Sukses

Rupiah Terperosok, Tembus 14.535 per Dolar AS

Rupiah dibuka di angka 14.510 per dolar AS, melemah dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Rupiah melemah seiring meningkatnya ekspektasi pasar akan adanya pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral AS The Fed.

Mengutip Bloomberg, Kamis (1/7/2021), rupiah dibuka di angka 14.510 per dolar AS, melemah dibanding dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.500 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah kembali bergerak melemah ke 14.535 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.510 per dolar AS hingga 14.549 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 3,45 persen.

"Rupiah kelihatannya masih akan melemah hari ini setelah penguatan dolar AS karena data tenaga kerja AS versi perusahaan swasta Automatic Data Processing atau ADP dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar semalam," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara, Kamis (1/7/2021).

ADP menyampaikan terdapat penambahan 692.000 pekerja pada Juni, melebihi ekspektasi pasar 550.000 pekerja.

Dengan hasil data tersebut, lanjut Ariston, pasar berekspektasi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang akan dirilis pada Jumat (2/7) akan menunjukkan data yang juga lebih bagus dari ekspektasi.

Data tenaga kerja yang membaik menjadi salah satu pertimbangan The Fed untuk mengetatkan kebijakan moneternya, di samping data inflasi. Kebijakan moneter yang lebih ketat tersebut akan mendorong penguatan dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PPKM Mikro

Sementara itu dari dalam negeri, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang santer akan diimplementasikan selama Juli, bisa turut memicu pelemahan nilai tukar rupiah.

"Kebijakan tersebut bisa berimbas pada pelambatan pemulihan ekonomi nasional. PPKM Darurat memberlakukan pembatasan aktivitas ekonomi yang lebih ketat dari sebelumnya," ujar Ariston.

Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi melemah ke arah Rp14.550 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp14.450 per dolar AS.

Pada Rabu (30/6) lalu, rupiah ditutup melemah 15 poin atau 0,1 persen ke posisi Rp14.500 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.485 per dolar AS.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.