Sukses

PLN Sambung Listrik Gratis untuk Rumah Tangga Miskin di Makassar

PLN UIW Sulselrabar menjadi pionir yang menginisiasi dan memberikan bantuan penyambungan listrik gratis pertama di Sulawesi.

Liputan6.com, Jakarta - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselrabar akan menyambung listrik gratis, sebanyak 200 rumah tangga miskin di Makassar, Sulawesi Selatan dengan daya 450 VA melalui program tanggung jawab sosial PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Bambang Yusuf mengatakan, PLN UIW Sulselrabar menjadi pionir yang menginisiasi dan memberikan bantuan penyambungan listrik gratis pertama di Sulawesi.

"Sasaran program ini adalah masyarakat tidak mampu dan yang menyambung listrik langsung, dari jaringan PLN di Kota Makassar dan Kabupaten sekitarnya," kata Bambang, di Jakarta, Senin (25/3/2019).

Dengan mendapat pasokan listrik langsung dari PLN, pengeluaran masyarakat menjadi lebih hemat.

Sebelum mendapat sambungan, keluarga mendapat listrik dengan mencantol listrik dari rumah sekitarnya.

Hal ini membuat pembayaran tagihan listrik lebih mahal, dibandingkan keluarga yang tersambung listriknya langsung ke PLN. 

Sebagai contoh, keluarga yang menyambung listrik secara langsung menghabiskan biaya kurang lebih Rp 40 ribu per bulan. Sedangkan apabila menggunakan listrik PLN dengan daya 450 VA pelanggan hanya membayar kurang lebih Rp 30 ribu per bulan.

Selain menghemat Rp 10 ribu, pelanggan juga dapat lebih banyak menggunakan peralatan listrik seperti lampu, pemasak nasi, televisi, dan setrika.

Hingga saat ini telah tersambung 4 rumah tangga miskin di Kota Makassar dan Kabupaten sekitarnya. Salah satu pelanggan yang disambung listriknya secara gratis, Siti Maemunah warga Jl. Nusantara Baru. Dia pun menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada PLN karena program tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PLN Pastikan Penyaluran Subsidi Tepat Sasaran di NTT

Sebelumnya, PT PLN (Persero) memastikan subsidi listrik di Nusa Tenggara Timur (NTT) diberikan secara tepat sasaran, dengan memadankan Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) sebanyak tiga kali, yaitu pada 2016, 2017 dan 2019.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Ignatius Rendroyoko mengatakan, PLN berhasil menyelesaikan 100 persen pemadanan data  sebanyak 43.113 pelanggan. 

"Pasukan Transaksi Energi dan hampir seluruh pegawai PLN UIW NTT turut membantu pelaksanaan survei," kata Rendroyoko, di Jakarta, Rabu 20 Maret 2019.

Pada proses pemadanan data TNP2K, PLN bertugas mencocokan data Basis Data Terpadu dengan identitas pelanggan PLN. Hal ini bertujuan memastikan rumah tangga penerima subsidi benar–benar berhak menerima sesuai data terpadu.

"Pemadanan ini juga dilakukan dalam rangka pemuktahiran (updating) data terpadu oleh Kemensos dan TNP2K," ungkapnya.

Rendroyoko menambahkan, saat ini PLN menggunakan data terpadu yang tercantum dalam Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor 32 Tahun 2016, selanjutnya akan diperbarui menjadi data terpadu Surat Keputusan Menteri Sosial Nomor 71 Tahun 2018.

Senior Manager Pemasaran dan PP (Pelayanan Pelanggan) UIW NTT, Andhoko Soeyono mengungkapkan, proses pemadanan data dimulai dengan survei pertama tahap pemilahan data. Pada tahap itu dilakukan pemilahan wilayah, mulai dari provinsi, kabupaten, kecamatan sampai desa.

Pemilahan provinsi dilakukan oleh Unit Induk, untuk kabupaten oleh Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) dan untuk kecamatan dan desa dilakukan oleh Unit Layanan Pelanggan (ULP).

Pemilahan ini bertujuan memastikan wilayah tersebut masuk dalam unit masing-masing. Setelah pemilahan, unit wajib mencetak dan menandatangani berita acara pemilahan data.

Tahapan selanjutnya adalah pencetakan data, yakni formulir survei yang dibawa ke lokasi. Proses pencetakan dilakukan di ULP, per lokasi (Desa), dan kemudian diberikan ke petugas dengan dilengkapi Berita Acara Serah Terima.

Setelah dicetak dan diserahkan ke petugas, tahap selanjutnya adalah pelaksanaan survei. Petugas datang ke lokasi sesuai alamat dan mendata sesuai dengan isi formulir.

"Sampai dengan 15 Maret 2019, seluruh ULP di bawah PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur sudah menyelesaikan survei TNP2K, sehingga target yang diberikan dapat tercapai secara jumlah dan waktu. Selanjutnya akan dilakukan sampling backcheck dari PLN Pusat untuk memastikan data yang di-input sudah sesuai. Terima kasih kepada semua Tim TNP2K 2019 PLN NTT, dari Unit Induk, UP3 dan ULP atas kerja kerasnya, sehingga pekerjaan mulia ini dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu," ujar dia.

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.