Sukses

Harga Emas Naik Tipis Dibayangi Risiko Inflasi dan Penguatan Dolar AS

Harga emas di pasar spot naik 0,1 persen pada USD 1.805,95 per ounce, setelah mencapai level tertinggi dalam satu minggu di awal sesi.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik tipis dalam perdagangan yang fluktuatif pada Jumat (Sabtu waktu Jakarta).

Kenaikan harga emas didorong oleh meningkatnya kekhawatiran inflasi yang membantu meredam tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang lebih kuat dan imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi setelah data pekerjaan AS yang secara mengejutkan lebih optimis.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (5/2/2022), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen pada USD 1.805,95 per ounce, setelah mencapai level tertinggi dalam satu minggu di awal sesi. Harga emas batangan (Bullion) naik 0,8 persen sejauh minggu ini.

Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,2 persen lebih tinggi pada USD 1.807,80.

"Kami terus melihat tekanan inflasi membangun ekonomi. Akibatnya, ekspektasi Federal Reserve (The Fed) akan mengambil tindakan untuk melawannya," kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, David Meger.

"Namun, ini menciptakan dorongan yang kita lihat di pasar emas didukung oleh tekanan inflasi tersebut," lanjut dia.

Lonjakan tak terduga dalam pertumbuhan pekerjaan AS pada Januari yang beredam kekhawatiran seputar inflasi dan membebani sentimen risiko di kalangan investor. Data menunjukkan nonfarm payrolls AS meningkat 467.000 pekerjaan bulan lalu.

Harga minyak juga melonjak ke level tertinggi tujuh tahun, menambah tekanan terhadap inflasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Turun dari Level Tertinggi

Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara itu, benchmark imbal hasil 10-tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua tahun setelah data pekerjaan AS yang optimis mendukung kasus kenaikan suku bunga oleh Fed. Nilai tukar Dolar AS menguat dan membuat emas batangan mahal bagi pembeli luar negeri.

Harga emas telah turun sejak mencapai level tertinggi pada akhir Januari setelah Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga pada bulan Maret.

"Level USD 1.800 adalah kunci untuk emas dan jika emas dapat terus melayang di sekitarnya, itu akan sangat positif untuk bullion bullion," Edward Moya, Analis Pasar Senior di broker OANDA.

Di tempat lain, harga perak naik 0,2 persen menjadi USD 22,44 per ounce, harga platinum turun 1,1 persen menjadi USD 1.021,96 dan paladium turun 1,2 persen menjadi USD 2.297,63.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.