Sukses

Api Masih Berkobar di Rest Area Km 86 Tol Cipali, Lintas Marga Sedaya Perpanjang Masa Sewa Tenant

PT Lintas Marga Sedaya terus berupaya memadamkan api abadi di rest area Km 86 B Tol Cipali (Cikampek-Palimanan) yang berkobar sejak sebulan lalu atau tepatnya pada 26 April 2023 pagi.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lintas Marga Sedaya terus berupaya memadamkan api di rest area Km 86 B Tol Cipali (Cikampek-Palimanan). Sebagai kompensasi, badan usaha jalan tol (BUJT) bersangkutan memberikan perpanjangan waktu sewa kepada tenant-tenant di rest area yang sudah terlalap kobaran si jago merah sejak 26 April 2023. 

Direktur Operasional PT Lintas Marga Sedaya Agung Prasetyo mengatakan, pihaknya akan mengkompensasi kerugian dari tenant yang terdampak di rest area Km 86 dengan perpanjangan masa sewa. Itu akan disesuaikan dengan durasi penanganan semburan api.

"Kami bersama dengan para pihak seperti ESDM, PUPR, dan para ahli masih melakukan kajian dan upaya mencari solusi. Untuk para tenant yang berada di rest area tersebut, kami memberikan perpanjangan waktu sewa yang akan disesuaikan dengan durasi penanganan kejadian ini," ungkapnya, Sabtu (27/5/2023).

Sebelumnya, PT Lintas Marga Sedaya atau Astra Tol Cipali juga melaporkan, kobaran api di Rest Area Km 86 B Tol Cipali belum kunjung padam hingga Mei 2023. Kobaran api masih terus muncul lantaran Astra Tol Cipali mengaku tidak memiliki tim ahli untuk menanganinya.  

"Posisi saat ini api masih hidup, masih nyala. Sudah hampir lebih dari 1 minggu. Kami tidak miliki keahlian tersebut terkait pemadaman. Kami berdiri di balik para ahli, koordinasi dengan Kementerian ESDM, Polres, BPBD," ujar Traffic & Security Management Department Head Astra Tol Cipali, Prayogi Setyo Pratomo di Kantor Kementerian PUPR pada 10 Mei 2023.

Guna mengantisipasi korban, Astra Tol Cipali juga sudah melokalisir berbagai tenant yang ada di Rest Area Km 86 B. Sejumlah skenario pun dipersiapkan seandainya api tak kunjung bisa dipadamkan. 

"Sudah ada tiga ring di lokasi tersebut. Proses penanganan masih menunggu tim ahli," imbuhnya. ESDM dan BPBD masih cari cara, termasuk mengalihkan (api), bukan memadamkan. teknisnya masih dibicarakan," ungkapnya

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Semburan Api di Rest Area KM 86 Tol Cipali dari Sumur Bor dengan Kedalaman 100 Meter

Terjadi semburan api di rest area KM 86B Jalan Tol Cikopo-Palimanan (Tol Cipali) arah Jakarta pada Rabu 26 April 2023 pagi. Akibat kejadian itu, rest area di Tol Cipali tersebut ditutup sementara.

Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerjunkan tim untuk menyelidiki fenomena semburan api yang keluar dari sumur bor di rest area KM 86 Tol Cipali tersebut.

Penyelidik Bumi dari Pusat Survei Geologi (PSG) Iwan Sukma mengatakan semburan api itu merupakan fenomena geologi yang umum terjadi mengingat di wilayah bagian utara Jawa Barat adalah wilayah produksi minyak yang cukup besar.

"Dugaan sementara penyebabnya adalah bukan dari pipa Pertamina, melainkan karena adanya kebocoran atau rembesan gas yang keluar dari permukaan di daerah itu," ujarnya dikutip dari Antara, Kamis (27/4/2023).

Badan Geologi masih belum bisa memastikan penyebab terjadinya kebocoran gas tersebut karena harus diteliti lebih lanjut apakah karena tekanan yang menutupi gas tersebut berkurang atau penyebab lainnya.

Iwan menuturkan pihaknya akan mengambil sampel gas untuk diteliti lebih lanjut.

Sementara itu Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi menyoroti sisi pengaturan pengambilan air tanah melalui sumur bor. Informasi awal menyebutkan sumur bor tersebut memiliki kedalaman hingga 100 meter dan sudah memiliki izin sejak tahun 2020.

Fungsional Penyelidik Bumi dari PATGTL Badan Geologi Kementerian ESDM Wahyudin mengungkapkan bahwa banyak industri yang berada di wilayah utara Jawa Barat memakai air tanah.

"Ke depan jadi masukan untuk Badan Geologi melokalisir wilayah yang kemungkinan ada semburan gas untuk memberi perizinan air tanah, sehingga lebih selektif dalam memberi izin untuk penggunaan air tanah,” ujar Wahyudin.

3 dari 3 halaman

Semburan Api di Rest Area Cipali Bukan dari Pipa Gas Pertamina

Semburan api tiba-tiba muncul dari dalam tanah Rest Area KM 86 Tol Cipali Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Subang, Rabu (26/4/2023) pagi. Sumber api di rest area Tol Cipali itu diketahui berasal dari galian sumur yang diduga mengandung gas

Menanggapi adanya pemberitaan tersebut, PT Pertamina (Persero) mengklaim sumber api tersebut bukan berasal dari proyek atau pipa gas milik perusahaan.

Pertamina, melalui subholding Gas Pertamina Gas Negara dan Pertagas, serta Pertamina EP sudah melakukan pengecekan bahwa tidak ada sama sekali fasilitas milik Pertamina Group di lokasi tersebut.

“Setelah dicek di lapangan, dapat kami pastikan api tersebut bukan berasal dari pipa gas atau fasilitas milik Pertamina,” ucap VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso, di Jakarta, Kamis (27/4/2023).

Bahkan, Pertamina justru turut membantu upaya pemadaman semburan api di lokasi tersebut bersama petugas terkait. “Kami membantu untuk memadamkan api bersama petugas terkait seperti pemadam kebakaran, dan petugas terkait lainnya,” ucap Fadjar.

Pertamina mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap pemberitaan yang belum tentu benar informasinya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.