Sukses

Kejar Jadi Negara Maju, Pemerintah Incar Ada 1 Juta Wirausahawan Mapan

Indonesia diprediksikan akan bisa masuk menjadi negara maju peringkat ke-4 pada 2045.

Liputan6.com, Yogyakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, Pemerintah saat ini menargetkan bisa mewujudkan 1 juta wirausahawan mapan.

Menurut Teten, target tersebut merupakan target yang ambisius tapi mesti dilakukan. Sebab Indonesia diprediksikan akan bisa masuk menjadi negara maju peringkat ke-4 pada 2045.

"Salah satunya syaratnya minimum 4 persen sekarang baru 3,18 persen. Kita banyak UMKM tapi skalanya mikro, baru sekadar memenuhi kebutuhan rumah tangga atau subsisten, bukan industri. Bagaimana Perpes Nomor 2 Tahun 2022 melahirkan wirausaha mapan," kata Teten saat ditemui di Yogyakarta, Jumat (20/5/2022).

Teten menjelaskan, Peraturan Presiden (Perpres) No.2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024.

Pada tahun 2024, diprediksi usia produktif Indonesia akan mencapai 270 juta atau sebesar sebesar 68 persen dan terus meningkat sampai puncak di tahun 2036.

"Perpres ini menjadi fondasi untuk melahirkan sebanyak-banyaknya wirausaha muda yang produktif dan kreatif, menghasilkan UMKM Indonesia yang inovatif, kompetitif, siap dan tangguh baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Teten menegaskan tidak boleh membiarkan usaha mikro atau ultra mikro terus membesar dari sisi jumlah, namun mengalami stagnasi dalam pertumbuhan usahanya.

Menurutnya, memberdayakan usaha mikro menjadi wirausaha mapan sangat penting menjadi bagian dari kerja aktivis perubahan sosial, guna memperkuat ekonomi rakyat agar struktur ekonomi nasional lebih berkeadilan.

Faktanya saat ini, jumlah wirausaha Indonesia masih sangat terbatas, yakni baru 3,18 persen. Jauh tertinggal di bawah Singapura yang sudah di angka 8,76 persen, Thailand 4,26 persen dan Malaysia 4,74 persen.

Bahkan, negara-negara maju sudah mencapai 10-12 persen. Indonesia menargetkan jumlah wirausaha di tahun 2024 sebesar 3,95 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menteri Teten: Produk UMKM Harus Banjiri Marketplace

Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki, mengatakan Koperasi dan UMKM jangan hanya menjadi penonton dalam perdagangan digital, melainkan Produk Koperasi dan UMKM dalam negeri harus membanjiri marketplace.

Kata Teten, hal itu sesuai arahan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional dengan tema transformasi digital dan pendataan lengkap Koperasi dan UMKM.

Pasalnya, Indonesia adalah negara dengan potensi ekonomi digital terbesar di ASEAN yang diproyeksi mencapai angka Rp4.531 triliun pada 2030.

"UMKM kita harus meningkatan kualitas, kompetitif, akses rantai pasok produk dan akses modal dengan pendekatan inovasi serta teknologi untuk Koperasi dan UMKM," kata Teten dalam pembukaan pelatihan, peningkatan, Kapasitas KUMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), di Yogyakarta, Kamis (19/5/2022).

Teten menegaskan, UMKM Indonesia harus meningkatan kualitas SDM Koperasi dan UMKM dalam upaya pertumbuhan wirausaha muda dan baru yang produktif, kreatif dan siap bersaing di pasar global.

"Bapak Presiden Menargetkan, transformasi digital Koperasi dan UMKM adalah 30 Juta UMKM onboarding digital dan 500 Koperasi modern berbasis digital pada tahun 2024 serta 1 Juta UMKM onboarding di e-catalog LKPP pada 2022," ujarnya.

 

 

3 dari 3 halaman

Perpres

Adapun pada 3 Januari 2022, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Perpres No.2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional 2021-2024 dan pada tahun 2024, usia produktif Indonesia akan mencapai 270 juta atau sebesar sebesar 68 persen dan terus meningkat sampai puncak di tahun 2036.

"Perpres ini menjadi fondasi untuk melahirkan sebanyak-banyaknya wirausaha muda yang produktif dan kreatif, menghasilkan UMKM Indonesia yang inovatif, kompetitif, siap dan tangguh baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri," ujarnya.

Demikian, adanya dukungan dari Perpres tersebut dan semangat kolaborasi beragam stakeholder, Teten yakin, dalam hal ini ekosistem kewirausahaan nasional akan tumbuh terakselerasi dan secara signifikan mendorong rasio kewirausahaan bertumbuh.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.