Sukses

Pemain Timnas Indonesia Ramai-Ramai Masuk Kepolisian, Intip Gaji Polisi Terbaru

Tercatat ada sembilan pemain Timnas Indonesia kini tengah menempuh pendidikan untuk menjadi anggota polisi dan harus meninggalkan klub masing-masing untuk sementara waktu.

Liputan6.com, Jakarta Sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 resmi mengikuti pendidikan kepolisian. Setidaknya tercatat ada sembilan pemain Timnas Indonesia kini tengah menempuh pendidikan untuk menjadi anggota polisi dan harus meninggalkan klub masing-masing untuk sementara waktu.

Dikutip dari Bola.net, sembilan pemain Timnas Indonesia U-20 yang menjadi polisi adalah Muhammad Ferarri, Kakang Rudianto, Ginanjar Wahyu, Frengky Missa, Ananda Raehan, Dimas Juliono, Rabbani Tasnim, Daffa Fasya, dan Muhammad Faiz Maulana.

Sebelumnya, beredar foto di media sosial ketika Ferarri, Kakang, Ginanjar, dan Frengky berada di Polda Metro Jaya. Keempat pemain Timnas Indonesia U-20 itu menggunduli kepala yang telah menjadi tradisi saat masuk kepolisian.

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji. "Ada sembilan pemain yang memutuskan menjadi polisi," ujar Sumardji.

"Tujuh pemain dari Timnas Indonesia U-20 dan dua dari timnas U-22," ungkap pria yang juga sebagai COO Bhayangkara FC tersebut.

Dari sembilan pemain itu, Ferarri dan Ananda Raehan dipromosikan ke timnas U-22 tatkala meraih medali emas SEA Games 2023 Kamboja.

"Mereka masuk lewat jalur prestasi. Mereka mau menjadi polisi karena kemauan sendiri," ucap Sumardji.

Sebagai informasi, Muhammad Ferarri berasal dari Persija Jakarta, Kakang membela Persib Bandung, Ginanjar dari Arema FC, Frengky Missa dari Persikabo 1973, Ananda Raehan dari PSM Makassar, Dimas Juliono dan Faiz Maulana dari Bhayangkara FC, Rabbani Tasnim dari RANS Nusantara FC, dan Daffa Fasya dari Borneo FC Samarinda.

Pendidikan polisi umumnya memakan waktu berbulan-bulan. Pendidikan tamtama berlangsung lima bulan, sementara bintara tujuh bulan.

Berikut besaran gaji polisi berdasarkan pangkat:

Golongan I (Tamtama)

  • Bhayangkara Dua (Bharada) = Rp 1.643.500 - Rp 2.538.100
  • Bhayangkara Satu (Bharatu) = Rp 1.694.900 - Rp 2.617.500
  • Bhayangkara Kepala (Bharaka) = Rp 1.747.900 - Rp 2.699.400
  • Ajun Brigadir Polisi Dua (Abripda) = Rp 1.802.600 - Rp 2.783.900
  • Ajun Brigadir Polisi Satu (Abriptu) = Rp 1.858.900 - Rp 2.870.900
  • Ajun Brigadir Polisi (Abrippol) = Rp 1.917.100 - Rp 2.960.700

Golongan II (Bintara)

  • Brigadir Polisi Dua (Bripda) = Rp 2.103.700 - Rp 3.457.100
  • Brigadir Polisi Satu (Briptu) = Rp 2.169.500 - Rp 3.565.200
  • Brigadir Polisi (Brigpol) = Rp 2.237.400 - Rp 3.676.700
  • Brigadir Polisi Kepala (Bripka) = Rp 2.307.400 - Rp 3.791.700
  • Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) = Rp 2.379.500 - Rp 3.910.300
  • Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) = Rp 2.454.000 - Rp 4.032.600

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rincian Gaji Polisi Berikutnya

Golongan III (Perwira Pertama)

  • Inspektur Polisi Dua (Ipda) = Rp 2.735.300 - Rp 4.425.200
  • Inspektur Polisi Satu (Iptu) = Rp 2.820.800 - Rp 4.635.600
  • Ajun Komisaris Polisi (AKP) = Rp 2.909.100 - Rp 4.780.600

Golongan IV (Perwira Menengah)

  • Komisaris Polisi (Kompol) = Rp 3.000.100 - Rp 4.930.100
  • Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) = Rp 3.093.900 - Rp 5.084.300
  • Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) = Rp 3.190.700 - Rp 5.243.400

Golongan IV (Perwira Tinggi)

  • Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen) = Rp 3.290.500 - Rp 5.407.400
  • Inspektur Jenderal Polisi (Irjen) = Rp 3.393.400 - Rp 5.576.500
  • Komisaris Jenderal Polisi (Komjen) = Rp 5.079.300 - Rp 5.750.900
  • Jenderal Polisi = Rp 5.238.200 - Rp 5.930.800

 

 

 

3 dari 4 halaman

Gaji Polisi Perlu Dinaikkan, Dianggap Akan Pengaruhi Peningkatan Kinerja

Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia (SPI), Fonda Tangguh mengatakan, perlu adanya kenaikan gaji bagi pihak kepolisian. Pasalnya, ini bisa meningkatkan kinerja di tengah tanggung jawab yang besar.

Adapun ini disampaikan dalam webinar yang diadakan SPI. Di mana turut hadir, salah satunya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) serta The Hoegeng Institute sebagai narasumber.

 

"Kenaikan gaji polisi tentunya bakal linear dengan peningkatan kinerja aparat kepolisian," kata dia dalam keterangannya, Jumat (11/2/2022).

Sementara itu, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menyadari bahwa banyak masyarakat yang melihat ada polisi bergaya bermewah-mewahan. Namun, perlu dicatat, banyak juga yang masih perlu diberi perhatian.

Karenanya, penting negara memerhatikan kesejahteraan polisi sekarang ini.

"Kami berharap kesejahteraan polisi ditingkatkan. Setidaknya ada kenaikan tunjangan bagi polisi di Papua atau di perbatasan negara. Biaya hidup di sana mahal tapi tunjangannya tidak sesuai," kata Poengky.

 

4 dari 4 halaman

Perlu Dikaji

Meski ada keinginan untuk menaikan gaji polisi, Direktur Eksekutif The Hoegeng Institute, Arief Dwi Prasetyo mengatakan, perlu ada kajian terlebih sekarang ini masih dalam pandemi Covid-19, di mana ekonomi juga terdampak.

Karena itu, dia mengingatkan penting untuk polisi meneladani sikap mantan Kapolri Hoegeng yang biasa hidup sederhana. Buatnya, tugas polisi adalah tugas yang mulia meski tidak bisa memberikan penghasilan yang besar.

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.