Sukses

Tanggapan Warga soal Harga BBM Naik: Pertalite Jangan Lebihi Rp 10 Ribu per Liter

Isu kenaikan harga BBM subsidi pada tanggal 1 September 2022 telah ramai beredar di masyarakat

Liputan6.com, Jakarta Isu kenaikan harga BBM subsidi pada tanggal 1 September 2022 telah ramai beredar di masyarakat. Namun, harga BBM subsidi tersebut tidak jadi naik pada hari ini.

Sementara itu harga Pertalite masih berada di harga Rp 7.650 per liter dan biosolar di harga Rp 5.150 per liter.

 

Isu kenaikan harga BBM subsidi tersebut sebelumnya membuat kegelisahan di masyarakat.

Tidak jadi naiknya harga BBM subsidi pada hari ini tentunya juga disyukuri masyarakat, salah satunya seorang pengendara motor di daerah Bogor, Marchelly (25).

"Semalam saya sempat dengar mau ada kenaikan harga BBM. Saya panik karna tidak ke SPBU, kemarin isi motor sampai penuh. Tapi syukur Alhamdulillah tidak jadi naik, soalnya yang diisukan naiknya sangat tinggi," katanya saat berbincang dengan Liputan6.com usai mengisi BBM di SPBU Bojong Nangka, Bogor, Kamis (1/9/2022).

Sebagai warga, tentunya Marchelly tetap berharap tidak ada kenaikan harag BBM, khususnya Pertalite. Kalaupun terpaksa naik, dirinya berharap kenaikannya tidak tinggi.

“Kalau memang akan naik nanti ya kalau bisa ga lebih dari 10 persen deh. Kalau bisa tidak usah naik saja,” ujarnya.

Ia juga mengatakan saat BBM naik sebelumnya, dirinya lebih memilih mengurangi penggunaan kendaraan. Hal itu dilakukan untuk menekan pengeluaran hariannya.

“Kalo BBM naik kebutuhan lain seperti sembako kan tidak mungkin ya dikurangi, masa saya tidak makan gara-gara BBM naik. Ya paling saya lebih membatasi penggunaan kendaraan yang berlebih jadi seperlunya saja," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pertalite Tidak Lebih dari Rp 10 Ribu per Liter

Senada dengan yang dikatakan Dani (33), pengendara motor yang sedang mengisi BBM masih di lokasi yang sama.

“Bagus deh tidak jadi naik. Kalau memang nanti akan naik juga, kalau bisa harganya tetap di bawah Rp 10 ribu per liter,” katanya.

Ia juga membeberkan keluhanya saat BBM naik pada waktu sebelumnya. Dimana seiring kenaikan harga BBM, harga bahan kebutuhan pokok biasanya akan ikut naik.

“Kalo BBM naik tuh pasti sembako ikutan naik. Ya semoga saja kalau BBM naik nantinya, harga sembako tidak ikutan naik,” tambah dia.

 

3 dari 3 halaman

Harga BBM Nonsubsidi Turun

Disisi lain nyatanya justru harga BBM non subsidi mengalami penurunan harga diantaranya adalah BBM Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Hal itu diumumkan melalui laman resmi web PT Pertamina (Persero) disebutkan, bahwa pihaknya melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

Adapun rata-rata penurunan harga berkisar antara Rp 2.000 per liter pada masing-masing jenis BBM non subsidi tersebut dan berbeda di setiap daerahnya di indonesia.

Secara spesifik misalnya di daerah Jakarta harga BBM Pertamax Turbo turun dari semula Rp 17.900 menjadi Rp 15.900, Dexlite dari semula Rp 17.800 per liter turun menjadi Rp 17.100 per liter. Sementara Pertamina Dex dari semula Rp 18.900 per liter menjadi Rp 17.400 per liter.

Reporter: Ine Vania Putri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.