Sukses

Sri Mulyani: Penerimaan Pajak Jadi Kunci Penting Pulihkan APBN

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa teknologi digital memberikan tantangan dan peluang, bahkan tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga sosial.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa salah satu kunci untuk konsolidasi dan penyehatan kembali Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) adalah dengan peningkatan pendapatan negara. Hal ini terutama di bidang perpajakan.

APBN selama pandemi Covid-19 telah bekerja luar biasa keras, termasuk untuk penanganan pandemi hingga pemberian bantuan sosial. Kendati demikian, kata Sri Mulyani, APBN harus terus dijaga, karena dalam jangka panjang dan menengah, harus kembali sehat.

Ia mengungkapkan berbagai reformasi dilakukan dalam keuangan negara, tapi tetap mengevaluasi keuangan negara dengan menerapkan spending better. Selain itu juga melakukan pembiayaan negara yang semakin inovatif.

"Namun salah satu kunci penting bagi konsolidasi dan penyehatan APBN kita adalah peningkatan pendapatan negara, terutama di bidang pajak. Oleh karena itu, reformasi di bidang pajak dan perpajakan menjadi penting," kata Sri Mulyani dalam DJP TI Summit 2021 pada Rabu (18/8/2021).

Teknologi digital pun disebut sebagai elemen penting untuk mendesain reformasi perpajakan. Dua hal penting di dalam reformasi perpajakan yang tidak boleh ditinggalkan adalah reformasi di bidang kebijakan dan di bidang administrasi perpajakan, terutama dalam menghadapi shock akibat Covid-10 dan karena kemunculan revolusi teknologi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Teknologi Digital

Sri Mulyani mengungkapkan bahwa teknologi digital memberikan tantangan dan peluang, bahkan tidak hanya di bidang ekonomi, tapi juga sosial. Di dalam masa pandemi ini, semuanya mengandalkan teknologi digital.

"Oleh karena itu, kita perlu memahami apa makna teknologi digital yang hadir bersama kita dan bagaimana implikasinya bagi kita, terutama di Ditjen Pajak," tuturnya.

Sementara itu, dari sisi kebijakan, pemerintah juga terus berkoordinasi antar otoritas pajak seluruh dunia.

"Karena semua negara juga menghadapi Covid-19, mereka juga melakukan extraordinary policy menggunakan APBN-nya, dan mereka sekarang juga berjuang untuk mulai menyehatkan APBN mereka," ungkapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.