Sukses

Tahun Ini Antam Segera Operasikan Pabrik Feronikel di Halmahera Timur

Pabrik Feni Haltim merupakan pabrik feronikel kedua yang dimiliki Antam yang berlokasi di Halmahera Timur dan berkapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).

Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan pabrik fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara beroperasi pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan Antam Syarif Faisal Alkadrie menyampaikan pabrik akan beroperasi pada semester dua tahun 2023

“Rencananya pabrik akan beroperasi pada semester dua tahun 2023 ini,” kata Syarif pada Senin, (3/7).

Syarief menambahkan, dalam waktu dekat perusahaannya akan melakukan penyalaan listrik Pabrik Feni Haltim. “Rencananya dalam waktu dekat kami akan melakukan penyalaan Pabrik Feni Haltim,” jelasnya. 

Pabrik Feni Haltim merupakan pabrik feronikel kedua yang dimiliki Antam. Pabrik yang berlokasi di Halmahera Timur  ini akan memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi).  Untuk mendukung operasional pabrik, PLN dan Antam juga telah melangsungkan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL).

“Setelah Pabrik Feni Haltim ini beroperasi secara penuh, Antam akan memiliki portofolio kapasitas produksi feronikel terpasang sebesar 40.500 ton nikel dalam feronikel,” tambah Faisal. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Feronikel Haltim Dukung Hilirisasi Mineral

Faisal menyebut, pembangunan Pabrik Feronikel Haltim merupakan salah satu mandat yang dijalankan Perusahaan untuk mendukung hilirisasi mineral di Indonesia. 

“Kami berharap dengan beroperasinya Pabrik Feronikel Haltim di Maluku Utara nantinya akan memberikan banyak dampak positif bagi hilirisasi di Indonesia dan juga manfaat bagi masyarakat di sekitar wilayah operasi,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Faisal mengungkapkan bahwa Antam  terus berkomitmen meningkatkan kontribusi perusahaan dalam pengelolaan sumber daya mineral yang dimiliki.

“Terutama pada komoditas nikel, emas, dan bauksit yang menjadi komoditas utama kami,” papar Faisal. 

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini