Sukses

Apartemen TOD Jadi Incaran Milenial, Berapa Cicilannya?

Kawasan TOD terus dikembangkan untuk menjadi solusi penataan kawasan hingga hunian berbasis transportasi masal, sehingga memudahkan masyarakat dari segi mobilitas.

Liputan6.com, Jakarta Kawasan TOD terus dikembangkan untuk menjadi solusi penataan kawasan hingga hunian berbasis transportasi masal, sehingga memudahkan masyarakat dari segi mobilitas.

Bahkan kini Pemerintah terus mendorong konsep kawasan Transit Oriented Development (TOD), sebagai salah satu bentuk solusi untuk penataan kawasan padat penduduk khususnya di perkotaan. 

TOD menjadi solusi untuk penataan perkotaan karena mengoptimalkan fungsi lahan yang kian terbatas, dan mahal dengan basis transportasi publik di kawasannya. Hal ini akan memudahkan mobilitas penghuni selain mengurangi permasalahan macet hingga polusi perkotaan.

Salah satu hunian yang memiliki konsep TOD di kawasan Bintaro adalah Anwa Residence Apartemen at Bintaro, yang menawarkan hunian modern yang terhubung langsung ke stasiun jurang mangu. Untuk dapat mengakses berbagai lokasi Anwa Residence Apartemen at Bintaro dapat diakses dengan 2 pintu tol yaitu pintu tol pondok aren 1 dan pintu tol pondok aren 2.

“Anwa Residence Apartemen at Bintaro memiliki konsep OTD dengan lokasi yang sangat strategis, yang dapat di akses melalui 2 pintu tol yaitu pintu tol pondok aren 1 dan pintu tol pondok aren 2. Selain itu milenial bisa menggunakan stasiun jurang mangu yang berjarak hanya 5 menit dari Apartemen. Sehingga memudahkan para milenial dari segi mobilitas," ujar Managing Director PT. Hocky Anwa Lestari Kelly Maria Emmanuella Andwa dikutip Minggu (15/1/2023).

Kelebihan dari Anwa Residence Apartemen at Bintaro tidak hanya terletak dari lokasinya saja, tetapi juga dari segi fasilitas. Sebab, apartemen ini memiliki fasilitas yang lumayan lengkap mulai dari Swimming Pool, Mini Waterpark, Gym center, Podium Parking, Jogging Track, Children Playground, Shopping Arcade dan juga Hotel by Aston. 

“Fasilitas kita bisa dibilang cukup lengkap, dan sangat memudahkan para penghuni ketika tinggal di apartemen kami. Seperti penggunaan swimming pool untuk para milenial yang suka dengan watersport atau bagi keluarga baru yang memiliki anak bisa menggunakan mini waterpark. Ini semua kami sediakan untuk para penghuni dari Anwa Residence Apartemen at Bintaro.” tambahnya.

Anwa Residence Apartemen at Bintaro memiliki 4 type kamar yaitu Studio, One Bedroom, Two Bedroom dan Three Bedroom. Dimana masing-masing dari type ini bisa menjadi hunian idaman bagi para milenial. 

“Khusus di akhir tahun kami menghadirkan promo terbaik yaitu 699 jutaan sudah bisa mendapatkan unit 2 bedroom custom unit free kitchen set dengan cicilan mulai dari Rp 4 jutaan. Tentunya ini menjadi solusi para milenial yang memimpikan hunian idaman dengan lokasi yang strategis," ucap Kelly saat ditemui di Marketing Gallery Anwa Residence Apartemen at Bintaro

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ombudsman Temukan Kasus Beli Rumah KPR, Jumlahnya Terbilang Kecil

Ombudsman menemukan adanya laporan terkait maladministrasi dalam pembelian rumah berbasis Kredit Pemilikan Rumah atau KPR pada pemenuhan sertifikat konsumen.

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengatakan, laporan yang masuk ke pihaknya terkait kasus beli rumah KPR melibatkan bank BUMN ini di sepanjang 2022 ini memang masih kecil, baru ada 22 laporan.

"Bentuknya dibanding laporan asuransi yang berjumlah ratusan laporan yang sedang ditangani, laporan terkait KPR ini dinilai masih sangat sedikit dan masih bisa diselesaikan. Namun demikian, kami melihat potensi pengaduan terkait KPR ini ke depan akan semakin besar," ujarnya dalam sesi konferensi pers, Kamis (29/12/2022).

Guna mengantisipasi laporan yang semakin besar, Ombudsman lantas membuat sebuah kajian terkait itu. Yeka menyebut, paling tidak ada tiga pihak besar yang terlibat dalam perjanjian penyedian perumahan.

Pertama, konsumen yang membeli rumah, kedua penyedia kredit, ketiga developer atau pengembang yang membuat rumah sehingga rumah itu bisa ditempati konsumen.

"Namun demikian, seringkali banyak kasus yang kami antisipasi, kreditnya sudah lunas, namun demikian sertifikat belum dapat. Kami lihat kenapa persoalan ini terjadi, mulai dari developer yang mangkrak dan sebagainya," imbuh Yeka.

"Beberapa kasus yang sedang kami tangani, contohnya kasus di Jawa Timur, ada pengembang yang sudah mangkrak bahkan tidak bisa ditelusuri lagi. Tapi konsumen tidak bisa mendapatkan sertifikatnya," bebernya.

3 dari 3 halaman

Kementerian ATR/BPN

Menurut dia, Kementerian ATR/BPN pun tidak serta merta bisa bantu menerbitkan sertifikat rumah KPR bagi konsumen, lantaran hak penggunanya tidak ada.

Upaya penerbitan sertifikat itu pun dicoba ke pengadilan, agar mau memberikan kuasa kepada bank untuk meminta sertifikat ke ATR/BPN.

"Namun ternyata kasus yang kami tangani tidak demikian. Bahkan pengadilan menolak permohonan BTN, sehingga konsumen tidak mendapat keadilan," kata Yeka.

Lebih lanjut, Yeka lantas membuka sebaran data temuan terkait sertifikat belum diterima meski telah melakukan pelunasan kredit. Berdasarkan hasil monitoring, Ombudsman RI menemukan lebih dari 600 permasalahan KPR di 7 lokasi berbeda, yakni Medan, Bandung, Sumedang, Garut, Bitung, dan Gresik (2 lokasi).

"Kalau misalnya kredit rata-rata sebesar Rp 200 juta, berarti sudah Rp 120 miliar. Ini baru yang kami temukan, belum tempat lain yang belum kami jangkau," terang Yeka.

"Mirip juga dengan kasus Meikarta yang sekarang masyarakat ramai-ramai menuntut. Ini adalah permasalahan yang tidak dimitigasi hak-hak konsumen dalam mencari keadilan ke mana," tegasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.