Sukses

Viral Korban Investasi Bodong Suntik Modal Alat Kesehatan Rugi Rp 1,2 Triliun

Kisah salah satu korban investasi bodong suntik modal Alat Kesehatan (alkes) mencuat di jagat maya Twitter.

Liputan6.com, Jakarta - Investasi di tengah pandemi kerap membawa harapan adanya tambahan pendapatan saat krisis. Namun, tak sedikit pula tawaran investasi yang ternyata ,menipu alias investasi bodong.

Kisah salah satu korban mencuat di jagat maya Twitter. Cerita yang diunggah akun @NickoRachman ini pun telah dibicarakan di platform media sosial lainnya.

Investasi bodong yang diceritakannya adalah investasi suntik modal Alat Kesehatan (alkes). Tentu saja, alkes selama pandemi memiliki permintaan yang tinggi. Sehingga tak heran banyak orang ingin meraup cuan dari bisnis itu.

Akun @NickoRachman telah mengizinkan Liputan6.com mengutip utas yang dibuatnya. Di dalamnya, ia menceritakan satu perempuan berinisial D yang disebut sebagai tersangka penggelapan dana investasi.

Pemilik akun sendiri merupakan korban investasi bodong itu yang mengaku telah merugi puluhan juga. Namun, ia tak merinci jumlah kerugiannya itu.

"btw gw korban juga, untungnya nominalnya cuma puluhan juta. soalnya banyak temen2 lain sampe 1-5M bahkan ada yang 20M," tulisnya.

 

Diawal utas, ia menyebut bahwa kasus ini sebagai Scam atau penipuan terbesar tahun ini. Kasusnya menyangkut investasi suntik modal alkes.

Saking banyaknya korban, ia menuliskan kerugian ditaksir sebesar Rp 1,2 Triliun. Sementara aset pelaku yang diakui telah disita sebesar Rp 36 Miliar.

"kerugian mencapai 1.2T dan asset yang berhasil di sita saat ini mencapai 36M. posisi pelaku saat ini kabur dan masih buron!," tulisnya.

Akun @NickoRachman ini menyebut dua nama yang disinyalir sebagai pelaku penipuan. Yang hingga saat ini masih dinyatakan kabur dari persoalan.

"update terakhir : si Dyna kabur & Viny juga menghilang. karena dari bawahan mereka pada minta uangnya balik, minimal modalnya," kata dia.

Informasi, dalam utas itu juga disisipkan beberapa video tersangka berinisial D berada dalam satu ruangan dengan sejumlah orang lainnya yang menanyakan terkait arus kas uang.

Namun, perempuan yang diduga tersangka dinilai memberikan penjelasan yang berbelit. Terduga tersangka itu terlihat terus menyatakan bahwa uang keuntungan investasi digelontorkan ke terduga tersangka lainnya berinisial V.

"Ya itu, kesini, nanti liat aja deh mutasinya pak ya," kata dia dalam unggahan itu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penipuan Sejak Lama

Mencuatnya cerita ini di jagat maya Twitter mengundang beragam tanggapan. Bahkan dari salah satu tangkapan layar yang diunggah @NickoRachman menyebut pelaku telah melakukan penipuan sejak lama.

Pesan langsung itu dikirimkan oleh akun @ichancum yang menceritakan kisahnya yang menjadi korban penipuan. Peniouan yang terjadi pada 2019 lalu itu disebut terkait kauss arisan online.

"Kak ini orang pernah saya laporin ke polres Jakpus kasus arisan online yanh dibawa kabur hampir 1M di 2019. Harus ditangkap nih orang, waktu saya dia lolos karena yang laporin cuma saya aja," kata dia.

"Korban yang lain gak mau laporin takut duitnya gak balik. Ternyata benerkan gak balik duitnya terus nih orang kabur. Dia, suaminya Dudy dan keluarganya komplotan semua," tambahnya.

Selain itu, ia juga melampirkan bukti sebuah percakapan teks WhatsApp dengan terduga tersangka. Ia pun memberikan keterangan laporan yang dulu semoat ia buat ke pihak kepolisian tak lagi dimilikinya.

"Serius nih buktinya surat laporan polisinya udah saya buang udah kelamaan ga di proses," kata dia.

"Ini orang harus ditangkep, ga kapok2. Korbannya banyak se Indonesia. Sampe ada grup WA nya dulu korban dyna rahmawaty," tutup pesan langsung itu.

Kembali ke kasus suntik modal Alkes, Warganet turut merespons cerita tersebut. Salah satunya bahkan mencantumkan nama-nama sejumlah orang dengan angka kerugian.

Menurut pantauan Liputan6.com, dari daftar yang diunggah warganet, kerugian paling kecil senilai Rp 9 juta. Sedangkan kerugian terbesar dari daftar yang sama sebesar Rp 4 Miliar.

Dari daftar itu, terlihat jumlah kerugian yang berbeda-beda yang diterima korban. Namun, rata-rata kerugian sekitar puluhan juta per orang.

Tim Liputan6.com sempat menelusuri adanya grup korban penipuan investasi suntik modal alkes ini. Grup di Telegram dengan nama Korban SunMod terpantau menampung 3442 anggota.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.