Sukses

Wall Street Bervariasi Jelang Pelaporan Pendapatan Perusahaan

Tujuh dari 11 sektor S&P utama berakhir hari lebih rendah, dipimpin oleh penurunan indeks real estat sebesar 1 persen.

Liputan6.com, New York - Pasar saham AS atau Wall Street berakhir bervariasi, dengan kenaikan terbesar dipicu sektor energi. Para investor tengah menanti musim pelaporan laba perusahaan secara kuartalan.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 48,49 poin, atau 0,18 persen menjadi 26.511,05. Indeks S&P 500 naik 2,94 poin, atau 0,10 menjadi 2.907,97 dan Nasdaq Composite menambahkan 17,21 poin, atau 0,22 persen menjadi 8.015,27.

Indeks energi S&P melonjak 2,1 persen dalam persentase kenaikan satu hari terbesar sejak Januari. Hal ini dipicu lonjakan harga minyak seiring langkah Amerika Serikat untuk lebih menekan ekspor minyak Iran dan memperketat pasokan global.

Tetapi tujuh dari 11 sektor S&P utama berakhir hari lebih rendah, dipimpin oleh penurunan indeks real estat sebesar 1 persen.

Saat ini, investor sedang menunggu beberapa perusahaan besar dalam indeks S&P 500, termasuk Boeing Co, Amazon.com Inc dan Facebook Inc untuk melaporkan hasil kuartal pertama di akhir minggu ini. Laporan tambahan dapat meredakan kekhawatiran investor akan resesi pendapatan.

Volume perdagangan-yang merupakan level terendah pada tahun 2019-juga diredam kenyataan bahwa beberapa investor masih berlibur seiring penutupan pasar AS pada hari Jumat dan penutupan di beberapa bagian Eropa dan Asia pada hari Senin.

Phil Orlando, Kepala Strategi Pasar Ekuitas Federated Investors, di New York mengatakan pasar saham kali ini didorong oleh hasil kuartalan meskipun ini masih menjadi awal musim pelaporan.

"Untuk tingkat tertentu itu bisa menjadi perhatian karena kita tahu ini adalah penghasilan besar minggu ini. Seperti apa keseluruhan tenor minggu ini pada hari Jumat?, ”Kata Orlando.

"Itu memberitahu Anda bahwa data telah berbalik dan mungkin pendapatan tidak akan menjadi sangat buruk," katanya.

 

Kali ini, keuntungan perusahaan pada indeks S&P 500 diperkirakan turun 1,7 persen tahun-ke-tahun, menurut data Refinitiv. Ini akan menjadi kontraksi pendapatan pertama sejak 2016.

Tetapi lebih dari tiga perempat dari 82 perusahaan indeks S&P 500 yang telah melaporkan sejauh ini telah melampaui ekspektasi.

Dengan perdagangan S&P kurang dari 1 persen, di bawah rekor tertinggi yang dicapai pada bulan September, investor juga menunggu data mendatang seperti PDB kuartal pertama.

"Penting saat ini untuk duduk dan merenungkan apa prospek yang akan membawa kita maju. Sangat tepat untuk melihat apa yang kita lihat hari ini,” kata Ryan Larson, Kepala Perdagangan Ekuitas AS di RBC Global Asset Management di Chicago.

Adapun perusahaan yang mencatatkan penurunan antara lain, Intuitive Surgical Inc turun 7 persen dan merupakan hambatan terbesar pada indeks S&P 500 setelah laba kuartalan pembuat robotika bedah itu meleset dari perkiraan analis.

Sementara yang sahamnya naik, seperti Kimberly-Clark Corp menguat 5,4 persen, menyentuh level tertinggi hampir dua tahun, setelah pembuat produk konsumen ini melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

Kali ini, Sebanyak 5,79 miliar saham berpindah tangan di Bursa AS, dibandingkan dengan rata-rata 6,65 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Pasar Pekan Lalu

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street ditutup menguat dengan sektor saham industri menjadi pendorong indeks S&P 500 dan Dow. Pasar kali ini dipengaruhi penguatan data ekonomi dan laporan pendapatan beberapa perusahaan yang baik. Ketiga indeks utama AS ditutup di wilayah positif menuju akhir pekan.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 110 poin, atau 0,42 persen menjadi 26.559,54. Sementara indeks S&P 500 naik 4,58 poin, atau 0,16 persen menjadi 2.905,03 dan Nasdaq Composite menambahkan 1,98 poin, atau 0,02 persen menjadi 7.998,06.

"Pasar telah mengalami anemia selama beberapa minggu terakhir," kata Matthew Keator, Managing Partner di Keator Group

Pada perdagangan kali ini, pendorong pasar saham AS antara lain data Penjualan ritel AS pada  Maret yang melampaui ekspektasi analis sebelumnya, dan menjadi laju bulanan tercepat mereka dalam 1-1/2 tahun, menurut Departemen Perdagangan.

Dalam laporan terpisah, data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan tunjangan pengangguran turun pekan lalu ke level terendah dalam 50 tahun.

Saham industri mendorong pasar menyusul hasil kuartalan yang optimis dan pernyataan dari juru bicara kementerian perdagangan China bahwa kemajuan telah dibuat dalam pembicaraan perdagangan AS-China.

Dengan musim pelaporan kinerja perusahaan, laba perusahaan Januari-Maret pada indeks S&P 500 diperkirakan telah turun 1,7 persen secara tahun-ke-tahun, yang akan menandai penurunan pertama pendapatan kuartalan sejak 2016.

Dari 77 perusahaan S&P 500 yang telah merilis hasil sejauh ini, 77,9 persen telah mengalahkan konsensus, dibandingkan dengan rata-rata beat rate 65 persen kembali ke tahun 1994.

"Meski harapan sangat rendah memasuki kuartal ini, ada beberapa kejutan yang menyenangkan," tambah Keator.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini