Sukses

Daftar 14 Isu yang Dibahas dalam Perundingan Putaran 11 IEU–CEPA

Perundingan pekan pertama putaran ke-11 IEU–CEPA berhasil memperoleh kemajuan dengan membahas 14 isu perdagangan dan investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Uni Eropa telah menyelesaikan pekan pertama putaran ke-11 Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU–CEPA). Rangkaian putaran ke-11 perundingan IEU–CEPA ini dilaksanakan secara hibrida pada 8–19 November 2021.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono menjelaskan, perundingan pekan pertama putaran ke-11 ini berhasil memperoleh kemajuan dengan membahas 14 isu perdagangan dan investasi. Pekan kedua perundingan putaran ke-11 berlanjut mulai Senin (15/11/2021).  Kedua belah pihak sepakat menjajaki pertemuan intersesi sebelum tahun 2021 berakhir.

“Menteri Perdagangan RI Muhammad Lutfi dan Executive Vice President Uni Eropa Valdis Dombrovskis telah bertemu di sela-sela pertemuan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) bulan Oktober lalu. Kedua pihak sepakat untuk mendorong penyelesaian perundingan secepatnya dan memberikan mandat kepada para negosiator untuk memperoleh kemajuan pada putaran ke-11 ini,” kata Djatmiko, dikutip dari rilis Kemedag, Selasa (16/11/2021).

Delegasi Indonesia dipimpin oleh Ketua Kelompok Perunding Indonesia Iman Pambagyo, sedangkan Ketua Perunding Uni Eropa adalah Directorate General for Trade, European Commission Filip Deraedt.

Iman menyampaikan, di tengah situasi pandemi COVID-19, kedua pihak tetap berupaya untuk mencapai kemajuan dalam perundingan, terutama untuk isu-isu yang bersifat teknis dan hampir mencapai kesepakatan.

"Pada putaran ini, kedua pihak berhasil menyepakati secara teknis isu sanitasi and fitosanitasi". kata dia.

14 isu yang dirundingkan pada perundingan putaran kali ini, di antaranya adalah perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, kompetisi, ketentuan asal barang, hambatan teknis perdagangan, sanitasi dan fitosanitasi, dan instrumen pengamanan perdagangan.

Selanjutnya perdagangan dan pengembangan berkelanjutan, usaha kecil menengah, kerja sama ekonomi dan peningkatan kapasitas, pengadaan pemerintah, penyelesaian sengketa, serta transparansi dan good regulatory practice.

Perundingan putaran ke-11 ini, menurut Iman, merupakan kelanjutan perundingan putaran ke-10 yang diselenggarakan secara virtual pada 22 Februari–5 Maret 2021.

Awalnya, perundingan Putaran ke-11 dijadwalkan pada Juli 2021, namun tertunda karena lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekspo Impor Eropa dan Indonesia

Kemendag membeberkan, bahwa pada 2020, Uni Eropa adalah tujuan ekspor dan asal impor nonmigas terbesar ketiga bagi Indonesia. Nilai total perdagangan Indonesia-Uni Eropa mencapai USD 25,5 miliar dengan nilai ekspor Indonesia ke Uni Eropa sebesar USD 14,4 miliar dan impor Indonesia dari Uni Eropa USD 11,1 miliar.

Adapun komoditas ekspor andalan Indonesia ke Uni Eropa pada 2020, yaitu minyak kelapa sawit dan pecahannya; industrial monocarboxylic fatty acids; alas kaki dengan sol karet, plastik, kulit, maupun kain; serta karet alam.

Sementara itu, komoditas impor utama Indonesia dari Uni Eropa pada 2020 adalah obat-obatan; peralatan mesin untuk mencuci piring; perangkat listrik untuk jaringan telepon; jet turbo, pendorong turbo, dan turbin gas lainnya; serta instrumen dan aplikasi untuk keperluan medis, operasi, gigi, maupun kedokteran hewan, demikian menurut Kemendag.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.