan mengoptimalkan ruang di rumah sakit.
Advertisement
Manajemen Biaya
Sementara itu, dalam inisiatif manajemen biaya, SILO melakukan konsolidasi supplier, mengoptimasi operational expenditure (opex) dan efisiensi penggunaan capital expenditure (capex), serta mengurangi pemborosan barang habis pakai.
Dengan berbagai upaya manajemen biaya yang dilakukan, bisa memberikan penghematan Rp 50 miliar-Rp 100 miliar.
Kinerja SILO ini tentu saja berimbas positif terhadap induk usahanya LPKR yang merupakan pemegang saham utama dengan kepemilikan 58,05%.
Siloam membukukan kinerja positif pada Kuartal I 2023. SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 2,05 triliun, meningkat 17,2% dibandingkan dengan Kuartal I 2022.
Laba bersih SILO tercatat sebesar Rp 257 miliar atau meningkat 152,3% dibandingkan dengan Kuartal I 2022. Margin laba bersih mencapai 12,6% pada Kuartal I 2023 dibandingkan dengan 5,8% pada Kuartal I2022.