Sukses

Terapkan Protokol Kesehatan, Pariwisata Karimunjawa Kembali Dibuka Bertahap

Taman Nasional (TN) Karimunjawa Jepara, Jawa Tengah telah kembali dibuka sejak Jumat (16/10) lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas, Taman Nasional (TN) Karimunjawa yang berada di Jepara, Jawa Tengah telah kembali dibuka sejak Jumat (16/10) lalu dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Pembukaan dilakukan langsung oleh Tim dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dipimpin oleh Asisten Deputi Infrastruktur Dasar, Perkotaan, dan Sumber Daya Air, Deputi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rahman Hidayat, turut mendampingi pembukaan secara simbolis oleh Bupati Jepara Dian Kristiandi, guna melepas wisatawan ke Taman Nasional Karimunjawa dari Pelabuhan Penyeberangan Kartini, Jepara, Jawa Tengah.

"Pembukaan pelayaran ke Karimunjawa, dalam hal ini saya sangat sepakat, artinya harus seimbang antara tetap menjaga kesehatan dengan fungsi ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Apabila kita sadari ketika pandemi melanda, di Pulau Jawa khususnya Jepara itu zona merah tetapi tidak Karimun Jawa yang masih zona hijau," ujar Asdep Rahman dalam pernyataannya, Senin (19/10).

Menurut, Asdep Rahman, sejalan dengan hal tersebut, penerapan protokol kesehatan ketat dimulai pintu masuk itu adalah mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar.

"Jadi artinya penerapan protokol kesehatan ketat dimulai di pintu masuk, semisal harus rapid test pada setiap penumpang. Sebab, kita yang berpotensi membawa 'masalah' ke Karimunjawa, oleh karenanya protokol kesehatan itu sangatlah penting," jelasnya.

Menurut pemantauan langsung Tim Kemenko Marves, terhitung sekitar 200 wisatawan menyeberang ke Karimunjawa dengan menumpang Kapal Motor Cepat (KMC) Express Bahari.

Senada dengan Asdep Rahman, Bupati Jepara Dian Kristiandi menjelaskan, pembukaan pariwisata ke Karimunjawa dilakukan secara bertahap dan tetap dibatasi. Menurutnya, upaya ini menandai telah dibukanya kembali obyek wisata Kepulauan Karimunjawa setelah ditutup sekitar 7 bulan akibat pandemi.

"Kuota wisatawan dibatasi 50 persen dari kapasitas normal, mulai dibiasakan tatanan kehidupan yang baru untuk bangkit dari pandemi. permasalahan kesehatan dan ekonomi bisa berjalan seimbang di tengah pandemi. Selama protokol kesehatan diterapkan dengan baik, semua juga akan terlaksana dengan baik. Apalagi wisata menjadi tulang punggung penopang perekonomian masyarakat Karimunjawa," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wajib Terapkan Protokol Kesehatan

Pariwisata di Karimunjawa wajib menerapkan protokol kesehatan dengan pengawasan ketat dari Satgas covid-19 Kabupaten Jepara. Bagi para wisatawan yang akan berkunjung, wajib membawa surat bebas Covid-19 melalui rapid test atau negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes usap (swab test), dan harus ditunjukkan kepada petugas saat akan menyeberang di pintu masuk pelabuhan.

Pelayanan rapid test di Pelabuhan pun akan disediakan oleh tenaga kesehatan swasta dengan biaya Rp 150.000. Namun, anak-anak, lansia, dan ibu hamil, untuk saat ini dilarang berkunjung akibat memiliki risiko tinggi terinfeksi covid-19.

"Kami tetap akan melakukan evaluasi, Satgas Penanganan covid-19 senantiasa memonitor dan mengevaluasi secara intensif dan berkala. Jika dinyatakan aman, maka kuota wisatawan ditambah," ungkapnya.

"Hasil evaluasi ini menentukan rencana pembukaan penuh wisata Karimunjawa. Kegiatan wisata Karimunjawa bisa ditutup lagi jika nantinya jadi klaster baru penularan Covid-19 akibat ketidakpatuhan semua pihak, termasuk wisatawan," tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.