Sukses

Pikirkan Pekerjaan, 40 Persen Karyawan Kurang Tidur

Biasanya yang menyebabkan kuran tidur atau sulit tidur karena memikirkan masalah bisnis dan hubungan dengan rekan kerja.

Liputan6.com, Jakarta - Menurut sebuah survei terhadap 2.800 orang oleh Accountemps, lebih dari 40 persen pekerja menyatakan bahwa mereka kurang tidur karena tidak dapat melepaskan pekerjaan dari pikiran.

"Jika tidak tidur, Anda akan memiliki produktivitas yang rendah, selain itu timbul masalah kesehatan dan masalah keseimbangan kerja-hidup," jelas Bill Driscoll, Presiden Accountemps.

Banyak orang mengatakan mereka tetap fokus pada masalah bisnis atau mengkhawatirkan hubungan dengan rekan kerja walaupun sedang dalam kondisi lelah.

Beberapa orang mengatakan takut dipecat dan beberapa lainnya menyalahkan bos.

Jika lebih rinci, di kurang tidur banyak dialami oleh anak mudah. Dalam survei tersebut, hampir 60 persen orang muda (antara 18 dan 34 tahun) melaporkan kurang tidur akibat masalah pekerjaan.

Menariknya, perempuan lebih jarang kurang tidur karena masalah pekerjaan.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Apa yang bisa Anda lakukan:

Dilansir dari CNBC berikut adalah solusi yang mungkin bisa diterapkan untuk menghindari kurang tidur akibat pekerjaan.

Satu jam sebelum tidur, buatlah daftar masalah di tempat kerja yang menyebabkan Anda stres, kata Dokter Chris Winter, yang merupakan penulis dari artikel "Solusi Tidur: Mengapa Tidur Anda Rusak dan Cara Memperbaikinya."

Tahan keinginan untuk membuka laptop pada pagi hari atau subuh. Mengerjakan pekerjaan di pagi-pagi buta tidak membuat pekerjaan Anda menjadi jauh lebih baik. Cahaya dari komputer akan membuat Anda stress.

Luangkan waktu untuk rekan kerja jika Anda merasa rekan kerja dapat membawa manfaat untuk menguatkan diri di dunia kerja. Anda dapat ceritakan ke rekan kerja alasan Anda stress berada di tempat kerja.

Reporter: Chrismonica

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.