Sukses

Istri Bill Gates Ungkap Rahasia Pernikahan Selama 25 Tahun

Rahasia pernikahan Bill Gates dan istrinya selama 25 tahun.

Liputan6.com, Kirkland - Menjadi istri dari orang terkaya di dunia ternyata juga tidak mudah. Melinda Gates menceritakan pengalamannya menikah dengan pendiri Microsoft: Bill Gates.

Dilansir dari Fox Business, Melinda mengaku cukup berat menjadi istri Bill Gates yang dulu doyan bekerja. Ketika ditanya rahasia awetnya pernikahan mereka, Melinda menyebut jawabannya adalah humor.

"Ini menyenangkan, kami telah sampai ke titik di kehidupan di mana Bill dan saya bisa tertawa terhadap lebih banyak hal," ujar Melinda.

Wanita itu sempat mengenang ketika emosi sang suami yang memilih sibuk membaca buku tentang Winston Churchill. Padahal, Melinda butuh bantuan ketika mereka mau pergi bersama tiga anaknya.

Obat dari Melinda Gates adalah kesabaran mengingat ada tantangan work-life balance dalam pernikahan dengan bos Microsoft. Melinda berkata Bill Gates pun sempat khawatir menikah karena takut tak bisa menyeimbangkan kerja dan kehidupan pribadi.

"Ketika ia sulit memutuskan pernikahan, ia menjelaskan bahwa masalahnya bukan saya, tetapi tentang 'Apakah saya bisa menyeimbangkan antara kehidupan kerja dan keluarga,'" ujar Melinda seperti dikutip Market Watch.

Melinda turut menuliskan pengalamannya di buku berjudul The Moment of Life: How Empowering Women Changes the World. Dalam buku itu ia mendukung peran wanita dalam mengubah dunia, serta sedikit mengenai kisah cintanya dengan Bill Gates.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bagaimana dengan Buku Favorit Bill Gates?

Bill Gates adalah satu dari sekian banyak miliarder yang doyan membaca buku. Pada 2018, ada lima buku yang Bill Gates rekomendasikan kepada khalayak, dan salah satunya disebut bisa melawan kecemasan pikiran.

Bill Gates menyukai karya Yuval Noah Harari yang terkenal lewat bukunya berjudul  dan Sapiens. Namun, kali ini Gates terpincut oleh buku berjudul 21 Lessons for the 21st Century (21 Pelajaran untuk Abad ke-21).

Berbeda dengan Homo Deus yang membahas masa lalu dan Sapiens yang membahas masa depan, buku ini menarik perhatian Gates karena membahas masalah saat ini. Menurut dia, buku itu dapat membantu pikiran yang cemas dengan cara mengajak mencemaskan terhadap hal yang tepat.

"Trik untuk mengakhiri kecemasan kita, ia (Harari) menyarankan, bukanlah dengan berhenti cemas. Yakni dengan memahami hal-hal apa yang harus dicemaskan dan seberapa besar harus mencemaskannya," ucap Gates dalam suratnya, seperti dikutip dari gatesnotes.

Salah satu bahasan yang Bill Gates sukai adalah tentang pentingnya perkembangan kerja sama global dan mengenai meditasi. Gates pun menyebut banyak orang memandang dunia dengan makin negatif meski sebetulnya ada perkembangan pesat.

Gates berkata, itu karena orang makin tidak toleran pada kesengsaraan dan ketidakadilan, alhasil orang-orang pun semakin marah dan dunia terasa negatif. Namun, Gates pun tidak menentang bertambahnya kekesalan masyarakat terhadap ketidakadilan.

Sebagian bahasan lain tidaklah disetujui Bill Gates, contohnya ketika menyebut data akan menjadi aset paling penting di abad 21. Menurut Gates, tanah tetap aset lebih penting, "terutama karena populasi global hampir mencapai 10 miliar," ucapnya.

Ia pun tidak setuju ketika Harari menyebut media sosial, seperti Facebook, yang dituding membuat polarisasi politik. "Itu poin yang adil, tetapi Harari menyepelekan keuntungan dari (medsos) dalam menyambungkan keluarga dan sahabat di seluruh dunia," ujar Gates.

Pada akhirnya, Bill Gates mengaku tetap menikmati buku karya Harari meski tidak seratus persen setuju. "Tetapi Harari adalah penulis yang menstimulasi bahkan saat saya tidak setuju," tutur Gates.

3 dari 3 halaman

Buku Favorit Lain

Tulisan Harari adalah satu dari lima buku yang Bill Gates rekomendasikan tahun ini. Berikut empat lainnya.

1. Educated (Tara Westover). Buku memoar yang berkisah kehidupan seorang wanita yang berasal dari keluarga religius ekstrem yang abusif, tapi ia berhasil berjuang sampai menyelesaikan Ph.D di Universitas Cambridge.

2. Army of None (Paul Scharre). Membahas topik Artificial Intelligence (AI) serta pro-kontra pemakaiannya untuk militer.

3. Bad Blood (John Carreyrou). Ditulis oleh wartawan Wall Street Journal yang membongkar skandal startup Theranos. Buku akan difilmkan dan dibintangi Jennifer Lawrence sebagai Elizabeth Holmes, pendiri Theranos.

4. The Headspace Guide to Mediation and Mindfulness (Andy Puddicombe). Buku tentang meditasi, diawali perjalanan penulisnya dalam bertemu seorang biksu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.