Sukses

Mudahkan Urusan Kelistrikan, Aplikasi New PLN Mobile Siap Meluncur

New PLN Mobile diharapkan memberi pengalaman baru kepada pelanggan yang memudahkan urusan kelistrikan.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) siap meluncurkan aplikasi New PLN Mobile yang merupakan sebuah aplikasi yang menjawab semua kebutuhan pelanggan di sektor kelistrikan dengan kemasan canggih dan futuristik dalam satu genggaman.

Dilansir dari Youtube resmi PLN, Minggu (20/12/2020), New PLN Mobile menjadi sebuah jawaban atas tantangan era digital di mana kita dituntut untuk beradaptasi dan berinovasi, untuk mengoptimalkan bisnis dan operasi di seluruh negeri.

"New PLN Mobile diwujudkan untuk menjawab tantangan ini sebagai solusi yang terintegrasi. Membuat semua urusan pelanggan menjadi mudah, seperti membayar tagihan, membeli token, dan mengontrol pemakaiannya," kata Direktur Utama PT. PLN (Persero), Zulkifli Zaini.

Zulkifli menjelaskan aplikasi ini juga memiliki fitur notifikasi lengkap, seperti pemadaman, keluhan laporan, hingga notifikasi tindak lanjut pengaduan, bahkan untuk tambah daya makin mudah, begitu pula layanan Baca Meter Mandiri.

Selain itu juga bisa dilakukan pembelian token listrik, atau membayar tagihan pun akan lebih mudah sehingga pelanggan tidak perlu ke mana-mana lagi cukup dari aplikasi ini. Bahkan, melalui aplikasi New PLN Mobile, notifikasi bila ada pemutusan jaringan listrik karena pemeliharaan pun bisa diketahui oleh pelanggan terlebih dahulu.

“Diharapkan dengan hadirnya New PLN Mobile, bisa memberi pengalaman baru kepada pelanggan, pengalaman yang memudahkan urusan kelistrikan menjadi semakin praktis dan efisien,” pungkasnya.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Pastikan Kesiapan Infrastruktur Pendukung Mobil Listrik

Sebelumnya, PT PLN memastikan kesiapan pasokan listrik yang cukup dan tersedianya infrastruktur untuk mendukung hadirnya Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan, pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendorong implementasi kebijakan kendaraan listrik.

"Kebijakan ini diharapkan akan menjadi salah satu langkah strategis Pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi, sekaligus sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi," ujar Luhut dalam keterangan resmi, Jumat (18/12/2020).

Senada dengan Menko Marves, Menteri ESDM Arifin Tasrif menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik berbasis baterai.

"Dasar pemikiran Program KBLBB tersebut adalah untuk meningkatkan Ketahanan Energi Nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM, yang akan berdampak positif dalam pengurangan tekanan pada Neraca Pembayaran Indonesia akibat impor BBM," Arifin.

Dirinya menambahkan, diperlukan penggunaan sumber energi lokal terutama energi baru terbarukan dan gas, yang digunakan untuk pembangkit listrik sebagai penyedia listrik bagi KBLBB. Sehingga dapat meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi Gas Rumah Kaca nasional.

Pada kesempatan ini Kementerian ESDM juga menyampaikan rencana pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 2.400 titik, dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 10 ribu titik sampai dengan tahun 2025, serta peningkatan daya listrik di rumah tangga pengguna KBLBB.

"Melalui public launching ini PLN siap mendukung era Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) dan PLN memastikan penyediaan infrastruktur kelistrikan melalui pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU)," ujar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini.

Saat ini, PLN sudah mengoperasikan total 20 unit SPKLU PLN dan 2 unit SPKLU yang merupakan pilot project partnership dengan para mitra. Dalam pengembangan SPKLU PLN juga meluncurkan platform digital charge.in yang diharapkan 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.