Sukses

IFC Kucurkan Pinjaman Rp 4,4 Triliun ke Bank KB Bukopin

International Finance Corporation (IFC) berkomitmen memberikan pinjaman senilai total USD 300 Juta atau setara Rp 4,41 Triliun (kurs 14.713 per dolar AS) kepada PT Bank KB Bukopin Tbk.

Liputan6.com, Jakarta International Finance Corporation (IFC) berkomitmen memberikan pinjaman senilai total USD 300 Juta atau setara Rp 4,41 Triliun (kurs 14.713 per dolar AS) kepada PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP atau Bank).

Pinjaman mencakup penerbitan obligasi sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia (Obligasi Sosial). Obligasi Sosial tersebut akan sepenuhnya didedikasikan untuk mendanai inisiatif sosial yang berfokus pada penanganan dampak sosial ekonomi akibat dari COVID-19 dan pembiayaan di segmen sosial seperti UMKM, perumahan yang terjangkau, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Struktur Obligasi sosial ini dilakukan untuk memberikan 100 persen dari hasil secara langsung dan tidak langsung untuk Bank KB Bukopin, yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki oleh bank terbesar Korea Selatan KB Kookmin Bank Co., Ltd. (KBHQ) sebesar 67 persen.

Obligasi sosial tersebut terdiri dari dua tahapan yaitu tahap pertama berupa pinjaman senilai USD 240 Juta atau setara dengan Rp 3,53 Triliun (kurs 14.713 dolar AS) yang dipinjam oleh KBHQ, dimana 100 persen dari pinjaman tersebut akan secara eksklusif dipinjamkan kembali ke Bank KB Bukopin yang akan disalurkan pada pembiayaan untuk pertumbuhan portfolio pinjaman sosial, dan tahap kedua yaitu pinjaman langsung kepada Bank KB Bukopin senilai USD 60 Juta atau setara dengan Rp 882,78 Miliar (kurs 14.713 per dolar AS) .

“Pinjaman tersebut akan disalurkan dalam bentuk kredit yang berwawasan lingkungan dan sosial, sejalan dengan program yang sedang berjalan yaitu terkait Keuangan Berkelanjutan dimana Bank KB Bukopin akan menghindari kegiatan pembiayaan yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan risiko sosial," kata Direktur Keuangan Bank KB Bukopin Seng Hyup Shin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (17/6/2022).

"Selanjutnya pembiayaan akan disalurkan kepada debitur yang kurang terlayani secara sosial. Semua akan dilaksanakan untuk berkontribusi dalam pemulihan ekonomi di Indonesia pasca pandemi Covid-19," lanjut dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investasi

IFC, anggota Grup Bank Dunia, adalah lembaga pembangunan global terbesar yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang.

Investasi tersebut tidak hanya akan berkontribusi pada pertumbuhan pembiayaan berorientasi sosial dengan cara yang bertanggung jawab terhadap Lingkungan dan Sosial, tetapi juga akan membantu mengembangkan pasarmodal di Indonesia, dengan menambahkan ikatan tematik lain dalam bentuk instrumen ikatan sosial pertama oleh bank swasta mana pun. di Indonesia.

“Kami bangga dapat menjalin kerjasamadengan Bank KB Bukopin melalui inisiatif besar Grup Bank Dunia yang melihat sebagai penerbitan ikatan sosial pertama oleh bank swasta mana pun di Indonesia,” kata Direktur Regional IFC untuk Asia Timur dan Pasifik Kim-See Lim.

Menurut Lim, investasi ini datang pada saat yang krusial ketika pandemi COVID-19 dirasakan telah memberikan kemunduran besar dalam upaya Indonesia untuk mengurangi kemiskinan dan mencapai tujuan pembangunannya.

"Ini merupakan langkah awal yang penting untuk mengembangkan pasar obligasi sosial di Indonesia yang dapat mempromosikan keberlanjutan dan inklusivitas sambil memberikan dukungan yang vital bagi pelaku bisnis UMKM dan lainnya yang terkena dampak pandemi, ” tutup Lim.

3 dari 3 halaman

KB Bukopin Ajak Investor Korsel Ekspansi Bisnis di Indonesia

KB Bukopin mencatat, hingga kuartal I 2022, program Korean Link Business telah menjaring 51 korporasi Korea Selatan di Indonesia, 44 di antaranya dalam penghimpunan dana, serta 7 lainnya dalam penyaluran kredit dan trade finance.

Program ekosistem korporasi di dunia bisnis ini dirancang untuk membantu perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia mengembangkan bisnis mereka.

Wakil Direktur Utama KB Bukopin Robby Mondong menyampaikan, selain mengakomodasi pelaku usaha dan korporasi Korea Selatan yang beroperasi di Indonesia, KB Bukopin yakin bahwa program Korean Link Business telah berhasil mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia.

"Sekaligus memperkuat eksistensi KB Bukopin menuju bank terbesar di Indonesia dan global," ujarnya di Jakarta, ditulis Rabu (8/6).

Banyak fasilitas yang disediakan Korean Link Business seperti produk kredit (lending), simpanan (funding), bank garansi, serta fasilitas trade finance seperti letter of credit (LC), Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN), dan standby LC.

Sejak Korean Link Business dijalankan pada kuartal I 2021, tingkat penghimpunan dana (funding) meningkat Rp 6,3 triliun menjadi Rp 7,8 triliun.

Sementara penyaluran kredit sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp 420 miliar. Nama-nama besar masuk ke dalam daftar itu, di antaranya Krakatau Posco, Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, Lock&Lock, dan masih banyak lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.