Sukses

Tak Ingin Kecolongan Seperti Kereta Cepat, LRT Jabodebek Tarik Marinir Jaga Aset

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kecolongan aksi maling yang mencuri prasarana seperti kabel tembaga, baut, dan penambat rel. Sebanyak 6 tersangka berhasil diringkus PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan bantuan Polres Karawang.

Liputan6.com, Jakarta Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) kecolongan aksi maling yang mencuri prasarana seperti kabel tembaga, baut, dan penambat rel. Sebanyak 6 tersangka berhasil diringkus PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) dengan bantuan Polres Karawang.

Belajar dari kasus itu, PT KAI (Persero) bersiaga untuk mengamankan aset dari proyek LRT Jabodebek. Perusahaan saat ini masih mempercayakan proses pengamanan kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk selaku pengelola proyek LRT Jabodebek.

Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, sejauh ini pihaknya belum menerima informasi soal kasus kemalingan di proyek lintas rel terpadu itu.

"Sampai saat ini saya sendiri belum menerima laporan pernah terjadi kasus pencurian atau apapun. Sampai saat ini kami belum tahu apakah pernah terjadi kejadian itu atau tidak, karena memang semuanya masih di bawah pengelolaan Adhi Karya," ujarnya di Kantor Pusat KAI, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/6/2023).

"Alhamdulillah kalau pembangunan saat ini yang dikerjakan oleh Adhi Karya kami belum menerima informasi. Tentunya kami berharap tidak menerima informasi negatif terkait kondisi bangunan di LRT," kata Kuswardojo.

Namun, Kuswardojo menambahkan, LRT Jabodebek juga sudah menyiapkan amunisi petugas keamanan yang nantinya akan mengisi atau menggantikan security yang ada dari Adhi Karya.

Tak tanggung-tanggung, LRT Jabodebek akan meminta bantuan dari TNI Angkatan Laut (AL), khususnya Korps Marinir agar moda transportasi baru tersebut tidak kecolongan saat sudah beroperasi.

"Tentunya kita kerjasama dengan semua pihak, TNI/Polri, bahkan salah satu manajer pengamanan di kami pun dari TNI AL. Marinir kebetulan beliau," ucap Kuswardojo.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Yuk Ikut Uji Coba Terbatas LRT Jabodebek Mulai 12 Juli, Ini Kuota per Hari

Sebelumnya, LRT Jabodebek akan melakukan uji coba operasional mulai 12 Juli-15 April 2023. Selama masa soft launching tersebut, masyarakat dipersilakan ikut menjajal moda transportasi LRT Jabodebek dengan tarif Rp 1 saja.

Masyarakat umum yang hendak ikut serta pun dipersilakan mendaftar secara online. Namun, jumlah pendaftar dibatasi kuota hanya 150 orang atau penumpang per satu rangkaian kereta (trainset).

Manajer Public Relations KAI Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, proses pendaftaran bakal dibuka 2 hari sebelum hari pertama uji coba operasional, yakni 10 Juli 2023.

"Terkait nanti tanggal 12 juli saat soft launching, nanti rencana pada 10 Juli kami akan menempatkan link pendaftaran di media sosial, antara lain IG LRT Jabodebek," ujar Kuswardojo di Kantor Pusat KAI di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/6/2023).

Kendati begitu, ia belum bisa menyatakan secara pasti berapa total kuota yang disiapkan dalam satu hari selama proses soft launching ini. Meskipun satu trainset bisa dinaiki maksimal 150 penumpang, tapi LRT Jabodebek masih mendiskusikan berapa jumlah rangkaian kereta yang bisa berjalan selama periode itu.

"Nanti semua masyarakat bisa ikut uji coba. Tentunya yang mendaftar akan kami upayakan semua terpenuhi. Kami yakin akan banyak banget, mungkin sebulan enggak cukup. Kami upayakan yang daftar pertama akan mendapatkan kesempatan uji coba. Jadi tidak ada kriteria khusus," ungkapnya.

Selama masa uji coba, Kuswardojo meneruskan, penumpang bisa turun di stasiun mana saja (total ada 18 stasiun). Namun, pemberangkatan hanya ada di tiga stasiun.

"Mereka bisa berangkat dari 3 titik keberangkatan. Harjamukti, Dukuh Atas, dan Jatimulya," pungkas Kuswardojo. 

3 dari 4 halaman

Kemenhub Bocorkan Tarif LRT Jabodebek di Kisaran Rp 5.000, Rute Terjauh Rp 25.000

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian memastikan tarif LRT Jabodebek bakal lebih murah dari moda transportasi lain.

Selain lebih murah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Mohamad Risal Wasal mengatakan, LRT Jabodebek juga menawarkan efisiensi waktu perjalanan karena tidak harus terhambat kemacetan jalan.

"Yang pasti lebih murah, lebih nyaman, aman daripada angkutan yang dekat, karena kan lebih tepat waktu ya, terintegrasi dengan baik. dari Cibubur bisa naik KRL dari Dukuh Atas dan angkutan lainnya," ungkapnya di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Secara perhitungan kasar, Risal menyebut tarif dasar untuk LRT Jabodebek akan dipatok Rp 5.000, dan akan bertambah sesuai jarak perjalanan. Namun, angka itu masih sekadar usulan.

"Soal tarif sedang kita siapkan. Tarif awalnya berapa, mungkin Rp 5.000. Nanti tarif per kilonya mungkin Rp 750 perak. Tarif terjauhnya mungkin Rp 25.000. Nanti ada batasan batasannya," papar Risal.

"Tapi ini masih konsep, artinya bisa berubah karena ada tiga alternatif masalah tarif tadi. Sifatnya sekarang masih usulan, bukan utusan. Usulan yang paling efisien, murah, enak, nyaman bagi masyarakat pengguna," ujarnya.

Adapun rute terjauh LRT Jabodebek nantinya akan menghubungkan Stasiun Jatimulya di Kabupaten Bekasi hingga Stasiun Dukuh Atas, Jakarta. Bila dibandingkan dengan angkutan JR Connexion untuk rute serupa, yakni Rp 25.000 dari Grand Wisata ke Kuningan.

4 dari 4 halaman

Ada Subsidi

Besaran tersebut masih sama dengan perhitungan kasar Kemenhub untuk tarif terjauh LRT Jabodebek rute Jatimulya-Dukuh Atas. Namun, tarif LRT Jabodebek rencananya bakal diberikan subsidi sebagai public service obligation (PSO).

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Kemenhub berencana memberikan subsidi tarif berkisar antara 35-40 persen untuk jarak terjauh LRT Jabodebek. Jika dihitung, maka tarif terjauh LRT Jabodebek bisa terpangkas hingga Rp 15.000 saja.

Jelang operasi, Risal menyampaikan, LRT Jabodebek saat ini masih dalam tahap commissioning rest. Tujuannya, untuk memastikan apakah yang dibangun sesuai kewajiban yang dipersyaratkan, lalu fungsi berjalan baik atau tidak.

"Dan nanti bulan depan trial-nya akan mengundang masyarakat untuk boleh naik. Sedang kita pelajari posisinya. Nanti setelah semuanya lulus dan semua berjalan nanti dia akan kita uji untuk keluarkan sertifikatnya. Setelah sertifikat selesai, kita keluarkan izin operasinya. Setelah izin operasi, silakan operasi," tuturnya.  

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini