Sukses

Tak Cuma Pekerja, Pelajar Ternyata Juga Ikut Bayar Pajak

Pajak yang dibayarkan ke negara ada beragam jenis. Contohnya adalah 2 jenis berikut, yakni Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkap kalau negara mengumpulkan uang dari berbagai sumber pendapatan termasuk pajak. Dia juga mengungkap kalau seorang siswa atau pelajar pun ternyata ikut membayar pajak.

Suahasil menerangkan, pajak yang dibayarkan ke negara ada beragam jenis. Contohnya adalah 2 jenis berikut, yakni Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Keduanya dibayarkan masyarakat melalui mekanisme yang diatur oleh Kementerian Keuangan. PPh dibayar oleh seorang pekerja dengan penghasilan tertentu, sementara PPN dibayarkan melalui jual-beli sebuah barang, termasuk yang dibelanjakan oleh seorang siswa.

"Siswa bayar pajak apa enggak? Kalau pajak penghasilan nggak bayar, karena yang bayar pajak penghasilan adalah orang tua kalau dia penghasilannya di atas level tertentu tadi," kata dia dalam Acara Kemenkeu Satu Negeri, di Jakarta, Senin (3/7/2023).

 

"Tapi siswa bener-bener enggak bayar pajak sama sekali? Enggak juga, bayar," imbuhnya.

Suahasil menerangkan, pembayaran pajak yang dimaksud adalah PPN melalui transaksi pembelian barang. Dia mencontohkan, hal ini biasanya dipungut ketika seorang siswa membeli barang di minimarket atau supermarket.

"Kalau bayar di situ dikasih bon apa enggak? Di bawah bon nya itu coba liat, beberapa barang akan ada tertulis pajak pertambahan nilai atau PPN. Ketika beli barang itu ada pajaknya, tapi nama pajaknya PPN, itu berarti bayar (pajak) dari uang jajannya, dibayar itu," terangnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kumpulkan Siswa SMP di Kemenkeu

Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengumpulkan ratusan siswa tingkat SMP di kantor Kementerian Keuangan selama satu minggu kedepan. Ada hal yang disebut akan dipelajari oleh berbagai siswa tersebut.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyampaikan, setidaknya ada 2 hal yang akan dipelajari oleh para siswa tersebut. Pertama, mempelajari soal perbedaan diantara tiap-tiap siswa yang hadir. Harapannya, tiap siswa bisa menghargai tiap perbedaan yang ada, baik dari sisi agama hingga budayanya.

Kedua, para siswa juga akan mempelajari mengenai tata cara pemerintah, khususnya Kementerian Keuangan mengelola keuangan negara. Ini merujuk pada tugas-tugas yang diemban oleh Kemenkeu.

"Kalian semua terhubung karena negeri kita satu, Indonesia. Dimana pun kalian tinggal di Medan, Makassar, Kupang, Jakarta, Gorontalo, kita adalah satu Indoensia. Ini yang mau kita pelajari selama 1 minggu kedepan," ujar dia dalam pembukaan Kemenkeu Satu Negeri, di Jakarta, Senin (3/7/2023).

"Boleh beda-beda agamanya, boleh beda-beda bajunya, boleh beda-beda pakaian adatnya, boleh beda-beda sekolahnya, boleh beda-beda pemikiran, boleh beda-beda pendpaatnya, tapi kita satu Indonesia," sambung Suahasil.

 

3 dari 3 halaman

Berbagai Kota

Informasi, Kemenkeu membuka kesempatan bagi 980-an siswa tingkat SMP untuk bisa mengkuti rangkaian kegiatan Kemenkeu Satu Negeri. Sebagian ada di Kemenkeu pusat di Jakarta, kemudian juga di Medan, Makassar, hingga Kupang yang ikut secara daring.

Adanya pertemuan siswa yang berasal dari daerah yang berbeda ini, kata Suahasil, diharapkan mampu membuka ruang untuk saling bertukar pengalaman.

"Jadi nanti ini kesempatan untuk, kalau biasanya ketemu teman sekitar sekolah, rumah, daerah perumahannya, sekarang kesempatan bertemu, kenalan, ngobrol, interaksi, tukar-tukaran nomor hp dan nanti bisa saling bertukar pendapat," ungkapnya.

Kelola Keuangan Negara

Sementara itu, poin lainnya yang akan dipelajari adalah mengenai tugas dari Kementerian Keuangan. Yakni, salah satunya adalah mengelola keuangan negara.

"Kita akan belajar bagaimana mengurus Indonesia khususnya dalam hal keuangan, yang menjadi tugas dari Kemenkeu," ujarnya.

Disetiap lini, termasuk akses masuk seperti bandara, Suahasil menyebut ada banyak petugas Kemenkeu yang berjaga. Salah satunya, menyisir barang-barang yang boleh dan tidak boleh masuk ke Indonesia.

"Tapi ada juga mengelola keuangan negara. Negara kita ini, dipenuhi oleh penduduk Indonesia dan memberi tugas ke pemerintah untuk mengatur keuangan negara. Itu juga nanti akan kita pelajari," bebernya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini