Sukses

Tingkatkan Kesejahteraan Petani, PGN Bangun Koperasi Karet di Desa Pagardewa

Koperasi Binaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan Kerjasama dengan PT Kirana Megatara Tbk untuk menyerap hasil perkebunan karet di daerah Desa Pagardewa Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Liputan6.com, Muara Enim Koperasi Binaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan Kerjasama dengan PT Kirana Megatara Tbk untuk menyerap hasil perkebunan karet di daerah Desa Pagardewa Kecamatan Lubai Ulu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Program ini merupakan program kerja sama pertama kali di Indonesia antara koperasi hasil binaan CSR perusahaan dengan produsen secara langsung. Di awal kerja sama ini, koperasi binaan PGN yang bernama Koperasi Padetra Arto Mulyo menjual langsung hasil perkebunan karet dengan target 1 ton per bulan.

Division Head CSR PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Anak Agung Raka Haryana mengatakan, koperasi karet diharapkan dapat membantu para petani sekitar Pagardewa untuk meningkatkan kesejahteraan hidup. Dengan koperasi karet tersebut juga memungkinkan para petani mendapatkan harga jual karet sesuai dengan harga pasar.

“Sebagai subholding gas bumi di Indonesia, PGN terus berkomitmen untuk memberikan energi baik dalam meningkatkan kualitas hidup untuk masyarakat di Indonesia. Contoh kerja sama koperasi binaan PGN dengan Kirana Megatara adalah CSR yang inklusif, yakni menciptakan lapangan kerja serta peluang hidup yang lebih baik sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya,” kata Agung.

Agung menjelaskan, kerja sama dengan Kirana Megatara karena perusahaan tersebut merupakan produsen karet remah (crumb rubber) terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 18% secara nasional. Produk yang dihasilkan berupa karet dengan spesifikasi teknis (technical specified rubber) yang dikenal dengan istilah Standard Indonesian Rubber (SIR) dan diekspor ke berbagai negara sebagai bahan baku utama ban yang diproduksi oleh pabrik-pabrik ban terkemuka dunia.

Untuk menghasilkan produk berkualitas sesuai dengan standar internasional, Kirana Megatara Group selalu berusaha menggunakan bahan baku yang bersih dan menjalankan proses produksi secara terintegrasi dengan pengawasan kualitas yang handal. Kemitraan jangka panjang dengan petani karet dan pedagang bahan olah karet (BOKAR) menjadi pilihan dalam menjaga kualitas dan kontinuitas bahan baku.

 

Direktur Eksekutif Center for Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT) Universitas Trisakti, Maria Radyati Phd mengatakan, langkah PGN dapat menjadi percontohan bagi perusahaan lain yang dapat memanfaatkan tanggung jawab sosialnya secara efektif melalui kerja sama yang disesuaikan dengan keahlian masyarakat setempat.

“Upaya PGN mendirikan koperasi karet ini patut diapresiasi. Dengan ini berarti kesejahteraan masyarakat di sekitar operasional perusahaan dapat mandiri dan sejahtera, sehingga sustainable livelihood masyarakat melalui kegiatan ini dapat tercipta dan menginsipirasi perusahaan lainnya untuk lebih peduli kepada masalah di sekitar lingkungan perusahaan berada,” ujar Maria Radyati.

Kemudian, Agung menambahkan, selain mendirikan Koperasi Karet, Desa Binaan Pagardewa, perusahaan juga rutin melaksanakan pemeriksaan kesehatan masyarakat, mendirikan Bank Sampah, mendirikan koperasi simpan pinjam, sarana air bersih dan perpustakaan, dan juga PGN terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan potensi masyarakat sekitar melalui program Desa Binaan PGN.

Berbagai pelatihan dan penyuluhan diberikan kepada warga agar secara aktif terlibat dalam pengembangan potensi masyarakat sehingga bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Desa Pagardewa.

“Program Desa Binaan PGN sendiri telah dilaksanakan sejak tahun 2016 di sekitar wilayah operasional PGN, terutama di Desa/Kelurahan sekitar Offtake Station PGN. Di tahap awal, PGN telah mengembangkan 4 Desa Binaan yang masing-masing berlokasi di Kelurahan Tembesi, Batam di sekitar wilayah Offtake Station Panaran; Desa Pagardewa, Muara Enim di sekitar wilayah Offtake Station Pagardewa; Desa Sriminosari, Lampung Timur di sekitar wilayah Offtake Station Labuhan Maringgai; dan Desa Teluk Terate, Serang di sekitar wilayah Offtake Station Bojonegara.” tutup Agung.

 

(*)

Video Terkini