Sukses

Jumlah Penduduk Bakal Tembus 324 Juta Jiwa, Indonesia Butuh Program Keluarga Berencana Baru

Jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 diperkirakan mencapai 324 juta jiwa. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa mengatakan Pemerintah RI perlu mewujudkan pertumbuhan yang seimbang.

Liputan6.com, Jakarta Jumlah penduduk Indonesia tahun 2045 diperkirakan mencapai 324 juta jiwa. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa mengatakan Pemerintah RI perlu mewujudkan pertumbuhan yang seimbang. 

Salah satunya dengan  menyusun program Keluarga Berencana (KB) era baru. Kebijakan ini harus bisa memastikan pasangan muda siap membangun keluarga. Artinya kebijakan pengendalian kelahiran berencana berdasarkan wilayah dan kelompok sasaran. 

“Untuk mewujudkan pertumbuhan yang seimbang pemerintah perlu menyusun program Keluarga Berencana era baru,” kata Suharso dalam Musrenbang RKP 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Selasa (16/5).

Suharso mengatakan hal yang perlu diperhatikan yakni cara pasangan muda mempersiapkan diri membangun rumah tangga baik secara sosial maupun ekonomi. Agar bisa menghasilkan generasi yang berkualitas. 

“Menekankan pada persiapan berkeluarga secara sosial dan ekonomi untuk menghasilkan anak yang berkualitas,” katanya. 

Selain itu, Pemerintah RI perlu mengembangkan care ekonomi untuk memikirkan keseimbangan kerja antara perempuan dan laki-laki. Agar dalam urusan rumah tangga, pasangan muda bisa menerapkan sistem pengasuhan anak yang baik. 

“Mengembangkan care ekonomi untuk keseimbangan partisipasi kerja perempuan dan laki-laki dengan mematikan sistem pengasuhan anak yang baik,” kata dia. 

Strategi Komunikasi dan Edukasi KB

Di sisi lain pemerintah perlu memperkat strategi komunikasi dan edukasi KB sesuai kondisi dan kelompok sasaran. Untuk itu, dia meminta agar pemerintah membuat lima kebijakan dalam menghadapi perubahan demografi. 

Pertama, perlu mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang. Kedua,  perlu memastikan kesenjangan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar dapat tertutupi. 

Ketiga,perlu menunjang penambahan penduduk lansia di masa yang akan datang. Keempat, perlu mendorong perpindahan penduduk sehingga persebaran penduduk lebih merata.  Kelima, Pemeirntah perlu menjaga kesimbangan pembangunan di desa dan di kota.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jumlah Penduduk Indonesia Bakal Disalip Nigeria dan Pakistan di 2045

Indonesia saat ini masih menempati posisi ke-4 sebagai negara populasi terpadat di dunia, dengan jumlah penduduk sekitar 273,5 juta orang. Angka jumlah penduduk tersebut bakal terus bertumbuh hingga 50 juta orang lebih sampai 2045.

Namun, Indoneisa nantinya tidak lagi jadi negara terpadat keempat dunia. Posisinya bakal disalip Nigeria dan Pakistan yang tren pertumbuhan penduduknya meroket.

Hal itu dikatakan oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Soeharso Monoarfa, dalam Musrenbangnas RKP 2024 dan Peluncuran Proyeksi Penduduk 2020-2050, Selasa (16/5/2025).

"Hasil proyeksi dengan skenario tren business as usual menunjukan jumlah penduduk pada 2045 akan mencapai 324 juta, atau bertambah 54,42 juta orang dari tahun 2020," kata Soeharso.

Dari hasil perhitungan itu, ia memaparkan, pertumbuhan penduduk periode 2020-2050 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahunnya, atau terus melambat setiap tahun.

 

3 dari 3 halaman

Porsi Penduduk

Sementara proporsi penduduk usia 0-14 tahun turun dari 24,65 persen pada 2020 menjadi 19,61 persen pada 2045. Sedangkan penduduk usia 65 tahun ke atas naik dari 6,16 persen menjadi 14,61 persen pada 2045.

Soeharso menilai, saat ini perubahan struktur penduduk sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Pada 2023, ia menyebut India menjadi negara dengan penduduk terbanyak menggantikan China yang mengalami pertumbuhan penduduk negatif sejak tahun 2021.

"Posisi Indonesia pada 2020 masih jadi keempat penduduk terbesar dunia. Namun pada 2045 posisi Indonesia menurun ke peringkat ke-6. Ini karena pertumbuhan penduduk melambat sejak tahun 2030. Posisi keempat dan kelima akan ditempati oleh Nigeria dan Pakistan," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini