Sukses

Peserta Kartu Prakerja Langsung Kantongi Insentif Rp 600 Ribu per Bulan Usai Pelatihan

Setiap peserta program kartu prakerja akan mendapat paket manfaat senilai Rp 3,55 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Kemitraan dan Komunikasi PMO Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky, menegaskan bahwa pemberian insentif peserta program Kartu Prakerja sebesar Rp 600 ribu per bulan akan cair jika peserta sudah menyelesaikan pelatihan. Adapun besaran insentif ini akan diberikan selama empat bulan.

"Setelah penerima manfaat menyelesaikan pelatihan maka penerima Kartu Prakerja dapat menerima bantuan insentif sebesar Rp 600 ribu per bulan," kata dia dalam video conference di Jakarta, Senin (27/4/2020).

Untuk mencairkan insentif tersebut, peserta Kartu Prakerja dapat dengan bebas memilih rekening atau mendaftarkan rekening miliknya, bisa melalui BNI atau salah satu rekening mitra pembayaran lainya.

Setelah itu, pemerintah akan mentransfer langsung dari BNI ke rekening penerima manfaat.

"Insentif akan ditransfer langsung dari BNI ke rekening penerima manfaat setelah penerima tuntaskan 1 latihan dan berikan ulasan rating," tandas dia.

Seperti diketahui, setiap peserta program kartu prakerja akan mendapat paket manfaat senilai Rp 3,55 juta.

Adapun paket bantuan Kartu Prakerja tersebut terdiri dari bantuan pelatihan sebesar Rp 1 juta dan insentif pasca pelatihan sebesar Rp 600 ribu per bulan untuk empat bulan, serta insentif survei kebekerjaan dengan total Rp 150 ribu.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pemerintah Akui Kartu Prakerja Berevolusi Jadi Semi Bansos

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu sempat berujar bahwa Program Kartu Prakerja saat ini sudah beralih fungsi dari sebelumnya untuk pelatihan dan peningkatan skill menjadi semi bantuan sosial (bansos).

Pernyataan itu dibenarkan Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja, Panji Winanteya Ruky, yang mengatakan Kartu Prakerja yang digaungkan Jokowi sejak kampanye 2019 lalu itu kini terpaksa lahir jadi program bansos selama masa pandemi virus corona (Covid-19).

"Jadi ini adalah bukti bahwa memang program ini telah berevolusi, bahkan sebelum lahir sudah berevolusi dari desain awal. Dan kami harus lakukan ini karena fokusnya sekarang adalah benar-benar untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak," tuturnya dalam video conference, Sabtu (25/4/2020).

Panji menekankan, bentuk pemberian bansos dalam Kartu Prakerja saat ini juga tak bisa dilakukan secara online. Sebab itu telah melanggar aturan yang ditetapkan pemerintah selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Saya mungkin klarifikasi, online itu kedaruratan. Jadi desainnya itu sebetulnya offline dan online. Jadi sudah ada ribuan pelatihan yang disiapkan yang sifatnya kelas, workshop, bengkel. Cuman belum bisa karena Covid," ucap dia.

3 dari 3 halaman

Tidak Langsung

Kendati begitu, ia menambahkan, para peserta terpilih dari program Kartu Prakerja juga tak akan langsung mendapat bansos berupa uang tunai. Mereka tetap harus mengikuti berbagai program pelatihan untuk bisa mendapat pembekalan insentif tersebut.

"Makanya desain insentifnya itu hanya diberikan jika sudah menyelesaikan pelatihan. Jadi kami berikan insentif, kalau menyelesaikan pelatihan 1 baru dapat insentifnya. Kami harap itu dapat menyelesaikan masalah dengan completion rate," ujarnya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini