Sukses

Pertamina Patra Niaga Sumbagsel Tambah Jam Operasional Fuel Terminal BBM

Pertamina dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh SPBU di wilayah Sumbagsel untuk menjalankan penyaluran BBM Bersubsidi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memastikan pasokan BBM di wilayah Bangka Belitung dalam kondisi aman di tengah kenaikan konsumsi.

Area Manager Communication, Relation, & CSR Pertamina Regional Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan menjelaskan,  Pertamina terus melakukan upaya optimalisasi penyaluran di wilayah Bangka Belitung untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Pertamina Patra Niaga mengoptimalkan penyaluran dari Fuel Terminal dan pelayanan kepada masyarakat di masing-masing lembaga penyalur atau SPBU dengan menambah jam operasional Fuel Terminal BBM untuk mengantisipasi lonjakan konsumsi dan mengoptimalisasi Awak Mobil Tangki agar lebih efektif," Ujar Nikho dalam keterangan tertulis, Rabu (24/8/2022).

Pertamina mencatat, untuk wilayah Bangka Belitung, konsumsi BBM jenis Bio Solar Subsidi sudah menyentuh angka 10 persen di atas proyeksi kuota BBM Bio Solar Subsidi untuk pertengahan bulan Agustus tahun 2022. Dengan Rata-Rata Konsumsi Harian Mencapai 519 KL per hari.

Sedangkan untuk produk Pertalite sudah mencapai sekitar 25 persen diatas proyeksi kuota BBM Pertalite untuk pertengahan bulan Agustus tahun 2022. Dengan Rata-Rata Konsumsi Harian Mencapai 1.121 KL per hari.

Pertamina dengan tegas telah menginstruksikan kepada seluruh SPBU di wilayah Sumbagsel untuk menjalankan penyaluran BBM Bersubsidi sesuai dengan regulasi yang berlaku.

"Kami telah memberikan peringatan keras kepada lembaga penyalur untuk tidak melakukan pelanggaran dalam penyaluran BBM khususnya terkait dengan tangki modifikasi. Mari kita kawal bersama dengan ketat, agar penyaluran BBM Subsidi yang diberikan oleh Negara tidak dimanfaatkan oleh para penimbun serta oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," tambah Nikho.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Beri Sanksi

Hingga pertengahan Bulan Agustus tahun 2022, Pertamina telah memberikan sanksi sebanyak 4 SPBU di wilayah Bangka yang melakukan pelanggaran dan telah diberikan sanksi. Salah satunya berupa sanksi skorsing penyaluran BBM Subsidi jenis Bio Solar dan Pertalite selama 30 hari, yang tentunya berdampak pada omzet penyalur. Hal ini diharapkan bisa menjadi efek jera kepada lembaga penyalur agar tidak mengulangi kesalahan.

Pertamina mendorong pihak SPBU untuk dapat melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum jika terdapat intimidasi oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Selain berkoordinasi dengan Stakeholder terkait dan Penegak Hukum, Pertamina meminta dukungan masyarakat agar dapat ikut berperan aktif untuk membantu melaporkan apabila ditemukan adanya indikasi kecurangan, masyarakat dapat segera melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum atau melalui Pertamina Call center (135), jika ada pelanggaran dari pihak lembaga penyalur, kami tidak segan-segan untuk memberikan sanksi.

3 dari 3 halaman

Stok BBM Pertalite dan Solar Jakarta Cukup untuk 16 Hari

PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) terus melakukan berbagai upaya untuk menjaga ketersediaan BBM khususnya BBM Bersubsidi Pertalite dan Solar di Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.

Area Manager Communication Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat memastikan jika ketahanan pasokan Pertalite dan Solar cukup hingga 16 hari kedepan untuk Wilayah Jawa Bagian Barat.

"Sebagai Perusahan yang diamanahkan oleh Negara untuk menyalurkan BBM Bersubsidi agar tepat sasaran apalagi di saat geliat perekonomian yang meningkat ini, berbagai penyesuaian telah kami lakukan untuk pastikan stok BBM Bersubsidi ini aman dan mencukupi. Kami juga sudah berupaya melakukan buildup stok di setiap SPBU di wilayah JBB. Stok akan selalu kami jaga sesuai dengan permintaan dari SPBU," ungkap Eko.

Ia pun menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini untuk Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten sampai dengan Mid Bulan Agustus 2022 Proporsi Penjualan Produk Pertalite sejumlah 79,9 persen untuk jenis Gasoline, sementara Proporsi Penjualan Produk Solar Subsidi mencapai 95 persen untuk Jenis Gasoil.

Dirinya menghimbau agar masyarakat menggunakan bahan bakar minyak sesuai dengan spesifikasi kendaraan, agar BBM Subsidi dapat diterima oleh masyarakat yang berhak dan tidak dimanfaatkan oleh para oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Kami berharap masyarakat bisa membeli BBM secara bijak, tidak perlu khawatir karena distribusi dilakukan seoptimal dan sebaik mungkin setiap harinya. BBM Bersubsidi Pertalite dengan harga Rp 7.650 per liter dan Solar Rp 5.150 per liter tersedia di berbagai wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat," pungkas Eko.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.