Sukses

Jadi Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, Erick Thohir Dianggap Bawa Banyak Inovasi

Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menyambut baik terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) menyambut baik terpilihnya Erick Thohir sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mengingat berbagai prestasi, terobosan, dan inovasi yang sudah terbukti dilahirkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara tersebut.

"Menurut saya ini merupakan kabar yang sangat bagus dan luar biasa baik karena menurut saya bapak Menteri BUMN Erick Thohir sudah terbukti membawa banyak terobosan dan inovasi terkait dengan ekonomi syariah secara umum," ujar Ketua Umum AFSI Ronald Yusuf Wijaya dikutip dari Antara, Senin (25/1/2021).

Menurut Ronald, salah satu terobosan dan prestasi Menteri BUMN Erick Thohir adalah penggabungan atau merger tiga bank syariah BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

Penggabungan itu, kata dia, bertujuan agar bank syariah di Indonesia memiliki bank berkategori buku IV atau bank dengan modal inti tertinggi minimal Rp30 triliun.

"Saya semakin optimistis bahwa kita bisa benar-benar mendorong ekonomi syariah ke arah yang lebih baik lagi dengan kepemimpinan bapak Erick Thohir," kata Ketua Umum AFSI tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2024 dalam Musyawarah Nasional Masyarakat Ekonomi Syariah, Sabtu, 23 Januari 2021.

Di tengah pandemi ini, Erick mengharapkan dapat menjadi momentum bagi ekonomi syariah untuk bangkit dan memiliki daya tahan lebih baik terhadap gejolak.

Erick Thohir menggantikan WImboh Santoso, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang menjabat Ketua Umum MES periode 2017-2020.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Daerah MES Bandung Barat, Dandin Sholihin mengharapkan MES bisa mengambil langkah berani dalam menjawab tantangan ke depannya di bawah kepemimpinan Erick Thohir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sah, Erick Thohir jadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah Gantikan Bos OJK

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir resmi menjabat Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2021-2024 menggantikan Ketua MES sebelumnya yang dijabat oleh Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso.

Penetapan Erick sebagai pimpinan MES sendiri berdasarkan hasil sidang Tim Formatur Munas MES V yang digelar di secara virtual pada Sabtu, (23/1) sore.

Dalam sambutannya, Erick menyampaikan apresiasi kepada seluruh pengurus yang telah memberikan kepercayaan untuk menakodai MES dalam empat tahun mendatang. Dia pun berjanji untuk menjaga amanah tersebut dengan mempercepat upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

"Bismillah, ini adalah amanah yang harus saya jaga. Saya merasa terhormat bisa memimpin sebuah organisasi yang punya visi dan misi yang kongkrit untuk pengembangan ekonomi Syariah di Indonesia," tegasnya.

Erick menyampaikan, di bawah kepemimpinannya ingin membuktikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 justru menjadi momentum bagi ekonomi syariah untuk bangkit dan memiliki daya tahan lebih baik atas berbagai gejolak ekonomi.

"Kondisi pandemi harus menjadi momentum, untuk menunjukkan bahwa ekonomi syariah memiliki daya tahan lebih baik terhadap gejolak dan krisis," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti tingkat penetrasi bank syariah Indonesia yang masih rendah. Bahkan jika dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia, tingkat penetrasinya sangat jauh tertinggal.

"Data penetrasi bank syariah kita masih rendah kalau kita bandingkan dengan Turki dan Yordania. Jangan bandingkan dengan Malaysia, padahal tetangga tapi jauh sekali," jelas Menteri Erick dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF) pada Jumat (22/1).

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, penetrasi pasar bank syariah di Indonesia masih sangat rendah yaitu 4,1 persen. Sementara Malaysia sudah mencapai 29 persen, Yordania 16,4 persen, dan Turki 6,1 persen.

Oleh sebab itu, pemerintah terus berusaha meningkatkan penetrasi bank syariah. Terlebih lagi, pergeseran minat penduduk Indonesia terhadap konsep syariah sudah mulai terjadi sejak 2016.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.