Sukses

Menko Darmin Akui Sulit Bangun Kota Baru di Tanjung Selor

Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menuturkan, lahan yang dipakai untuk pembangunan kota tersebut masih berupa area hutan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan tidak mudah dalam membangun sebuah kota baru seperti yang ada di Tanjung Selor.

Sebab, lahan yang dipakai untuk pembangunan kota di Tanjung Selor masih berupa area hutan.

"Kita bangun kota dari nol. Kita biasanya jalan saja, kotanya jadi dulu, baru jalannya dibuat ya. Ini dari nol dan tidak mudah masih banyak hutan ini, bukan hutan kawasan hutan bukan lindung, tapi hutan produksi," kata dia saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (27/3/2019).

Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kalimantan Utara, pembebasan lahan seluas 100,20 hektare (Ha) pada 2017 pagu anggarannya mencapai Rp 50 miliar. Kemudian pada 2018, untuk luas lahan 490,06 Ha mencapai Rp 70 miliar.

"(Untuk anggaran?) Itu sebabnya ada banyak kementerian dan lembaga ikut teken penandatangan ini," imbuhnya.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4 Langkah Awal Pembangunan Tanjung Selor

Sebelumnya, Menko Darmin mengatakan, ada 4 langkah awal bagi pembangunan KBM Tanjung Selor.

Pertama dengan merevisi Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Bulungan sebagai landasan utama dalam pembangunan Kota.

Kemudian kedua, dengan menyusun rencana pembangunan Tanjung Selor secara lebih terpadu, termasuk menyusun tata kelola pemerintahan yang efisien dan efektif.

Ketiga dengan mempersiapkan infrastruktur fisik dan sumber daya nanusia yang dapat mendukung berkembangnya Kota Tanjung Selor, dan didasarkan pada perencanaan yang matang dan berbasis spasial.

"Terakhir dengan menyusun action plan atau rencana kerja pembangunan Kota Mandiri Tanjung Selor," imbuhnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.