Sukses

Dongkrak Sektor Pariwisata, BUMN Bakal Jalin Kerja Sama dengan Hong Kong

Kementerian BUMN tengah menjajaki kerja sama beberapa BUMN sektor aviasi seperti Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta Garuda Indonesia dengan Hong Kong.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN I Kartika Wirjoatmodjo mengungkap ada peluang kerja sama antara Indonesia dan Hong Kong. Misalnya kerja sama lewat BUMN sektor aviasi.

Pria yang akrab disapa Tiko ini mengatakan pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan beberapa BUMN sektor aviasi seperti Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II serta Garuda Indonesia. Menurutnya, kerja sama ini juga bisa meningkatkan sektor pariwisata Indonesia.

"Ini juga ekosistem untuk transportasi, bandara Hong Kong kan ramai, nah kita lagi lihat kerja sama dengan Indonesia untuk bandara maupaun maskapai supaya bisa menjadi feedernya masuk ke Indonesia," ungkapnya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (26/7/2023).

Selain itu, ada juga peluang kerja sama investasi antara BUMN dan investor Hong Kong. Sebagai contoh yang memiliki potensi adalah pengembangan Rumah Sakit BUMN.

Diketahui, BUMN juga tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur yang digadang menjadi pusat kesehatan dengan teknologi canggih.

"Di investasi ini kita sedang lihat, contohnya yang hari ini kita diskusi di RS BUMN, kemudian yang juga sudah berjalan itu FWD dengan BRI. Jadi, kita lagi cari partner-partner seperti FWD untuk bisa berpartner investasi di berbagai sektor di Indonesia," paparnya.

Tak berhenti disitu, Tiko mengaku kalau pihak Hong Kong juga menawarkan untuk BUMN bisa melantai di Bursa Efek Hong Kong. "Mereka lagi mendorong untuk meningkatkan likuiditas daripada bursa dan dia menawarkan untuk dual listing di beberapa market cap besar kita, juga dual listing untuk startup-startup besar dari Indonesia di Hong Kong," urainya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Peluang Investasi IKN

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima kunjungan Chief Executive Hong Kong John Lee dan perwakilan 30 perusahaan besar Hong Kong di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7/2023). Pertemuan tersebut membahas beberapa potensi investasi bidang pariwisata, Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga infrastruktur.

"Presiden menerima tamu dari Hong Kong membahas tentang beberapa potensi investasi yang mereka akan masuk. Tadi baru pulang rombongannya," kata Menteri Investasi Bahlil Lahadalia usai mendampingi Jokowi dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/7/2023).

"Pariwisata, IKN, kemudian beberapa infrastruktur, juga termasuk dalam pembahasan," sambungnya.

 

3 dari 4 halaman

Perdagangan Indonesia-Hong Kong

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan ada tiga hal yang disampaikan Jokowi dalam pertemuan tersebut. Pertama, peluang investasi di Indonesia yang sangat besar, khususnya di pembangunan IKN.

"Di beberapa sektor yang disebut Bapak Presiden adalah antara lain infrastruktur, transportasi, digital teknologi dan green energy," ujar dia.

Hal kedua yang disampaikan Jokowi menyangkut perdagangan Indonesia-Hong Kong yang jumlahnya cukup besar. Dia menekankan komitmen kedua negara untuk memberikan fasilitasi agar hambatan-hambatan perdagangan menjadi semakin menurun.

"Nah yang disampaikan Bapak Presiden adalah akses beberapa produk Indonesia antara lain produk makanan, pertanian, dan rempah-rempah. Dan Bapak Presiden menyarankan agar kerja sama di bidang kebeacukaian yang disambut baik oleh Chief Executive Hong Kong," jelas Retno.

 

4 dari 4 halaman

Perlindungan WNI

Terakhir, Jokowi membahas masalah perlindungan terhadap warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Hong Kong. Terlebih, jumlah WNI di Hong Kong cukup besar lebih dari 140.000 orang, yang 90 persen di antaranya merupakan pekerja migran.

"Tadi Chief Executive mengatakan bahwa mereka sangat berterima kasih dengan keberadaan Pekerja Migran Indonesia di sana yang sangat memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Hong Kong," tutur dia.

"Dan Bapak Presiden menyampaikan titip untuk perlindungannya dan masalah kesejahteraannya," imbuh Retno.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini