Sukses

Prediksi Harga Emas Pekan Ini, Siap-Siap Anjlok?

Harga emas diperkirakan akan berada pada kisaran USD 1.695 - USD 1.700 untuk jangka panjang.

Liputan6.com, Jakarta Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil yang meningkat memaksa harga emas berada di bawah USD 1.700 per ounce pada pekan lalu.

Emas menjadi 'karung tinju' karena lonjakan imbal hasil Treasury telah meremajakan perdagangan dolar raja. Ini baru saja menjadi berita buruk di mana-mana untuk emas. Tidak ada penangguhan hukuman yang terlihat untuk emas sampai pergerakan lebih tinggi dengan imbal hasil obligasi global berakhir," kata pasar senior OANDA analis Edward Moya, dikutip dari Kitco News, Senin (12/9/2022).

Emas Comex Desember akan ditutup pada hari Jumat di sekitar USD 1.727,20 per ounce, turun 2,5 persen pada minggu ini, menyusul reli di belakang laporan pekerjaan Agustus.

Tetapi para analis melihat pada Jumat pekan lalu hanya sebagai reli short-covering untuk harga emas.

"Pasar telah mengalami tren lebih rendah. Kami gagal mempertahankan level di atas USD 1.800. Level USD 1.700 adalah yang terendah. Saya memperkirakan pasar akan terikat pada kisaran berombak," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly kepada Kitco News.

"Dan sampai kita bisa mencapai di atas USD 1.745 pada basis penutupan, saya akan tetap bertahan, netral. Di atas itu, saya mulai positif," lanjut dia.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurs Dolar

Menurutnya, turunnya nilai tukar dolar AS akan memberikan ruang bagi emas untuk reli. Namun, analis tetap sangat berhati-hati, terutama memasuki akhir pekan yang panjang.

"Harga emas bisa jatuh jika USD 1.680 gagal bertahan,” ujar Pearce.

Jika dolar AS tetap tinggi dan harga emas menembus level di bawah USD 1.680 per ons, maka diprediksi akan membuat harga emas jatuh ke USD 1.550 per ons.

"Saya akan sangat berhati-hati di sini mengingat prospek jangka panjang untuk pasar saham. Saya tidak melihat bagaimana emas dapat mempertahankan reli dengan ekuitas semakin ditumbuk dan dolar dibeli saat turun," katanya.

"Jika posisi terendah jangka pendek dalam emas tidak dapat bertahan dan kita turun ke USD 1.678, emas bisa mundur ke posisi terendah pandemi di USD 1.625 dan bahkan USD 1.484. Emas perlu bertahan di USD 1.670 - USD 1.680. Jika tidak, emas akan turun. ke tingkat yang lebih rendah,” ujarnya.

3 dari 3 halaman

Level Harga Emas

Harga emas diperkirakan akan berada pada kisaran USD 1.695 - USD 1.700 untuk jangka panjang.

"Pasar bisa bergerak lebih rendah jika Fed terus menjadi sangat agresif dengan kenaikan suku bunga. Dolar mengumpulkan banyak dukungan dari gagasan bahwa Fed akan terus menaikkan suku secara agresif,” Kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly.

Cholly memperingatkan, ada kemungkinan harga emas bisa turun lebih banyak. Grafik jangka panjang menunjukkan bahwa USD 1.700 adalah level support yang baik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.